*****
apa yang bisa diharapkan dari seseorang yang bahkan tidak kita ketahui siapa pemilik hati nya?
*****
Warung mbak Juminten disingkat Warjum merupakan tempat tongkrongan para anggota geng Ferelix. Tempat itu sudah seperti markas mereka terhitung seberapa sering anggota Ferelix berkumpul disana untuk sekedar nongkrong sampai membahas hal penting. Tidak jauh dari Warjum ada sebuah posko, tempat anggota Ferelix memarkirkan motor-motor mereka.
Siang ini, para anggota geng Ferelix berkumpul di Warjum untuk membahas strategi penyerangan nanti malam. Elfino baru datang bersama para anggota inti. Mereka berjalan bersama, kompak seperti biasa.
Begitu melihat ketua mereka tiba, para anggota geng Ferelix ramai-ramai menyambut Elfino. Mereka saling tos sampai berpelukan ala laki-laki. Berbaur jadi satu.
"Mbak Jum, mie instan satu," teriak Diovan begitu duduk di salah satu bangku panjang sambil mengangkat jari telunjuk nya.
Mbak Juminten menoleh, lantas mengangguk.
Frico duduk di samping Diovan. "Saya juga, Mbak. Mie instan satu, pakai telur sama cabai tiga."
Clemen tak mau kalah, ikut duduk di samping Frico langsung menyambar gorengan dan memakan nya.
"Lo udah punya rencana untuk nanti malam?" tanya Maxime.
"Atur aja strategi nya," jawab Elfino sambil menepuk bahu Maxime.
Untuk masalah Strategi, Elfino mempercayakan itu sepenuhnya kepada Maxime. Karena Elfino tau, Maxime pandai dalam hal itu. Semua strategi yang dirancang Maxime selalu membawa geng Ferelix pada kemenangan.
Tiba-tiba, suara deru motor terdengar mendekati Warjum. Tidak lama setelah itu, terlihat gerombolan remaja laki-laki dengan seragam berbeda yang dilapisi jaket kebanggaan geng Ferelix berjalan dari arah posko, setelah memarkirkan motor-motor mereka. Tidak lain, tidak bukan, mereka adalah anggota inti geng Ferelix angkatan ke tujuh.
Inti Ferelix angkatan ke tujuh terdiri dari Darren sebagai ketua, Jayden sebagai wakil ketua, Renova sebagai sekretaris, Gavin sebagai bendahara, Nathan sebagai keamanan serta Aji sebagai ketertiban. Empat dari mereka berasal dari SMA Cendana dan sisanya berasal dari SMA Melati.
Darren langsung menghampiri Elfino begitu sampai di Warjum. Mereka berpelukan ala laki-laki. Aura kepemimpinan mereka sangat kuat, sama-sama berwajah tampan membuat kedua nya digilai perempuan.
Elfino menepuk bahu Darren. "Gue seneng lo datang."
"Gue juga senang, Bang," balas Darren. "kali ini, rencana lo apa, Bang?" tanya nya tiba-tiba, setelah ingat penyerangan nanti malam.
Elfino tersenyum miring sambil melirik Maxime. "Tanyain langsung sama ahli nya."
"Gausah khawatir!" Arthur menyahut. "kita pasti bakal menang," ujar nya penuh percaya diri.
Disela pembicaraan serius mengenai penyerangan nanti malam, Mbak Juminten datang menghampiri meja Diovan dan Frico untuk mengantarkan pesanan mie instan mereka. Setelah meletakkan mie instan di meja, Mbak Juminten kembali ke dalam untuk membuat mie instan pesanan anggota Ferelix yang lain.
Sebelum makan, Diovan mengaduk mie instan nya terlebih dulu. "Selamat makan," ucap nya. Dia mulai makan tanpa gangguan.
Frico juga melakukan hal yang sama, makan mie instan dengan lahap.
Saat dua cowok playboy itu makan mie instan dengan tenang, disisi lain Elfino sedang berbincang dengan Darren.
"Lo udah siap untuk nanti malem, Ren?" tanya Elfino, ingin memastikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Elfino (Proses Revisi)
Teen FictionSama-sama pernah dikhianati, bagaimana Elfino dan Lizora bisa jatuh cinta lagi?