MDH 4

3.4K 192 7
                                    

Vote+komen!

💜Happy Reading💜




***
Alin masih bersembunyi di pojokan lemari kamarnya. Dia benar-benar ketakutan sampai tubuhnya pun gemetar saking takutnya. Apalagi suasana sangat gelap karna listrinya mendadak mati, hanya ada cahaya kilat saja yang terlihat saling menyambar menambah suasana semakin mengerikan bahkan sangat menakutkan bagi Alin.

"Ya Tuhan... Gavin kamu dimana sih Vin, aku takut... Aku takut Gavin... Kamu kemana?" lirih Alin tidak berani membuka matanya sedangkan kedua tangannya memeluk lututnya yang dia tekuk.

Tiba-tiba...

"Bruuukk!" Terdengar suara pintu kamar Alin yang seperti didobrak oleh seseorang dari luar.

"Gavin?" pekik Alin menoleh ke arah sumber suara meskipun tidak terlihat. Tapi dia sangat berharap kalau yang datang itu adalah Gavin suaminya.

"Al, kamu dimana?" Seseorang tersebut melangkah masuk dan mencari keberadaan Alin di dalam kamarnya yang cukup gelap itu.

"Hikss... Aku disini Vin. Aku disini..." isak Alin masih terus memeluk kedua lututnya.

seseorang yang ternyata memang Gavin itu pun langsung berlari kearah pojokan dekat lemari kamarnya.

"Astaga Al, lo kenapa? Lo gak papa kan Al?" kaget Gavin begitu melihat Alin sangat ketakutan bahkan tubuhnya sampai gemetar karna saking takutnya.

"Gavin..." Alin langsung berhambur memeluk tubuh Gavin. Dia memeluk Gavin dengan sangat erat karna dia memang benar-benar sangat ketakutan.

"Vin, aku takut Vin, aku takut.
Kamu jangan tinggalin aku ya Vin, aku takut..." lirih Alin memeluk tubuh Gavin sangat erat dan menangis sejadi-jadinya dipelukan Gavin.

Gavin sendiri sangat kaget. Dia tidak tahu apa yang harus dia lakukan. Bahkan untuk membalas pelukan Alin pun dia begitu ragu. Disatu sisi dia sangat membenci Alin, tapi disisi lain dia juga sangat khawatir melihat Alin ketakutan seperti ini.

"Vin... Jangan tinggalin aku lagi. Aku takut banget Vin, aku takut Vin..." lagi-lagi hanya kata itu yang keluar dari mulut Alin mungkin saking takutnya.

"I..iya Al, gu..gue disini, gue..gue gak bakal kemana-mana kok, lo tenang yah. Gue udah ada disini..." ujar Gavin yang akhirnya mau membalas pelukan Alin. Gavin mengelus lembut surai Alin.

(Kira-kira pelukannya seperti itu ya gengs, anggap aja si Alin lagi meluk si Gavin erat banget

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Kira-kira pelukannya seperti itu ya gengs, anggap aja si Alin lagi meluk si Gavin erat banget. Wkwk)

Ya Tuhan... Kejam banget gue udah biarin istri gue sampai ketakutan kaya gini, maafin Aku Al. Aku gak bermaksud biarin kamu ketakutan kaya gini... Aku cuma masih gak bisa nerima kenyataan buruk ini Al, aku masih belum bisa terima... batin Gavin lirih dan mempererat pelukannya. Ternyata jiwa penyayang Gavin tidak bisa dibohongi walaupun dia membenci Alin tapi dia terlihat begitu menyesal telah membiarkan Alin di rumah sendirian dan lebih memilih berdiam diri di kantornya tadi.

My Devil Husband (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang