MDH 9

3K 189 40
                                    

Vote+komen!

💜Happy Reading💜








***
"loh sayang, kamu ngapain di sini?" Tiba-tiba Gavin datang menghampiri Rere yang masih berdiri di depan pintu kamarnya itu.

"Engg...ak...aku gak papa kok. Aku permisi pulang dulu ya Vin. Tadi Tante aku telpon katanya dia udah nungguin aku di sana. Bye Vin," ujar Rere kaget karena Gavin datang tiba-tiba. Namun Rere langsung berpamitan untuk segera pulang.

"Ya udah aku antar sampai depan ya?" tawar Gavin lembut diiringi senyum. Rere hanya mengangguk kemudian segera berjalan menuju pintu depan.

Setelah sampai di depan pintu. Gavin pun langsung menghentikan langkahnya diikuti pula oleh Rere.

"Aku pulang ya?" pamit Rere lagi dengan diiringi senyumnya yang begitu manis. Gavin pun ikut tersenyum dan mulai mendekatkan wajahnya bermaksud untuk mencium kening Rere.

"Emm Vin, aku buru-buru. Bye." Tiba-tiba Rere langsung bergegas untuk segera pergi karena tidak mau Gavin terlalu berlebihan lagi padanya. Sedangkan Gavin hanya memandang aneh kearah Rere yang sudah menjauh meninggalkan pekarangan rumah Gavin dengan Taksi yang sebelumnya telah dia pesan.

"Aneh banget, masa mau gue cium aja sampai menghindar gitu?" pikir Gavin bingung. Dia pun langsung kembali masuk ke dalam rumahnya begitu Taksi yang Rere tumpangi telah pergi meninggalkan rumahnya.








***
Gavin terlihat begitu rapi seperti yang hendak pergi untuk menemui seseorang. Pakaiannya pun sangat terlihat simple namun membuat wajah tampannya itu semakin terlihat tampan dan keren tentunya.

"Yes, perfect!" Gavin tersenyum melihat wajah tampannya di cermin. Hatinya benar-benar sedang bahagia karna Rere mengajaknya makan siang di luar.

"Oke sayang, aku datang," ujar Gavin setelah mantap melihat wajah dan penampilannya yang menurutnya sangat perfect dan begitu terlihat keren.

Gavin pun keluar dari dalam kamarnya menuju mobil sport hitamnnya yang sudah terparkir di halaman depan.

Gavin mau kemana? pikir Alin heran saat melihat Gavin hendak menaiki mobil sport hitamnya.

"Ternyata kamu emang gak pernah menganggap keberadaan aku Vin, kamu pergi aja gak pernah pamitan sama aku. Apa sebegitu bencinya kamu sama aku Vin. Sampai kamu selalu bersikap seperti ini sama aku," lirih Alin menatap kearah mobil Gavin yang kini sudah melaju meninggalkan rumahnya.

Alin pun segera menghapus air matanya yang hampir saja menetes itu. Kemudian masuk kembali ke dalam kamarnya.












***
"Hai sayang, sorry ya aku telat," sapa Gavin yang langsung duduk di samping gadis cantik di meja nomor 8.

Gadis cantik itu hanya tersenyum simpul menatap kearah Gavin.

Aku emang sayang sama kamu Vin, tapi aku gak mau merusak keluarga kecil kamu. Apalagi harus menyakiti Alin istri kamu sendiri. batin gadis cantik yang ternyata Rere itu lirih

"Hey, kok malah bengong sih sayang? Katanya tadi mau bicara sesuatu, tapi kok malah bengong?" ujar Gavin yang berhasil membuyarkan lamunan Rere.

My Devil Husband (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang