MDH 65

175 3 0
                                    

Vote+komen!

💜 Happy Reading💜


***

Mobil Ferrari berwarna biru ini tiba-tiba saja berhenti tepat di depan halaman rumah kontrakan Alin.
Sosok lelaki tampan yang tak lain adalah Reno pun keluar membuka pintu mobil tersebut. Sejenak ia menatap bagian depan rumah Alin. Kedua bola matanya sedikit berkaca, pintu mobilnya pun segera ia tutup dan bergegas melangkah mendekati rumah kontrakan dihadapannya.

"Gue gak peduli lo akan marah seperti apa, tapi ini demi kebaikan bokap lo. Gue gak mau kalau sakit bokap lo bertambah parah hanya karna keegoisan lo. Gue gak akan pernah biarin itu semua terjadi Vin!" batinnya yakin seraya mengepalkan kedua tangannya.

**
"Uhhh jagoannya Daddy ternyata bisa sakit juga ya? Panas ya sayang? Maafin Daddy yah. Daddy gak bisa bawa Kenzo ke rumah sakit, jadi cukup dirawat di rumah aja ya sayang? Muahh ... Daddy sayang Kenzo."

"Mommm ... momm!"

"Yaudah sama Mommy dulu, Daddy mau ambil air hangat sama handuk kecil buat ngompres kening Kenzo. Jangan rewel yah? Kasihan Mommynya sayang."

"Panasnya udah cukup reda Al. Aku keluar sebentar yah? Aku ada kerjaan sore ini, cuma sebentar kok, gak nyampe satu jam. Cuma disuruh ngantar barang aja. Aku pergi yah sayang? Jaga Kenzo, kalau ada apa-apa jangan panik. Aku pasti pulang cepet. Muahh, aku pergi."

Alin hanya diam memandang pilu wajah putra kecilnya. Ia tak habis fikir kalau jagoan kecilnya itu kini bisa sakit. Namun yang lebih tak disangka ternyata Gavin begitu perhatian dan sikapnya kembali lembut padanya juga Kenzo. Entah kenapa rasanya begitu bahagia namun menyesakkan saat kecupan dari Gavin kembali mendarat dikeningnya.

"Aku pergi yah sayang, muahh. Jaga Kenzo baik-baik."

Ucapan Gavin tadi seolah terus terbayang tanpa bisa hilang dari pikiran Alin.

"Aku rindu kecupan-kecupan lembut juga candaan-candaan kecil kamu Vin,"lirihnya menyentuh kening yang tadi sempat Gavin kecup.

Alin menoleh memandang Kenzo. Tubuh bayi mungilnya kini hanya bisa terbaring lemah diatas tempat tidur dengan handuk kecil yang menempel dikeningnya.

"Dulu kalau kamu sakit, Daddy kamu pasti panik. Dia langsung bawa kamu ke rumah sakit. Apalagi Opa kamu. Padahal badan kamu hanya sedikit hangat karna habis imunisasi. Tapi kepanikannya luar biasa.
Bahkan hanya karna bentolan merah akibat gigitan Nyamuk aja Opa kamu langsung telpon om Kevin Dokter keluarga kita. Tapi sekarang? Mommy mau pakai uang Mommy untuk bawa kamu ke rumah sakit aja dilarang sama Daddy. Mommy bingung. Semoga Kenzo hanya sakit panas biasa aja ya sayang? Jangan sakit yang aneh-aneh, Mommy takut." Alin menyentuh puncak kepala Kenzo. Mengelusnya lembut dengan hati yang lirih melihat wajah jagoan kecilnya yang terlihat lemah.

"Papa lagi sakit, dan sekarang Kenzo ikut-ikutan sakit. Kenapa bukan Mommy aja yang sakit sayang, kenapa harus Kenzo? Mommy gak tega lihat kamu lemes kayak gini. Biasanya lincah, tapi sekarang hanya bisa diam tanpa daya. Maafin Mommy ya sayang? Maafin Mommy,"lirih Alin memeluk tubuh kecil Kenzo.

Kenzo sendiri hanya diam dan sesekali mengedipkan kelopak matanya. Suhu tubuhnya memang cukup panas, namun setelah Alin mengompresnya dan memberinya obat penurun panas perlahan suhu tubuh Kenzo mulai menurun dan sedikit membaik.

My Devil Husband (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang