Chapter 46: Kakak Cantik

1.6K 105 4
                                    

*****

berusaha menghapus mu dari ingatan sama seperti membenturkan kepalaku ke sebuah batu besar. bukannya lupa, aku justru hanya akan merasakan sakit saja.

*****

Setelah menempuh perjalanan sekitar dua puluh menit, akhirnya mobil Elfino telah sampai di halaman mansion keluarga Megantara yang luas. Elfino keluar dari mobil lebih dulu, lalu segera membukakan pintu Lizora dan menyuruh gadis itu untuk turun.

Hal yang pertama kali Lizora lihat saat baru turun dari mobil adalah bangunan megah mansion di hadapannya yang berhasil membuatnya kagum.

"Ayo, Ra, kita masuk!" ajak Elfino. Dia menggenggam tangan Lizora lalu mengajaknya masuk ke dalam mansion.

Pintu utama mansion langsung terbuka secara otomatis. Saat pintu telah terbuka sempurna, Lizora dapat melihat beberapa pelayan yang menyambut seraya membungkuk hormat. Elfino terus membawa Lizora masuk ke dalam, sampai bertemu dengan Mikayla yang tengah menunggu mereka di ruang tengah.

"Ma," panggil Elfino.

Mikayla yang duduk di sofa langsung berdiri. Dia menghampiri Elfino, lalu tersenyum kepada Lizora yang berdiri di samping putranya itu. "Jadi, ini yang namanya Zora?" tanyanya. "ternyata, aslinya lebih cantik daripada di foto, ya."

Lizora tersipu malu mendengar Mikayla yang memujinya terang-terangan. Dia langsung inisiatif meraih punggung tangan Mikayla dan menciumnya.

"Saya Zora, Tante," ucap Lizora memperkenalkan diri lagi, meski Mikayla sudah mengenalnya. "senang bisa bertemu, Tante. Ngomong-ngomong, Tante juga cantik."

"Kamu bisa saja, Zora," balas Mikayla. Dia mengusap bahu Lizora. "pantas saja Elfino suka sama kamu, karena selain cantik, kamu juga baik dan sopan."

Lizora hanya merespon ucapan Mikayla dengan senyuman.

Elfino udah cerita apa aja tentang gue ke Tante Mika, batin Lizora bertanya-tanya.

"Ngobrol nya cukup sampai sini dulu ya, Ma," sahut Elfino memasang wajah memelas. "El udah lapar. Gimana kalau kita mulai makan malam nya sekarang?"

Mikayla tersenyum seraya melihat Elfino. "Iya," balasnya. "kamu ajak Zora ke ruang makan dulu, ya. Mama mau ngecek makanan nya dulu sebentar."

Elfino mengangguk. "Ayo, Ra!" ajaknya. "kita tunggu Mama di meja makan aja."

"Tante, gak mau Zora bantuin?" tawar Lizora. "barangkali, Tante butuh bantuan untuk menata makanan di meja makan."

Mikayla tersenyum seraya menggeleng. "Tidak perlu, terima kasih," tolaknya baik-baik. "sudah ada pelayan yang akan melakukan tugas itu. Kamu tamu di mansion ini Zora, tugas kamu hanya duduk di meja makan dan menunggu makanan disajikan."

"Kalau gitu, Zora ke meja makan dulu, Tante," pamit Lizora undur diri. "Ayo, El!"

Setelah itu, Elfino benar-benar membawa Lizora menuju ruang makan dengan menggenggam tangan gadis itu.

*****

Mikayla ikut bergabung di meja makan lima menit setelah Elfino dan Lizora duduk di kursi. Mereka kini duduk tenang sembari menunggu para pelayan yang sedang menata makanan di meja makan. Lizora memperhatikan berbagai jenis makanan yang jumlahnya cukup banyak telah tertata rapi di meja. Dia bisa menduga, kalau Mikayla pasti sengaja memasak sebanyak ini untuknya.

Elfino (Proses Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang