*****
Aku senang, karena dari banyak nya orang, cintaku jatuh di kamu.*****
Lizora tidak jadi ke perpustakaan. Dia merasa badmood untuk sekedar membaca buku, setelah pernyataan konyol yang keluar dari mulut Elfino di koridor sekolah tadi.
Jadi cewek gue, kata-kata itu seperti terngiang-ngiang di telinga Lizora, menempel di pikiran nya. Lizora sampai memukuli kepala nya sendiri agar kata-kata itu cepat hilang dari otak nya. Tapi nihil, Lizora justru semakin mengingat nya.
Daripada ke perpustakaan, Lizora lebih memilih ke ruang dance. Dia masuk ke dalam, melihat para junior nya yang sedang latihan. Bukannya ikut bergabung dengan mereka, Lizora justru duduk di sofa panjang warna merah yang sengaja diletakkan di ruang dance.
Melihat sahabat nya datang, Caramel langsung menghampiri nya. "Lizora?" panggil nya. Dia tersenyum sampai lesung pipi nya terlihat.
Lizora menoleh, "Duduk sini, Mel." pinta nya. Dia menepuk bagian sofa kosong di sebelah nya.
Caramel langsung duduk, memperhatikan wajah Lizora yang ditekuk. Dia langsung bisa menyimpulkan, kalau Lizora sedang ada masalah. Di tambah lagi Lizora yang terus menghela nafas berat, membuat Caramel semakin yakin.
"Kenapa, Zor?"
"Gapapa."
"Biasanya sih, kalau cewek udah bilang gapapa, pasti sebenarnya ada apa-apa," sindir Caramel.
Lizora menoleh. "Gak semua cewek kayak gitu kali."
Setelah mengatakan itu, Lizora langsung pergi begitu saja dari ruang dance. Mungkin, saat ini, dia hanya butuh waktu sendiri. Mau diakui atau tidak, pernyataan Elfino tadi berhasil mempengaruhi Lizora terlalu banyak.
Caramel mengangkat bahu acuh. Sejauh mengenal Lizora, Caramel sudah hafal betul bagaimana sikap sahabat nya itu. Lizora suka berubah-ubah. Terkadang banyak bicara, terkadang hanya diam saja. Caramel tidak ambil pusing. Dia kembali bergabung dengan para junior nya untuk berlatih dance lagi.
*****
"Mia, Mia, lo dicariin Diovan nih," goda Clemen, saat salah satu gadis cantik primadona sekolah lewat di depan kelas nya.
"Iya nih, katanya mau di ajak kencan," sambung Frico.
Sebenarnya, Diovan dan Frico itu sama-sama playboy. Tapi Diovan lebih parah, cewek incaran nya hampir ada di setiap kelas. Mau itu kakak kelas atau adik kelas, semua berhasil masuk dalam jeratan pesona Diovan yang terlalu menarik untuk ditolak.
Mia tidak peduli, memilih tidak menanggapi dan langsung masuk ke dalam kelas karena jam istirahat akan segera berakhir.
Diovan? Dia menyugar rambutnya ke belakang (tebar pesona), membuat para siswi yang lewat di koridor menatapnya dengan tatapan memuja, beberapa juga memekik tertahan.
Sementara Diovan tetap santai, mengusap rambut ke belakang sehingga membuat para murid perempuan yang tidak sengaja lewat di sekitar koridor menatap ke arahnya dengan tatapan penuh puja, bahkan beberapa memekik tertahan sebab pesona Diovan.
Diovan, Frico dan Clemen memang sedang asik menggoda setiap murid perempuan yang lewat di sekitar koridor. Kalau sudah bersama dua sahabat nya yang playboy itu, Clemen langsung lupa dengan prinsip nya. Jomblo happy!
Dari arah lain, Elfino datang bersama dengan Arthur dan Maxime yang berjalan di sisi kanan dan kiri. Begitu sampai di depan kelas, Elfino langsung duduk di bangku panjang pinggir koridor yang selalu menjadi tempat nya nongkrong kalau ada jam pelajaran kosong.
KAMU SEDANG MEMBACA
Elfino (Proses Revisi)
Teen FictionSama-sama pernah dikhianati, bagaimana Elfino dan Lizora bisa jatuh cinta lagi?