60.A Threat

1.4K 90 0
                                    

Lizora menyusuri koridor rumah sakit sembari menggandeng tangan Elfino dia baru saja datang karena setelah pulang sekolah tadi dia langsung berangkat ke Bandung untuk menjenguk Acavella.

Lizora tersenyum senang ketika melihat Arya yang sedang duduk dikursi tunggu tentu saja dengan Alvera yang setia duduk disamping suaminya ada juga Kelvan yang berdiri bersandar disamping pintu ruang rawat serta ada Kenzo dan Kenzie yang sedang berbicara berdua.

"Kak kel?"panggil Lizora melambaikan tangan sembari berjalan mendekati kakaknya.

Kelvan langsung berdiri tegak begitu melihat Lizora yang sudah datang bersama dengan Elfino. "Syenna?"panggil cowok itu lalu memeluk adiknya karena dia sangat merindukannya.

Elfino menyalami Arya serta Alvera secara bergantian dengan sopan. "Bagaimana perjalanannya,elfino?"tanya Arya menepuk pelan bahu Elfino.

Elfino tersenyum meresponnya. "Lancar,om."ucap cowok itu.

Kelvan melepaskan pelukannya pada Lizora dia melihat adiknya itu. "Kakak seneng kamu dateng kesini,syen."ucap cowok itu mengelus rambut Lizora yang terurai panjang.

Lizora tersenyum tipis. "Syen mau ketemu kak Aca dong."ucap cewek itu tidak sabar bertemu Acavella yang sudah sadar.

Kelvan menggangukan kepalanya dia lalu membuka pintu ruang rawat Delima. "ayo masuk syen,el."ucap cowok itu lalu ikut masuk kedalam setelah Lizora dan Elfino masuk kedalam ruang rawat Delima.

Lizora bisa melihat Acavella yang sedang terbaring di brankar menatap kearahnya. "Hai kak Aca."ucap cewek itu begitu dia berdiri disamping brankar Acavella.

Acavella tersenyum tipis. "Hai,zora.seneng deh kamu dateng."ucap cewek itu terlihat senang melihat kedatangan Lizora.

Lizora lalu duduk disamping brankar Acavella. "Gimana keadaan kak Aca? Udah lebih baik kan?"tanya cewek itu menggenggam tangan Acavella.

Acavella menganggukan kepalanya. "Baik,zor."ucap cewek itu lalu tersenyum.

Acavella lalu melihat Elfino yang berdiri disamping Kelvan tepatnya dibelakang kursi tempat Lizora duduk. "Loh Elfino juga ada disini?"ucap cewek itu bingung melihat ketua geng Ferelix yang juga ikut menjenguknya.

Lipatan di kening Lizora terlihat jelas dia mendongakkan kepalanya melihat Elfino sekilas lalu kembali melihat Acavella. "Kak Aca kenal Elfino?"tanya cewek itu dengan rasa penasarannya.

Acavella menganggukan kepalanya. "Kenal dong,zor.elfino ini kan ketua geng besar.siapa sih yang nggak kenal dia? Selain itu elfino juga sering datang ke markas gengnya Kelvan buat nongkrong bareng jadi kak Aca sering ketemu dia."ucap cewek itu menjelaskan.

Acavella memang mengenal Elfino karena cowok itu sering nongkrong bersama dengan Kelvan untuk membicarakan tentang geng mereka masing-masing jadilah Acavella sering bertemu dengannya karena cewek itu sering ikut Kelvan pergi kemanapun.

"Ca,elfino ini sekarang pacarnya syenna."ucap Kelvan memberitahu Acavella agar gadisnya tidak kebingungan.

"Ohh ya? Bagus dong kalo gitu.elfino ini baik banget loh,zor.kamu beruntung punya pacar kayak dia."ucap Acavella berhasil membuat Lizora tersipu malu karenanya.

Elfino mendekati brankar Acavella dia memegang bahu Lizora dengan berdiri dibelakang gadisnya itu. "Gimana keadaan Lo,kak?"tanya cowok itu karena tadi dia belum sempat bertanya sejak datang.

Acavella tersenyum tipis meresponnya. "Gue baik,kan Kelvan selalu jagain gue?"ucap cewek itu menatap Kelvan yang tersenyum kearahnya.

Acavella lalu menatap Elfino. "Lo juga harus jagain Zora ya,el? Gue udah anggap dia sebagai adik gue.jangan sampai Lo sakitin!"ucap cewek itu dia menggenggam tangan Lizora.

Elfino (Proses Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang