MDH 10

3.4K 165 40
                                    

Vote+komen!

💜Happy Reading💜











***
Gavin begitu kaget melihat tubuh Alin yang tergeletak di dalam kamar mandinya.

"Ya Tuhan Alin..." kaget Gavin yang langsung meletakkan kepala Alin di atas pahanya.

"Al, bangun Al bangun, lo kenapa jadi kaya gini? Please jangan buat gue panik..." Gavin menepuk-nepuk pipi Alin yang terasa sangat dingin itu. Namun tetap saja Alin tidak bangun juga.

"Al, bangun... Gue minta maaf Al. Gue nyesal... Please bangun..." Gavin semakin bertambah panik. Dia melihat wajah Alin sangat pucat seperti yang tidak bernyawa lagi. Bahkan bibir Alin sudah berwarna biru.

"Aaarrgh! Kenapa gue bisa sekejam ini sama lo Al, kenapa?" Gavin menjambak rambutnya sendiri. Dia benar-benar menyesal mengingat apa yang telah dia lakukan pada Alin tadi.

"Al, please bangun. Jangan buat gue tambah nyesal... Please ayo bangun..." sesal Gavin sambil membelai lembut kening Alin yang tertutupi rambut.

Namun percuma saja, Alin masih tidak sadarkan diri. Bahkan denyut nadi nya saja sangat lemah.

Gavin menatap wajah Alin yang pucat pasi. Matanya pun tertuju pada bibir Alin yang sedikit membiru itu. Entah apa yang ada dipikirannya sehingga dia mendekatkan wajahnya pada wajah Alin.

"Aku bakalan bangunin kamu Al," ujar Gavin pelan. Dia pun semakin mendekatkan wajahnya ke wajah Alin.

Dan...

"Cup..." Bibir Alin yang dingin akhirnya bisa dirasakan oleh Gavin. Dia pun mulai memberikan nafas buatan untuk Alin, agar Alin mau bangun.

Lo harus bangun Al. Jangan buat gue tambah takut dan merasa bersalah. batin Gavin sambil terus memberikan nafasnya untuk Alin.

Hingga akhirnya Alin pun sadarkan diri dan bangun.

"Uhuk-uhukk, uhuk... Ga...vin?" lirih Alin menatap wajah suaminya yang sangat dekat dengannya itu.

Gavin sendiri malah langsung memeluk tubuh Alin saking senangnya Alin sudah sadar.

"Maafin gue Al, maafin gue," lirih Gavin semakin mempererat pelukannya. Gavin benar-benar takut dan merasa bersalah kalau sampai Alin kenapa-kenapa.

Sementara Alin sendiri hanya diam menggigil karena kondisinya masih sangat lemah dan kedinginan.

"Hiks... Maafin aku Vin. Aku gak pernah bicara apapun sama Rere. Aku... Minta maaf," ujar Alin terbata yang sepertinya masih belum sadar akan ucapannya. Bahkan ucapan Gavin pun tidak digubris olehnya.

"Aku yang harusnya minta maaf Al. Aku udah kasar sama kamu." Gavin melepaskan pelukannya dan menggeleng menyesali apa yang telah dia lakukan pada Alin. Namun lagi-lagi Alin tidak merespon ucapan Gavin. Dia malah terus mengucap kata maaf dan maaf.

"Ya Tuhan, gue emang benar-benar kejam." Gavin begitu miris melihat kondisi Alin seperti itu. Tanpa babibu lagi dia pun langsung mengangkat tubuh Alin dan membaringkannya di atas tempat tidur.

"Dingin Vin, dingin... Aku takut," ujar Alin masih dalam keadaan setengah sadar. Dia masih menggigil karena badannya memang masih basah akibat Gavin guyur tadi. Apalagi baju yang Alin pakai juga masih dalam keadaan basah.

My Devil Husband (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang