*****
mencintaimu, aku merasa menjadi sosok ibu yang ikut bahagia melihatmu tumbuh.
*****
Di siang hari yang panas, kepala sekolah SMA Lavender tiba-tiba menyuruh para siswa-siswi nya untuk berkumpul di halaman sekolah. Tidak sedikit dari mereka yang mengeluh, dan bertanya-tanya apa maksud Pak Hamdan selaku kepala sekolah sehingga mengumpulkan mereka secara tiba-tiba di cuaca yang seakan membakar kulit mereka saking panasnya.
"Duh, ini Pak Hamdan gak ada kerjaan lain apa, ya?" ucap Olive. Dia mulai mengeluh seperti yang lain karena berdiri di bawah cuaca panas. "tiba-tiba aja nyuruh kita semua kumpul di siang hari gini. Gatau apa, kalau kita semua kepanasan?"
"Sabar aja, Liv," sahut Ellena yang berbaris di belakangnya. "mungkin, Pak Hamdan mau ngasi pengumuman penting."
"Iya, sih, tapi kan gak harus disini juga," balas Olive sedikit kesal. "di Aula kan bisa? Jadi kita gak kepanasan gini."
"Olive kepanasan, ya?" balas Caramel yang berbaris di sampingnya. "sini, deh, gue kipasin."
"Udah, udah, Mel!" ujar Olive. Percuma saja Caramel melakukannya, itu tidak akan terasa di Olive karena gadis itu mengipasi nya menggunakan tangan.
"Loh, kenapa?" Caramel heran dengan Olive yang berubah secepat itu. "tadi katanya, panas."
"Gak jadi," balas Olive. "makasih, ya, Mel."
"Liv," panggil Lizora yang berbaris di depan Caramel. "lo lihatin Maxime aja, tuh. Pasti nanti lo gak akan ngerasain panas lagi." Dia menunjuk dimana Maxime berada dengan dagu, sengaja menggoda Olive.
Mendengar perkataan Lizora, Olive langsung menurutinya. Benar, kan? Gadis itu langsung diam dan berhenti mengeluh soal cuaca yang panas lagi. Olive kini asik sendiri memperhatikan Maxime yang berada di antara barisan para siswa. Maxime terlihat menonjol karena wajah dan tinggi badannya yang sempurna.
"Iya, Zora benar," ucap Olive. Dia tidak mengalihkan pandangannya dari Maxime sama sekali. "kalau gini, kan, Olive gak akan mengeluh panas lagi.
Lizora hanya tersenyum. Dasar Olive!
"Eh, Zora," panggil Olive seraya melihat ke arah Lizora sekilas. "btw, ada Elfino juga loh disana," ucapnya memberitahu.
Lizora refleks mengikuti arah pandang Olive. Dan, memang iya, di samping Maxime ada Elfino yang berdiri dan sedang fokus melihat ke depan. Tanpa sadar, Lizora menarik kedua sudut bibirnya membentuk sebuah senyuman.
Elfino ganteng juga kalau lagi serius gitu, batin Lizora kagum.
"Ada my baby Arthur juga," seru Caramel tiba-tiba, sehingga membuat lamunan Lizora buyar.
"Gue ngapain sih, tadi?" gumam Lizora dengan suara se-pelan mungkin agar tidak terdengar teman-temannya. "ngapain juga, gue muji-muji Elfino?"
"Lo ngomong sama siapa, Zor?" tanya Belva. Dia sempat melihat Lizora yang sedang menggerutu tidak jelas.
"Ah, enggak kok!" elak Lizora. "gue gak ngomong sama siapa-siapa. Lo salah dengar kali." Dia beralasan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Elfino (Proses Revisi)
Teen FictionSama-sama pernah dikhianati, bagaimana Elfino dan Lizora bisa jatuh cinta lagi?