Vote+komen!
💜Happy Reading💜
***
Suara tangis mungil dan ocehan kecil dari mulut bayi tampan nan menggemaskan itu membuat Gavin sang Daddy terusik dari tidurnya. Dia pun mengucek kedua bola matanya, tangannya meraba kearah samping yang ternyata Alin sang istri sudah tidak terlihat di sana. Bibirnya tiba-tiba tersenyum begitu melihat sang buah hati tercinta berbaring di dekatnya seraya mengeluarkan ocehan-ocehan lucu dan tangannya sesekali menghisap ibu jari mungilnya."Uuhhh jagoan Daddy ternyata udah bangun? Muach-muachh, pagi ya sayang? Mommy pasti lagi mandi ya? Muach-muach. Daddy sayang Kenzo." Gavin mengecup beberapa kali wajah menggemaskan buah hatinya itu, bibirnya tersenyum dikala sudah melihat wajah Kenzo yang selalu membuat hatinya damai.
Kenzo sendiri malah tertawa riang, kakinya menendang-nendang perut Gavin yang dekat dengannya itu, tangannya pun berusaha meraih wajah sang Daddy meskipun sangat sulit, bibirnya mengoceh riang seolah ingin sekali mengajak bicara Daddy tercintanya itu.
"Apa? Kenzo mau Daddy gendong? Kenzo mau Daddy cium? Sini Daddy gendong, Daddy cium juga deh, muach-muach-muach." Gavin meraih tubuh mungil Kenzo dan kembali mengecup beberapa kali wajah tampannya. Kenzo pun semakin riang mendapat perlakuan istimewa dari sang Daddy.
"Ternyata Daddy udah bangun? Mommy pikir masih tidur." Tiba-tiba Alin masuk menghampiri Gavin, dia mendekat dan menyapa jagoan kecilnya yang Gavin pangku.
"Aissh anaknya Mommy digendong ciapa? Kenzo digendong ciapa cayang? Digendong Daddy ya? Daddy Kenzo bum mandi, macih bau acem. Kenzo cama Mommy aja ya? Muach-muachh." Alin mengajak bicara Kenzo dengan gaya seperti anak kecil. Kenzo pun begitu senang kalau sudah diajak berbicara seperti itu.
"Uhh ... Mam ... uhh." Kenzo memukulkan tangan putihnya di dada Gavin. Rupanya dia ingin bersama Alin hingga raut wajahnya menunjukkan aksi protes saat Gavin menjauhkannya dari Alin.
"Kenzo kenapa? Kenzo mau sama Mommy? Iya? Kenzo sama Daddy aja ya? Mommynya macih bau, jangan deket Mommy, Mommy itu belum mandi, masih jelek Kenzo sama Daddy aja muach-muach," ucap Gavin kembali mencium wajah Kenzo. Alhasil Kenzo pun merasa kesal. Dia menjerit dan memukul wajah Gavin karna keinginannya dekat dengan sang Mommy malah tidak dituruti oleh Gavin.
"Hahaha, ngambek dia Dad, Daddy sih pake bilang Mommy bau, jelek segala. Gak bakal terima dia. Udah sini sama Mommy aja. Daddy mending mandi." Alin tertawa geli melihat tingkah putra semata wayangnya itu. Dia pun segera meraih tubuh Kenzo dan beralih menggendong bayi mungil berusia tujuh bulan itu.
"Huh, Kenzo ga asik nih. Masa muka Daddy dipukul? Kan Daddy cuma becanda sayang. Mommy tetap cantik kok, kan Mommy istri Daddy, Daddy tetap sayang Mommy sama Kenzo. Jangan ngambek ya? Ya udah Daddy mandi dulu, Kenzo tunggu Daddy sama Mommy di bawah. Muach-muachh ..." Gavin mengelus lembut rambut hitam Kenzo yang tidak terlalu lebat itu, dia juga mengecup kening Alin sekilas sebelum masuk ke dalam kamar mandinya.
"Jangan lama-lama mandinya. Nanti Papa marah lagi kalau sampai telat ke kantor. Mommy sama Kenzo ke bawah duluan ya Dad?" teriak Alin seraya berjalan membawa Kenzo keluar dari dalam kamarnya.
"Iya, nanti Daddy nyusul. Daddy sebentar kok Mom!" balas Gavin sedikit berteriak dari dalam kamar mandi.
***
"Wahh cucu Opa udah ganteng ternyata, aduh duh. Ganteng banget sih sayang? Muach-muachh ... Cucu Opa." Tuan Ratore begitu antusias meraih tubuh mungil cucu kesayangannya itu. Dia sama sekali tidak peduli kalau dia tengah menyantap sarapan paginya, kalau sudah melihat Kenzo dia memang selalu bersikap seperti itu. Makanya Nyonya Ratore sudah tidak heran lagi melihat tingkah suaminya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Devil Husband (On Going)
RomanceFollow sebelum membaca demi kepentingan kita bersama: ) Genre romance! Warning 17+ Ini tentang kehidupan seorang gadis dan pemuda. Seorang gadis yang terus-menerus menangis dan meratapi kehidupannya yang tidak sesuai dengan ekspektasinya. Dia yang...