*****
waktu adalah penyembuh bagi
setiap hati yang patah*****
Sepulang dari sekolah, Lizora langsung pulang ke mansion. Karena kejadian di sekolah tadi, Lizora jadi sedikit badmood. Dia langsung bergegas masuk ke dalam mansion setelah memarkirkan Lamborghini kesayangan nya dengan benar. Begitu pintu utama mansion dibuka, beberapa maid menyambut kedatangan Lizora dengan membungkuk hormat. Lizora tersenyum seperti biasa, lalu berlari menaiki tangga yang menghubungkan ruangan utama dengan lantai dua, dimana kamar nya berada.
Lizora langsung masuk ke dalam kamar dan mengunci pintu nya dari dalam. Dia menaruh tas di meja belajar, kemudian mendudukkan diri di kursi belajar. Lizora merasa sedikit pusing, kepala nya terasa berdenyut-denyut sehingga tangan nya refleks memijat pangkal hidung.
Tiba-tiba, Lizora mengalihkan atensi, tangan nya bergerak membuka laci meja belajar. Begitu terbuka, pandangan Lizora langsung tertuju pada sebingkai foto di dalam figura. Dalam foto itu, ada seorang gadis yang tersenyum bahagia seraya memeluk lengan cowok di samping nya. Melihat foto itu, Lizora jadi teringat masa lalu.
Hari ini, ada perlombaan balap motor yang diadakan setiap satu tahun sekali. Sebagai salah satu ketua geng motor besar, Ghaza tentu ikut berpartisipasi. Lizora juga datang untuk menonton dan mendukung Ghaza secara langsung. Ada sekitar lima orang yang berpartisipasi dalam perlombaan itu, tapi Ghaza berhasil keluar sebagai pemenang. Ghaza bahagia, bahkan kebahagiaan nya berlipat ganda karena akhirnya resmi menjalin hubungan dengan Lizora.
Sepulang dari sirkuit, Ghaza membonceng Lizora dengan motor nya menuju markas utama geng Mercury. Ghaza berencana membuat pesta kecil-kecilan untuk merayakan kemenangan sekaligus kebahagiaan nya hari ini. Selama perjalanan, Ghaza tak pernah absen untuk tersenyum, sesekali melirik Lizora dari spion motor. Gadis nya terlihat sangat cantik.
Tak terasa, Ghaza dan Lizora beserta sebagian anggota geng Mercury telah sampai di sebuah rumah mewah yang sudah dialihfungsikan menjadi markas utama. Ghaza menggandeng Lizora masuk ke dalam markas utama. Begitu masuk, mereka langsung disambut oleh beberapa anggota geng Mercury yang sudah berada di dalam. Mereka semua terlihat bersuka cita.
"Ayo kita party untuk merayakan kemenangan Ghaza!" ajak Juan, selaku wakil ketua geng Mercury, "sekaligus menyambut kedatangan Lizora di tengah-tengah kita," sambung nya.
Para anggota geng Mercury melihat ke arah pasangan fenomenal hari ini, Ghaza dan Lizora. Kedua nya nampak serasi sekali, membuat beberapa anggota yang masih jomblo merasa iri. Sorakan para anggota geng Mercury terdengar riuh begitu musik dj diputar keras. Suara gelas yang saling beradu hampir terdengar di segala sisi ruangan itu, asap-asap rokok pun mulai mengepul di udara.
Saat para anggota geng nya tenggelam dalam euphoria pesta, Ghaza justru memilih mendudukkan diri pada sofa panjang yang berada di pojok ruangan bersama dengan Lizora yang setia duduk di sebelah nya.
"Kamu suka party nya?" tanya Ghaza, berbisik.
Lizora menoleh sambil tersenyum menatap Ghaza. "Hmm, sangat meriah! Aku menyukai nya," jawab nya. "oh, bukankah hari ini, aku yang menjadi ratu nya?"
Ghaza tersenyum, mencubit hidung Lizora gemas. "You will always be my queen, Syenna," jawab nya.
Ghaza merangkul bahu Lizora. Sementara, Lizora membalas memeluk perut Ghaza. Mereka sama-sama bahagia.
"Gue gak perlu ingat dia lagi!" ucap Lizora, begitu sadar dari lamunan nya.
Lizora memasukkan kembali bingkai itu ke dalam laci. Dia sengaja menyimpan foto itu agar selalu mengingat pengkhianatan yang dilakukan Ghaza di dalam hubungan mereka. Lizora tidak akan pernah lupa, bagaimana Ghaza melukai hati nya di masa lalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Elfino (Proses Revisi)
Teen FictionSama-sama pernah dikhianati, bagaimana Elfino dan Lizora bisa jatuh cinta lagi?