Vote+komen!
💜Happy Reading💜
***
"Jangan terus menerus mengkhawatirkan hal itu Pa, semua pasti akan baik-baik saja, Papa percaya sama Mama." Tiba-tiba Nyonya Ratore masuk ke dalam kamarnya menghampiri suaminya itu.
"Mama?" pekik Tuan Ratore menoleh kaget.
Nyonya Ratore tersenyum lalu berjalan mendekati suaminya.
"Gavin anak kita, sampai kapan pun dia tetap anak kita, Papa jangan khawatir tentang siapa jati diri Gavin yang sebenarnya. Mama jamin kalau Gavin tidak akan tahu tentang ini semua. Dia akan tetap menjadi anak kita Pa," jelas Nyonya Ratore menaruh tangannya di pundak Tuan Ratore.
"Tapi Papa tetap merasa takut Ma. Sekuat apapun kita menutupi sesuatu, suatu saat semua itu pasti akan terbongkar. Papa takut, Papa takut Gavin akan benci pada Papa dan bawa Kenzo pergi dari rumah ini." Tuan Ratore menatap wajah istrinya lirih.
"Enggak Pa, Papa jangan berpikiran seperti itu. Gavin tidak akan pergi kemana-mana dan Kenzo tetap akan menjadi cucu kita, mereka akan tinggal di sini selamanya karna ini rumah mereka, Papa jangan berpikiran yang macam-macam. Mama yakin kalau pun Gavin tahu tentang semua ini, dia pasti akan memaafkan kita dan tetap menjadi anak kita, walau tidak ada setetes pun darah kita yang mengalir di tubuhnya, Mama yakin Pa," jelas Nyonya Ratore meyakinkan.
"Semoga saja Ma. Sekarang Papa sudah tidak punya keturunan lain selain Gavin dan Kenzo, hanya mereka berdua harapan Papa yang akan meneruskan semua perusahaan Papa. Sedangkan anak kandung kita sendiri sudah pergi mendahului kita, Papa kangen Devan Ma. Andai dia masih di sini, mungkin Papa tidak akan setakut ini kalau nanti Gavin tahu semuanya.
Papa takut Gavin marah Ma, Papa kenal betul siapa putra angkat Papa yang satu itu, dia lebih keras dari Devan, Papa takut Ma," lirih Tuan Ratore berkaca-kaca menatap wajah sang istri."Ja ... jadi Gavin? Gavin bukan anak kandung Papa sama Mama?" Alin tak sengaja mendengar pembicaraan kedua mertuanya itu.
"Enggak, itu gak mungkin. Gavin, Gavin gak mungkin kalau bukan anak kandungnya Papa sama Mama. Enggak. Itu gak mungkin," elak Alin menggelengkan kepalanya tidak percaya, tangannya sampai membentur daun pintu membuat Tuan Ratore juga Nyonya Ratore menyadari kedatangannya.
"Bruukk, aww!"
"Alin?" pekik Nyonya Ratore kaget melihat sosok menantunya berdiri diambang pintu.
"Sedang apa kamu disitu?" tambah Tuan Ratore ikut menoleh.
"Ma ... ma ... maaf Ma Pa, Al ... Alin cuma mau ..." Ucapan Alin terbata.
Nyonya Ratore berjalan mendekat kearah Alin.
"Kamu dengar semuanya?" tanya Nyonya Ratore membidik.
"Ma ... maaf Ma, Alin gak sengaja. Ta ... tadi Alin cuma mau ngasih tahu ka ... kalau makan malamnya udah siap, Al ... Alin gak sengaja dengar Ma, maafin Alin," lirih Alin menunduk takut.
Tuan Ratore mengusap wajahnya cemas, sedangkan Nyonya Ratore memejamkan matanya sejenak membuat butiran bening dimatanya keluar.
"Anggap aja kamu tidak pernah mendengar dan mengetahui hal ini. Jangan sampai Gavin tahu, Mama sama Papa memang bukan orang tua kandung Gavin, tapi Mama sama Papa sudah menganggap Gavin anak kandung kita sendiri. Mama tidak mau kehilangan Gavin, jadi Mama mohon kamu agar bisa menjaga rahasia ini," jelas Nyonya Ratore mengelus pundak Alin lembut.
![](https://img.wattpad.com/cover/240695756-288-k392401.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Devil Husband (On Going)
RomanceFollow sebelum membaca demi kepentingan kita bersama: ) Genre romance! Warning 17+ Ini tentang kehidupan seorang gadis dan pemuda. Seorang gadis yang terus-menerus menangis dan meratapi kehidupannya yang tidak sesuai dengan ekspektasinya. Dia yang...