Para inti Ferelix mendorong brankar menyusuri koridor rumah sakit.Elfino terlihat sangat khawatir melihat Lizora yang sudah tidak sadarkan diri dia tidak akan memaafkan dirinya sendiri jika sampai terjadi sesuatu kepada gadisnya.
Elfino tidak bisa membayangkan hidupnya tanpa kehadiran Lizora disisinya.
Lizora dimasukan kedalam ruangan ICU untuk segera diberikan penanganan.
Elfino hendak ikut masuk kedalam untuk menemani Lizora tapi seorang suster menghalanginya.
"Maaf,sebaiknya kamu tunggu diluar."ucap suster muda itu.Suster itu lalu menutup pintu ruang ICU agar tidak ada yang masuk kedalam.
Elfino hanya bisa melihat Lizora dari kaca lingkaran kecil yang ada di pintu ruangan ICU. "Gue mohon bertahan,ra."lirih cowok itu melihat gadisnya yang sedang terbaring di brankar.
Arthur menepuk pelan bahu Elfino. "Zora pasti baik-baik aja,el."ucap cowok itu menenangkan sahabatnya.
Elfino menyandarkan punggungnya didinding samping pintu ruangan ICU dia rasanya masih bisa melihat saat Lizora tertembak dihadapannya.
Kejadiannya sangat singkat hingga Elfino gagal melindungi Lizora malahan gadis itu yang menyelamatkannya.
Kelvan yang baru saja datang langsung menarik bagian leher kaos yang dipakai Elfino. "Kenapa Lo nggak jagain adik gue?"bentak cowok itu marah.
BUGH
Kelvan langsung memberikan satu bogem mentah yang berhasil membuat Elfino tersungkur ke lantai. "Gue percaya sama lo,el.karena itu gue biarin Lo berhubungan sama Syenna.tapi gue nggak tau kalo ternyata Lo nggak becus jagain adik gue."ucap cowok itu memarahi Elfino mengarahkan jari telunjuknya ke wajah ketua geng Ferelix itu.
Elfino hanya diam saja dia jadi semakin merasa bersalah sekarang karena Kelvan juga menyudutkan dirinya.
Kelvan mengepalkan tangannya kuat dia ingin memukul Elfino lagi tapi dengan cepat Maxime menghentikannya. "Cukup,bang.gue tau Lo khawatir sama Zora,tapi yang terjadi saat ini bukan salah Elfino."ucap cowok itu menepuk-nepuk bahu Kelvan agar tenang.
Acavella mengapit lengan Kelvan. "Udah,kel ini rumah sakit jangan cari keributan."ucap cewek itu mengelus lengan bagian atas Kelvan agar pacarnya itu tenang.
Kelvan menghela nafas berat dia lalu duduk di kursi tunggu bersama dengan Acavella yang menemaninya.
Kelvan jadi sangat marah karena adiknya sedang berjuang melawan hidup dan mati.
Lizora mulai kesulitan bernapas walaupun sudah ada selang oksigen di hidungnya.
Kelvan memijat pangkal hidungnya yang terasa berdenyut-denyut. "Aku harus bilang apa sama Mama Papa,ca? Aku gagal menjaga adikku sendiri."ucap cowok itu mengingat kedua orang tuanya yang sedang berada diluar kota untuk sebuah pekerjaan.
Acavella mengelus-elus bahu Kelvan agar pacarnya itu bisa sedikit tenang. "Kel,ini bukan salah siapapun.sebaiknya kamu berhenti menyalahkan diri sendiri dan orang lain,yang harus kita lakukan sekarang adalah mendoakan Zora."ucap cewek itu menasehati.
Kelvan lalu berdiri dia melihat adik kesayangannya dari kaca kecil yang ada di pintu ruang ICU. "Syenna."lirih cowok itu setetes air mata jatuh dari pelupuk matanya.
"Kakak tau kamu cewek yang kuat,syen.kamu harus bertahan."ucap Kelvan menyentuh kaca itu.
"Kelvan?"panggil Arya yang baru saja datang bersama dengan Alvera istrinya.
Kelvan memang sudah sempat menghubungi kedua orangtuanya setelah dia tahu Lizora terkena tembakan. "Ma? Pa?"panggil cowok itu menyalami kedua orangtuanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Elfino (Proses Revisi)
Teen FictionSama-sama pernah dikhianati, bagaimana Elfino dan Lizora bisa jatuh cinta lagi?