Chapter 15: Pilihan Yang Sulit

3.1K 200 10
                                    

*****

seandainya waktu bisa aku putar kembali, aku akan tetap memilih bertemu dan jatuh cinta padamu lagi.

*****

Siang ini, kantin sangat ramai dan berisik. Ada beberapa siswa yang mengetuk-ngetuk meja, serta beberapa siswi yang sibuk bercerita dan tertawa bersama teman-temannya, ditambah antrian yang panjang membuat suasana kantin makin ricuh saja.

Sparkling girls baru tiba di kantin dan langsung duduk berputar dalam satu meja. Lizora langsung mengeluarkan handphone dari saku seragam, Caramel dan Belva pergi memesan makanan, Olive melihat-lihat kukunya yang baru dipoles kuteks warna biru muda, dan Ellena yang sedang memainkan helaian rambutnya dengan jari telunjuk sambil melihat ke segala sisi kantin.

"Tumben banget chat gue sepi," gumam Lizora geleng-geleng kepala melihat room chat-nya yang sepi tanpa satupun notifikasi.

"Mungkin orang-orang udah mulai bosan nge-chat lo," sahut Ellena sambil melihat Lizora yang masih sibuk menggulir layar handphone. "soalnya gak pernah lo balas."

"Ya, kalau chat-nya gak penting, gak gue balas lah!"

"Sombong sih jadi orang," komentar Olive.

"Bukannya sombong!" elak Lizora. "gue malas aja kalau harus berurusan sama yang gak penting-penting banget."

"Btw, hari ini kok lo diam aja, Liv?" ucap Ellena mulai mencari topik lain. "gak nyamperin Maxime gitu, kayak biasanya."

"Gausah bahas dia deh!" balas Olive memasang raut wajah kesal.

"Loh, kenapa?" tanya Lizora heran. "gak biasanya lo kayak gini, Liv. Biasanya lo paling semangat kalau bahas Maxime."

"Olive lagi gak mood aja!"

"Entar kangen," goda Ellena sengaja.

"Ih, gak akan!"

"Eh, Liv ... itu Maxime," ujar Lizora begitu melihat Maxime memasuki kantin bersama ke empat inti Ferelix, kecuali Elfino yang sedang sakit.

Olive mengikuti arah pandang Lizora, pipinya langsung bersemu merah saat tidak sengaja melakukan kontak mata dengan Maxime.

"Katanya gak usah dibahas," sindir Lizora mengingatkan perkataan Olive sebelum Maxime datang tadi. "giliran orangnya datang, langsung segar itu mata."

Olive tersenyum malu-malu. "Apaan sih, Zora?"

"Samperin sana," suruh Ellena sambil menyikut lengan Olive agar segera berdiri.

"Gak mau! Olive malu."

"Ngapain malu sih?" Lizora ikut-ikutan menggoda Olive. "samperin aja, gapapa."

"Gak, ah! Malu."

Olive lebih memperhatikan Maxime dari jauh, itu sudah cukup untuknya.

*****

Inti Ferelix (6)

Clemen:
|Van, gue punya kenalan cewek cantik banget nih.
|Namanya Flora, lo mau kenalan gak?

Diovan:
|Boleh aja sih.
|Lumayan buat nambah stok cewek gue.

Frico:
|Cle, lo bego apa gimana?
|Kalau punya kenalan cewek cantik, mending buat lo aja.
|Lo sendiri kan masih jomblo, ngapain malah nawarin si Diovan?

Elfino (Proses Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang