*****
-
*****
Hujan sudah mulai reda saat Elfino membawa Lizora kembali ke tenda. Keadaan Lizora sedikit kurang baik, wajahnya pucat, telapak tangannya mengkerut dan tubuhnya kedinginan. Itu semua mungkin efek dari kehujanan terlalu lama.
"Zora?" Caramel langsung berdiri diikuti yang lain, begitu melihat Lizora yang datang dengan dirangkul Elfino.
Belva langsung mendekati Lizora, memeriksa tubuh gadis itu dari atas sampai bawah. "Zora, lo gapapa, kan?" tanyanya dengan raut khawatir yang sangat kentara.
Lizora tersenyum tipis. "Gue gapapa, Bel," jawabnya dengan suara pelan.
"Zora kok bisa hilang, sih?" Olive langsung memeluk Lizora, tidak peduli walau pakaiannya akan ikut basah juga. "Olive sama yang lain khawatir tau."
Di saat Sparkling Girls masih menanyakan dan mengkhawatirkan keadaan Lizora, Maxime datang bersama Pak Alam dan Bu Lestari. Kedua guru itu menghampiri Lizora dengan wajah cemas. Mereka langsung cepat-cepat kemari saat mendengar kabar kalau Lizora menghilang di hutan.
"Lizora, apa kamu baik-baik saja?" tanya Bu Lestari to the point. Dia memperhatikan anak muridnya itu dari atas sampai bawah, memastikan tidak ada yang terluka.
Lizora tersenyum tipis. "Saya tidak apa-apa kok, Bu," jawabnya sopan.
Bu Lestari menghela nafas lega. "Syukurlah kalau begitu. Tadi Ibu khawatir sekali begitu mendengar kamu hilang saat penjelajahan," balasnya. "apa kamu terluka? Atau mau pulang saja? Nanti biar Ibu suruh seseorang untuk mengantarkan kamu pulang."
Lizora menggelengkan kepalanya. "Tidak usah, Bu," tolaknya sopan. "saya baik-baik saja. Lagipula, saya masih ingin mengikuti kegiatan camping ini."
"Apa kamu yakin, Lizora?" tanya Pak Alam memastikan. "seandainya kamu mau pulang, tidak apa-apa."
"Tidak perlu, Pak," tolak Lizora lagi. "saya akan tetap disini." Dia tetap kekeuh.
"Baiklah kalau begitu," pasrah Pak Alam. "Bapak tidak akan memaksa kamu. Tapi kalau kamu merasa kurang sehat, langsung kasih tau Bapak atau Bu Lestari, ya? Kamu tidak wajib mengikuti kegiatan camping ini jika dalam keadaan sakit."
Lizora mengangguk mengerti.
"Caramel," panggil Bu Lestari sehingga anak muridnya itu menoleh. "tolong dijaga Lizora nya, ya? Kalau kamu perlu sesuatu, langsung panggil Ibu. Sekarang Ibu mau mengurus anak murid yang lain dulu."
Bu Lestari dan Pak Alam pergi setelah melihat Caramel menganggukkan kepala.
"Syukurlah lo bisa ditemukan, Zor," ucap Caramel seraya memeluk Lizora dari samping. "gue khawatir banget tadi. Lo, sih, pakai ngilang segala!" Dia hampir menangis karena mengkhawatirkan Lizora.
"Maaf ... karena sudah membuat kalian semua khawatir," balas Lizora. Dia juga tidak mau hal seperti ini terjadi.
"Gausah minta maaf, Zor," sahut Ellena. "sebagai sahabat lo, wajar kalau kita khawatir saat lo ngilang gitu aja."
Lizora melengkungkan bibirnya ke bawah. "Sini peluk gue," pintanya seraya merentangkan tangan lebar-lebar.
Sparkling Girls langsung menuruti kemauan Lizora. Mereka berpelukan dengan erat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Elfino (Proses Revisi)
Teen FictionSama-sama pernah dikhianati, bagaimana Elfino dan Lizora bisa jatuh cinta lagi?