Vote+komen!
💜Happy Reading💜
***
Terlihat Alin tengah asik merias wajahnya di depan cermin. Dia tampak begitu rapi, bahkan Gavin yang dari tadi memperhatikannya pun merasa aneh dan heran."Rapi banget? Memang kamu mau kemana?" tanya Gavin dengan nada cuek nya itu. Dia duduk di atas sofa tak jauh dari Alin. Pandangannya pun pura-pura melihat kearah majalah yang dari tadi dipegangnya. Akhir-akhir ini Gavin memang tergolong cuek pada Alin. Apalagi semenjak kejadian beberapa waktu lalu saat Alin kepergok mengobrol dengan David, tetangga barunya itu.
Mendengar Gavin bertanya seperti itu, Alin pun menghentikan aksinya. Dia menoleh kearah Gavin dengan tatapan heran.
"Ngapain kamu lihat aku kayak gitu? Ditanya bukannya jawab malah natap balik," ujar Gavin lagi. Nada bicaranya pun semakin cuek, matanya saja masih asik melihat-lihat majalah di tangannya.
"Ma...maaf, aku...aku gak mau pergi kemana-mana kok, aku cuma pengen pakai make up tipis aja, lagian aku kan baru selesai mandi, jadi gak ada larangan kan kalau aku pengen kasih sedikit bedak sama lipstick di wajah aku?" balas Alin sedikit gugup. Dia tidak berani menatap wajah dan hanya bisa menunduk takut
"O, aku pikir kamu mau pergi sama SI David itu," sindir Gavin menekan kata-katanya.
Alin tersentak kaget mendengar ucapan Gavin, matanya langsung melotot tidak percaya dengan apa yang Gavin ucapkan.
"Ma...maksud kamu apa sih?
Aku gak ada hubungan apa-apa sama David Vin. Aku...aku juga gak berniat buat nemuin dia, akuu..." Tiba-tiba ucapan Alin terhenti karena Gavin memotongnya."Halah, gak usah munafik deh di depan aku!! Kamu emang sering kan nemuin David diam-diam saat aku lagi gak ada di rumah atau kerja? Kamu juga sering kan ngasih dia kue buatan kamu?
Kamu gak usah ngungkir lagi Al, aku udah tau semuanya. Asal kamu tau aja David itu BUKAN Devan, dia DAVID BUKAN DEVAN!!" tegas Gavin terus menekan kata-katanya. Dia benar-benar sudah tidak bisa meredam emosinya lagi melihat sikap Alin setelah melihat David yang mirip dengan Devan."Maaf Vin, aku...aku gak ada maksud apa-apa, aku ngelakuin itu karena hati aku yakin kalau David itu Devan. Aku...aku, aku tau aku salah. Aku minta maaf..." lirih Alin menundukkan kepalanya. Dia tahu kalau sikapnya selama ini memang salah, apalagi sekarang Alin sudah punya Gavin, jadi sudah pasti Gavin akan murka kalau Alin terus mengingat sosok Devan atau David sekalipun.
"Kamu udah buat aku kecewa Alin, aku udah sayang banget sama kamu, tapi apa? Apa balasan dari kamu? Kamu malah terus mengingat-ngingat Devan, Devan sudah meninggal Al, dia udah pergi. Dan si David, dia bukan Devan, dia DAVID. David Al bukan Devan. Aku benar-benar kecewa sama kamu, KECEWA!!" Gavin langsung bergi meninggalkan istrinya itu. Dia membanting pintu kamarnya dengan sangat kuat, hingga Alin yang melihatnya hanya menitikan air mata.
"BRAAAKKKK!!" Pintu itu dengan sekuat tenaga Gavin banting. Dia benar-benar murka melihat sikap Alin yang tidak bisa mengerti akan perasaannya.
"Hiks, maafin aku Vin, aku...aku gak ada maksud buat nyakitin kamu. Aku cuma mau buktiin aja sama hati aku, kalau David itu memang beneran Devan atau bukan, cuma itu Vin," gumam Alin lirih menatap kearah Gavin yang sudah pergi meninggalkannya.
***
Keesokan harinya..."Hueekk-hueeekk... Hueeekk!!" Sedari tadi Alin terus bolak-balik masuk ke dalam kamar mandinya, perutnya tiba-tiba saja mendadak mual dan rasanya ingin sekali memuntahkan sesuatu. Namun hanya cairan bening saja yang keluar dari mulutnya tersebut.
"Hueeek... Hueeekk..!!" Alin terus memuntahkan cairan bening dari mulutnya, wajahnya pun berubah menjadi pucat pasi. Bahkan kepalanya mendadak menjadi berat dan pusing.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Devil Husband (On Going)
RomanceFollow sebelum membaca demi kepentingan kita bersama: ) Genre romance! Warning 17+ Ini tentang kehidupan seorang gadis dan pemuda. Seorang gadis yang terus-menerus menangis dan meratapi kehidupannya yang tidak sesuai dengan ekspektasinya. Dia yang...