BAB 69

711 12 0
                                    



Vote+coment jangan lupa yaaa!!

Kalian baca cerita ini umur berapa??









________
 
Malam kian lama mulai berlarut.
Namun sosok bocah tampan yang telah merayakan pesta ulang tahun pertamanya siang tadi ternyata masih terlihat aktif.
Ia terus merangkak kesana-kemari diatas tempat tidur berukuran cukup besar milik orang tuanya. Gavin sendiri sampai kewalahan mengurusi jagoan kecilnya itu. Sedangkan Alin justru malah terkekeh karna aksi Kenzo itu bisa sedikit menghentikan rengekan Gavin yang mengajaknya untuk memberi Kenzo adik sejak kemarin.

"Aduh ayo bobo dong. Masa dari tadi Kenzo gak mau bobo sih? Ini udah malam loh sayang, masa Kenzo belum ngantuk juga hm?" Gavin menangkap tubuh mungil jagoan kecilnya yang tidak bisa diam itu. Memangkunya lalu membaringkannya diatas tempat tidur.

"Uhh Zooo Dadd uhh."Kenzo malah menunjukkan jari telunjuknya yang dililit sebuah perekat luka kearah Gavin.

"Kenapa hm? Cakit ya? Makanya anak Daddy jangan nakal. Masa lilin disuruh ditiup malah dipegang, yaudah jadinya sakit." ujar Gavin seraya mendekatkan wajahnya menatap wajah Kenzo.

"Ya namanya juga anak-anak. Kan Kenzo belum ngerti Vin." tiba-tiba Gavin dan Kenzo menoleh kearah Alin. Sosok perempuan cantik itu kemudian ikut duduk di samping Gavin.

"Mommm uhhh Momm!" Kenzo kembali merangkak seraya mengacungkan jari telunjuk sebelah kanannya. Menunjukkannya pada Alin kalau jarinya sakit dan sedikit terluka.

Alin tertawa kecil. Tingkah manja Kenzo membuatnya terkekeh. Alin meraih tubuh Kenzo. Memangkunya dan memegang tangan mungil buah hatinya itu.

"Mana yang cakit cayang? Ini cakit yah? Cini cama Mommy. Uhhh kacian jagoannya Mommy cup-cup..."Alin meniup-niup kecil jemari Kenzo. Ucapannya seperti anak kecil. Gavin sampai tersenyum melihat aksi istrinya itu.

"Uhh Zooo Mom. Ihh uhhh Zoo..." bibir Kenzo ia majukan kedepan seraya ikut meniup-niup kecil jari telunjuknya.

"Ini sakit ya cayang? Uhh jagoan Mommy kacian."Alin mengelus jari telunjuk Kenzo lalu mengecupnya sekilas.

"Huu manja huuu. Dasar manja."ledek Gavin tiba-tiba. Ia membaringkan tubuhnya dan menaruh kepalanya dipangkuan Alin.

Sekilas Kenzo langsung menoleh kesal mendengar Daddynya yang menyebutnya manja itu.

"Apa? Mau marah hm? Kenzo kan emang manja. Lagian Mommy itu punya Daddy, jadi Kenzo jangan deket-deket Mommy. Cana aja gih cama Opa. Mommy kan punya Daddy."Gavin kembali meledek. Ia bahkan menjauhkan tangan Alin agar tidak menyentuh Kenzo lagi. Kedua tangannya kemudian memeluk pinggang Alin. Membuat bayi tampan itu diam dan menunduk.

"Mom..."Suara Kenzo terdengar pelan dan lirih. Ia mengangkat kepalanya menoleh menatap Gavin.

"Apa? Mau nangis? Huu cengeng. Masa gitu aja nangis? Cengeng. Sana aja sama Opa gih. Mommynya mau sama Daddy, Mommy kan punya Daddy, bukan punya Kenzo, wlee." lagi-lagi Gavin menggoda buah hatinya itu. Tingkahnya seperti anak kecil. Ia bahkan sampai menjulurkan lidahnya membuat Alin terkekeh melihat aksi suaminya itu.

Kenzo kembali diam. Ia menunduk dan membuang wajahnya tanpa mau melihat Gavin lagi.

"Udah ih Vin, kasian tau. Nanti nangis lagi." ujar Alin kemudian mencoba mendekati Kenzo meski agak sulit bergerak karna kepala Gavin masih berada dipangkuannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 29, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Devil Husband (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang