Vote+komen!
💜Happy Reading 💜
***Ekspresi haru bercampur bahagia terpancar dari raut wajah Alin saat memandang sosok putra kecilnya itu. Bibirnya tak mampu berkata-kata selain perasaan bangga dan bahagia akan apa yang Kenzo lakukan tadi.
"Kamu yang sekecil ini saja bisa mengerti dan membuat Mommy bangga. Tapi Daddy kamu?
Dia justru malah membuat kita tertekan seperti ini. Mommy gak ngerti sayang. Mommy gak ngerti dengan apa yang ada di dalam fikiran Daddy kamu," lirihnya menyentuh pelan puncak kepala Kenzo. Posisi Kenzo sendiri tengah ia pangku dan menghisap Asi-nya.Kenzo mengangkat tangan kecilnya. Jemari mungilnya tiba-tiba mendarat di pipi Alin dan mengusapnya lembut. Sementara mulutnya sendiri terus asik menghisap kuat Asi Alin tanpa henti, sepertinya bayi mungil ini sangat kehausan hingga melakukan hal tersebut.
"Kalau kamu sudah bisa berbicara, mungkin kamu sudah cegah Mommy untuk berhenti membuang air mata ini sayang. Mommy sayang kamu nak. Mommy yakin meski kamu masih kecil, tapi kamu bisa merasakan apa yang Mommy rasakan saat ini." Alin tersenyum kecil menyentuh tangan mungil Kenzo yang menyentuh pipinya. Hatinya terasa kuat kembali setelah melihat wajah malaikat kecilnya ini. Mungkin pelakuan Gavin tadi memang keterlaluan, namun dengan melihat sikap Kenzo seolah bisa membuatnya kuat menghadapi permasalahan ini.
"Mom." Kenzo melepaskan hisapan Asi-nya menunjuk mainan mobil-mobilan yang tergeletak di atas tempat tidur.
"Udah miminya? Mau main dulu?" tanya Alin tersenyum mengerti.
"Mbim Zo." Kenzo merangkak cepat mengambil mainan kesukaannya itu. Alin hanya tertawa kecil melihat wajah Kenzo yang kembali terlihat riang.
"Gak mau bobo dulu sayang? Ini udah malam lho nak." Alin merapikan bajunya dan mendekati putra kecilnya itu.
"Zooo Dadd Mommm." Kenzo menatap wajah Alin dan menunjuk pintu kamar.
Alin mengerutkan keningnya bingung. Ia tidak mengerti dengan apa yang Kenzo maksud.
"Kenzo mau nunggu Daddy? Tapi kan Daddynya belum pulang sayang, Mommy aja gak tahu sekarang Daddy dimana. Bobo sama Mommy aja yuk? Nanti Daddy pasti pulang," bujuk Alin mengelus lembut rambut hitam Kenzo.
Namun Kenzo malah asik sendiri bermain dengan mobil-mobilan merahnya, ia tidak menghiraukan ucapan Alin lagi. Bibirnya sampai ia majukan meniru suara mobil berjalan.
"Mbum-buuumm ... buuuuummm," ujarnya terlihat begitu asik melajukan mobil-mobilannya dengan tangan kecilnya. Mulutnya tak henti berceloteh sendiri begitu asik tanpa menghiraukan Alin lagi. Memang seperti inilah Kenzo kalau sudah asik bermain. Ia melupakan siapapun yang ada didekatnya, tapi bila ada Gavin pasti acara bermainnya akan lebih mengasyikkan lagi karna Gavin paling bisa mengajak Kenzo bermain.
"Untung tadi Mommy sempet bawa mobil-mobilan Kenzo dari rumah Oma. Kalau tidak mungkin kamu gak bisa asik bermain seperti sekarang.
Maafin Mommy ya sayang karna Mommy belum bisa kasih yang terbaik buat Kenzo, maafin Daddy juga kalau tadi sempat membuat Kenzo takut saat Daddy marah. Mommy yakin sebenarnya Daddy sangat sayang sama Kenzo, hanya saja tadi emosi sedang menguasai dirinya, hingga bersikap sekasar itu," batin Alin tersenyum kecil memandang wajah polos Kenzo yang tetap asik sendiri itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Devil Husband (On Going)
RomanceFollow sebelum membaca demi kepentingan kita bersama: ) Genre romance! Warning 17+ Ini tentang kehidupan seorang gadis dan pemuda. Seorang gadis yang terus-menerus menangis dan meratapi kehidupannya yang tidak sesuai dengan ekspektasinya. Dia yang...