MDH 45

1.1K 70 5
                                    

Vote+komen!

💜Happy Reading💜


***
Setelah sambungan telponnya terputus, Alin pun segera masuk ke dalam kamarnya karna Kenzo tidak mau diam dan terus menunjuk kearah kamar. Mungkin dia lelah atau entah apa yang diinginkan oleh bayi mungil itu.

"Mommm uuhh!!" Kenzo menunjuk dengan gemasnya kearah pintu. Mulut kecil yang belum memiliki gigi pun seolah gemas karna Alin masih saja berdiri di luar kamar tanpa mau masuk.

"Uuhh Mommm ..." Lagi-lagi Kenzo menunjuk kearah pintu, tangan kirinya menarik baju Alin dan kedua bola matanya melotot kesal.

"Ihh takuut. Kenzo celem juga ya kalo kesel gitu? Hihihi, iya sayang kita masuk kok, sabar dong. Anak Mommy ini gak sabaran yah." Alin tertawa geli melihat ekspresi wajah Kenzo yang sangat lucu itu. Dia pun segera melangkahkan kakinya menuruti apa yang diinginkan oleh Kenzo sang buah hati.

"Nah ... sekarang kita udah ada di kamar, Kenzo mau apa? Tadi katanya mau ke sini? Mommy udah turutin nih." Alin menurunkan Kenzo dari gendongannya dan duduk di atas tempat tidur bernuansa putih itu.

"Uuhh ... yaah!!" Kenzo langsung merangkak membaringkan tubuhnya sendiri di atas kasur, lagi-lagi tangannya menunjuk kearah kasur empuk yang dia tiduri itu.

"O, Kenzo mau bobo? Hahaha. Aduhh anak Mommy ini, gemes banget sih. Pinter banget anaknya Daddy Gavin muach-muaach." Alin tertawa gemas melihat Kenzo yang ternyata ingin tidur, dia mengecup kedua pipi chaby Kenzo lalu ikut berbaring disamping bayi lucu berusia enam bulan itu.

"Mommmy, mim!!" Tiba-tiba Kenzo menarik kerah baju Alin dengan kangan kanannya, sedangkan tangan kirinya malah Ia emut dan hisap

"Uhh mau mimi ternyata anaknya Mommy. Iya sayang, mimi ya? Tunggu sebentar." Alin yang tahu apa yang diinginkan oleh buah hatinya itu. Dia pun segera membuka beberapa kancing bajunya karna Kenzo sudah terlihat tidak sabaran sekali.

Akhirnya apa yang diinginkan oleh bayi mungil itu pun terlaksana. Dia memang belum bisa berbicara dan hanya bisa mengeluarkan kata-kata yang belum jelas, namun akalnya sangat pintar sehingga bisa membuat orang lain tahu apa yang dia inginkan.

"Rasanya kalau udah kayak gini benar-benar gak nyangka. Seneng banget Mommy bisa kasih ASI Mommy buat kamu.
Minum yang banyak ya sayang, biar cepet besar, Mommy sayang banget sama Kenzo." Alin tersenyum menatap wajah malaikat kecilnya itu, kepalanya menopang pada tangan kanannya, sedangkan tangan kirinya mengelus lembut puncak kepala Kenzo.

"Awh! Aduh jangan digigit dong, Kenzo nakal nih. Jangan digigit dong sayang, Mommynya sakit." Tiba-tiba Alin merintih saat Kenzo entah sengaja atau tidak malah menggigit dengan gusinya, namun Kenzo tidak menghiraukan ucapan Mommynya itu, dia tetap asik menghisap ASI dari sang Mommy.

Kayaknya bakal jadi calon anak nakal nih. Mudah-mudahan aja sih enggak. Hihihi. pikir Alin tersenyum sendiri melihat wajah lucu menggemaskan Kenzo.

"Ekhem!! Kayaknya ada yang bakal ngerebut Mommy dari Daddy deh." Ucapan Gavin tiba-tiba saja terdengar dari arah pintu. Alin pun segera menoleh kearah sumber suara yang ternyata sang suami.

"Apaan sih Dad? Masuk ngagetin aja, gak ketuk pintu dulu lagi." Alin mengerutkan keningnya mendengar ucapan Gavin.

"Hehehe gak papa sih Mom. Iya maaf deh, abis Daddy kangen banget sama Mommy," balas Gavin tersenyum berjalan menghampiri Alin lalu duduk di dekat Kenzo.

"Gantengnya anak Daddy. Kok Daddynya pulang gak disambut sih sayang? Memang Kenzo gak kangen ya sama Daddy?Hemm?" Gavin menyentuh pipi Chaby Kenzo yang masih asik menghisap ASI Alin tanpa menghiraukan kedatangan Daddynya sama sekali.

My Devil Husband (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang