Chapter 53: Jauhi Elfino!

1.6K 100 4
                                    

*****

bisa beritahu aku, cara mudah untuk melupakan kamu? soalnya aku udah coba banyak cara, tapi hasilnya gagal semua.

*****

Sebelumnya Lizora tidak pernah berpikir kalau penjelajahan akan berlangsung sampai malam hari. Langit sudah gelap, sehingga sekeliling hutan terlihat lebih menyeramkan. Lizora bergidik ngeri, bulu-bulu di lengannya berdiri merasakan hawa disekitarnya. Dia merapatkan tubuhnya untuk lebih dekat kepada Elfino, memegang lengan laki-laki itu erat.

Lizora memiliki memori masa kecil yang kurang menyenangkan. Dia pernah terkunci di dalam gudang yang gelap saat sedang bermain petak umpet dengan Bi Lisna. Sejak saat itulah, Lizora jadi takut gelap.

"Kenapa, Ra?" tanya Elfino. Dia menoleh, melihat Lizora yang bercucuran keringat dari kening hingga pelipis. "kok muka lo kelihatan pucat gitu."

"Gue...."

"Kenapa?" tanya Elfino lagi.

"Gue takut gelap, El," jawab Lizora sejujurnya. "waktu gue kecil, gue pernah ke kunci di gudang. Sejak saat itu ... gue jadi takut sama tempat-tempat yang gelap." Dia bercerita singkat.

Elfino mengangguk singkat. Kini, dia mengerti kenapa Lizora sampai memegang lengannya begitu erat. "Lo tenang aja, Ra," ucapnya seraya tersenyum. "lo nggak sendirian, kan? Ada gue disini."

"Dasar cewek penakut!" ejek Irene. Dia sejak tadi menguping apa saja yang Elfino dan Lizora bicarakan. "itu cuma alasan lo aja, kan, supaya dapat perhatian dari Elfino? Basi tau, nggak?"

"Lo apaan, sih, Ren?" balas Elfino tidak terima. "lo nggak lihat Zora beneran ketakutan?"

"Irene itu benar kok!" sahut Jenna. Dia membela Irene lagi. "Zora itu cuma cari perhatian kamu aja, El."

"Lo berdua kompak banget, ya, memojokkan Zora?" Clemen hanya bisa geleng-geleng kepala. "emang dasar nenek lampir!"

"Udah, Ra, gausah dengerin kata mereka," ucap Elfino seraya mengusap punggung tangan Lizora yang memegangi lengannya. "pegang tangan gue aja."

Lizora tersenyum tipis. "Makasih udah mau jagain gue, El."

"Sama-sama, Ra," balas Elfino. "ayo kita jalan lagi!" ajaknya.

Mereka pun kembali melanjutkan perjalanan agar segera keluar dari hutan. Lizora merasa sedikit tenang karena memiliki Elfino di sisinya, walau tidak bisa dipungkiri rasa takut mencoba menguasai dirinya lagi.

*****

"Capek banget gue," ucap Caramel. Dia langsung duduk di atas karpet yang digelar di depan tendanya.

"Iya," balas Belva seraya mengangguk. "untung aja kita bisa keluar dari hutan itu."

"Bel, lo aja yang terlalu khawatir tadi." Caramel melihat Belva seraya geleng-geleng kepala. "buktinya, kita gapapa, kan? Bahkan, kita jadi pemenang sekarang."

Belva memutar bola mata. Dia sungguh tidak peduli, menang atau tidak? Baginya, dapat keluar dari hutan saja sudah harus disyukuri.

"Tetap aja, Mel," balas Belva. "kalau tadi kita sampai gak bisa keluar gimana?"

Disaat Belva dan Caramel masih terlibat sedikit perdebatan, saat itulah Ellena datang bersama dengan Olive yang berjalan terpincang-pincang. Belva langsung berdiri, diikuti Caramel setelahnya. Wajah mereka berubah cemas.

Elfino (Proses Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang