*****
entah akan bersama atau tidak, mencintaimu sudah menjadi pilihanku, dan aku tidak akan menyesali itu.
*****
Setelah beberapa menit berlalu, Lizora mulai merasa tidak nyaman dengan keberadaan Elfino di dekatnya. Elfino memang diam, akan tetapi Lizora tau kalau Elfino terus menatapnya sejak tadi. Seolah Lizora adalah sebuah objek indah yang sayang sekali untuk dilewatkan oleh mata.
Keheningan di antara mereka, membuat Lizora merasa canggung. Dia sungguh tidak tahan lagi, sampai harus menghela nafas beberapa kali, berharap Elfino akan mengerti dan pergi dengan sendirinya.
Namun, sayangnya, Elfino tetaplah Elfino. Keras kepala Elfino sepertinya sudah melebihi Lizora.
"Masih belum mau pergi juga?" tanya Lizora seraya menoleh untuk melihat Elfino yang berdiri di sampingnya. Dia sampai habis tiga gelas soda, tetapi Elfino tidak kunjung meninggalkannya sendiri.
Elfino menggeleng pelan. "Gue kan mau nemenin lo, Ra," balasnya.
"Pergi ke teman-teman lo aja, sana!" suruh Lizora. Dia mulai kesal. "gue gapapa disini sendiri."
"Tapi, gue maunya tetap disini!" tegas Elfino tetap kekeuh.
"Terserah," balas Lizora. Dia memilih berpura-pura tidak memperdulikan keberadaan Elfino.
Di tengah keheningan yang kembali melanda mereka, seorang maid datang menghampiri Lizora.
"Permisi, Non Zora," panggil maid itu.
"Ada apa?"
"Saya hanya ingin memberitahu Non Zora, bahwa saat ini Tuan Arya sudah datang bersama Nyonya Alvera," ucap maid itu memberitahu. "selain itu, teman-teman Non Zora juga sudah menunggu. Karena itu, Non Zora diminta untuk segera bergabung dengan mereka."
"Terima kasih informasinya," balas Lizora. "saya akan kesana sekarang!"
Lizora langsung berlari. Dia pikir, ini kesempatan yang bagus untuk menghindar dari Elfino yang terus mengikutinya. Maid itu pun membungkuk kepada Elfino, lantas pergi setelahnya.
"Zora," panggil Elfino begitu sadar Lizora sudah pergi meninggalkannya. Dia melihat jarak Lizora yang sudah cukup jauh. "tungguin gue, Ra!"
Elfino langsung berlari menyusul Lizora. Dia tidak akan melepaskan gadis itu sedikitpun di pesta malam ini. Ada banyak tamu yang datang, terutama laki-laki, mereka bisa mencuri start Elfino untuk mendekati Lizora kapan saja.
Lagipula, dengan kecantikan Lizora yang begitu bersinar malam ini, siapa laki-laki yang tidak akan mendekatinya?
Tidak, Elfino tidak mau Lizora menjadi milik orang lain.
*****
"Zora, darimana saja kamu?" tanya Alvera begitu melihat sang putri yang baru saja menghampirinya.
Lizora tersenyum kepada Alvera. "Tadi Zora ke belakang dulu, Ma," jawabnya.
Namun, Alvera tidak merespon ucapan Lizora lagi. Dia malah mengalihkan atensi ke sebelah Lizora, dimana Elfino berada.
KAMU SEDANG MEMBACA
Elfino (Proses Revisi)
Teen FictionSama-sama pernah dikhianati, bagaimana Elfino dan Lizora bisa jatuh cinta lagi?