69.Goofy Smile

1.5K 92 1
                                    

Kelvan masuk kedalam ruangan rawat Lizora bersama dengan Acavella. Mereka berdua baru saja datang bersamaan dengan itu Elfino serta Maxime pulang dan mungkin akan kembali lagi besok siang setelah pulang dari sekolah. Awalnya Elfino menolak untuk pulang karena ingin terus menemani Lizora tapi Kelvan terus membujuknya untuk pulang karena cowok itu juga butuh istirahat.

Kelvan langsung duduk dikursi samping brankar Lizora. Cowok itu tersenyum tipis melihat adiknya yang masih belum membuka matanya tapi perasaannya sedikit lega karena adiknya itu akan baik-baik saja.

Kelvan mengelus-elus puncak kepala adiknya. "Hei, adik kakak yang kuat. Kamu belum bangun juga ya?"ucap cowok itu terlihat pancaran kasih sayang yang begitu besar dari matanya.

Acavella hanya bisa tersenyum penuh haru melihat Kelvan yang begitu menyayangi Lizora. Tanpa ragu cewek itu mendekati Kelvan berdiri dibelakang cowok itu. "Kel, aku ikut senang liat Zora akan baik-baik aja."ucap cewek itu mengungkapkan perasaannya.

Kelvan menggenggam tangan Acavella. "Iya,ca. Syenna punya harapan untuk memulai hidup barunya."ucap cowok itu menatap lekat adiknya.

Acavella menepuk-nepuk bahu Kelvan. "Kamu harus ngucapin banyak terimakasih pada Diovan. Karena dia sudah rela mendonorkan jantungnya untuk Zora,kel."ucap cewek itu.

Kelvan tersenyum mendongakkan kepalanya menatap Acavella yang berdiri tepat dibelakangnya. "Pasti,ca. Aku,papa,mama, Elfino berhutang budi pada Diovan."ucap cowok itu dia tentu tidak akan pernah lupa pengorbanan besar yang dilakukan Diovan untuk menolong adik kesayangannya.

Acavella memeluk leher Kelvan dari belakang. "Diovan pasti udah bahagia disana. Tuhan pasti ngasih tempat terbaik untuk orang sebaik Diovan."ucap cewek itu menerawang jauh.

Kelvan menggangukan kepalanya. "Kamu benar,ca."ucap cowok itu setuju.

Kelvan sangat berterima kasih karena Diovan mau mendonorkan jantungnya untuk Lizora. Jika tidak, Kelvan tidak tau apa yang akan terjadi kepada adik kesayangannya itu?

****

Siang harinya setelah pulang sekolah Elfino datang ke rumah sakit untuk menemui Lizora. Tapi cowok itu tidak sendirian dia datang bersama Arthur serta Caramel yang ingin ikut menjenguk sahabatnya yang sedang tidak sadarkan diri.

Ceklek

Elfino membuka pintu ruang rawat Lizora. Cowok itu tersenyum melihat gadisnya yang masih belum mau membuka matanya.

Elfino sedikit menunduk untuk mencium kening Lizora. "Hai,ra. Gue bawain bunga mawar kesukaan lo. Gue taruh disini ya?"ucap cowok itu meletakkan setangkai mawar merah yang dibawanya diatas nakas.

Elfino sedikit mundur memberikan Caramel tempat untuk duduk disamping brankar Lizora.

Setelah Caramel duduk, Elfino dan Arthur langsung duduk di sofa panjang tidak ingin mengganggu waktu kedua sahabat itu.

Caramel tersenyum tipis melihat wajah cantik Lizora yang terlihat pucat. "Zor, ini gue Caramel? Lo bisa denger gue kan? Bangun,zor. Semua orang sayang sama lo."ucap cewek itu menggenggam tangan sahabatnya yang terasa dingin.

Caramel tidak tega melihat keadaan Lizora sekarang. Biasanya Lizora yang akan maju terlebih dahulu jika ada orang yang mengusik sahabatnya, cewek itu sangatlah pemberani tapi kini cewek itu terbaring lemah tidak sadarkan diri.

Lama sekali Caramel duduk disamping brankar Lizora. Memang diantara anggota sparkling girls yang lainnya Caramel lah yang paling dekat dengan Lizora jadinya cewek itu sangat sedih melihat kondisi sahabatnya saat ini.

Arthur bangkit dari duduknya. Cowok itu berjalan menuju Caramel. "Mel, aku anterin kamu pulang ya? Ini udah mulai sore. Nanti orang tua kamu nyariin."ucap cowok itu karena tidak tega melihat gadisnya yang terlihat lelah karena terlalu lama duduk menunggu Lizora.

Elfino (Proses Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang