MDH 43

1.3K 76 12
                                    

Vote+komen!

💜Happy Reading💜


***
"Uuhh ... cucu Opa, gantengnya cup-cup-cuup..." Terlihat Tuan Ratore begitu senang menimang-nimang Kenzo. Dia sampai membuka popok bayi yang menutupi tubuh Kenzo agar Kenzo bisa terkena sorotan matahari langsung.
Saat ini Tuan Ratore memang tengah menjemur Kenzo. Dia duduk di belakang teras rumahnya yang lumayan cukup terik tersorot oleh matahari pagi.

"Kamu sama persis kayak Devan. Iya kamu Devan kecil Opa. Wajah kamu kaya Om Devan walau mata kamu gak sipit, tapi Opa selalu membayangkan kalau kamu ini adalah anaknya Devan, bukan anak Gavin walau Opa tahu kamu itu anaknya Gavin, tapi Opa gak peduli, Opa tetap akan sayang sama kamu, Opa sayang Kenzo. Muach-muachh." Air mata Tuan Ratore tiba-tiba menetes saat mengingat sosok Devan kecilnya dulu, entah kenapa tiba-tiba dia teringat pada Devan, mungkin Kenzo memang cucunya, tapi tidak bisa dipungkiri kalau di dalam tubuh Kenzo tidak ada darahnya sama sekali karna Ayah biologis Kenzo sendiri bukan anak kandung Tuan Ratore melainkan anak angkat. Ya Gavin memang anak yang diangkat oleh Tuan Ratore dari bayi, namun sampai sekarang Gavin sama sekali tidak tahu kalau dia hanya anak angkat.

"Anak kamu ini satu-satunya penerus Papa Vin. Kenzo adalah harta yang Papa miliki saat ini. Dia calon penerus keluarga kita. Papa akan segera mewariskan seluruh harta kekayaan Papa untuk Kenzo, Papa akan ubah semua yang atas nama Devan dan kamu untuk Kenzo, Papa yakin Kenzo bisa diandalkan tidak seperti kamu dan Devan. Pokoknya Papa yang akan didik Kenzo agar bisa menjadi anak yang cerdas dan membanggakan, Papa gak akan biarin kamu misahin Papa sama Kenzo, Papa terlalu sayang sama Kenzo Vin. Dia nyawa Papa sekarang," lirih Tuan Ratore terus menatap lekat wajah polos Kenzo, mata Kenzo pun terbuka dan berkedip karna tersorot sinar matahari, kedua tangannya pun bergerak bebas keluar karna kain popoknya sengaja Tuan Ratore lepas tadi.

"Jadi cucu Opa yang baik ya sayang. Jangan jadi cucu Opa yang lemah. Kamu satu-satunya kebanggaan Opa. Opa sayang sama Kenzo, muach-muaachh." Dua kecupan kembali mendarat di wajah mungil Kenzo, bibir Tuan Ratore pun tersenyum karna bisa sebegitu dekatnya dengan sang cucu, sedangkan Nyonya Ratore yang ternyata memperhatikan Tuan Ratore dari belakang hanya tersenyum haru melihat suami dan cucu pertamanya itu.

"Seandainya Kenzo itu anak kamu Van, mungkin Mama sama Papa akan lebih bahagia lagi Van, tapi semuanya udah gak mungkin. Bayi kamu yang dikandung Alin dulu sudah pergi menyusul kamu, bayi kamu udah ikut kamu sekarang Van, dia pasti udah ada di samping kamu.
Gak akan ada lagi darah daging Mama dan Papa untuk meneruskan keluarga kita nanti.
Hanya Kenzo satu-satunya harapan kita, hanya Kenzo Van. Kenzo Kristof Ratore. Darah daging Gavin dan Alin, bukan kamu," lirih Nyonya Ratore meneteskan air matanya, hatinya sungguh sakit karna dia tidak bisa berbohong kalau Kenzo memang bukan cucu kandungnya. Tapi Nyonya Ratore tidak ingin mengungkit semua rahasia yang sudah disimpannya sejak dulu itu. Dia dan Tuan Ratore sudah sepakat kalau Gavin sama sekali tidak boleh tahu tentang siapa jati dirinya yang sebenarnya.

"Kamu akan tetap jadi anak Mama Vin, kamu akan tetap jadi anak kebanggan Mama. Mama harap kamu selalu bisa buat Papa kamu senyum. Dengan hadirnya Kenzo Mama yakin keluarga besar kita akan lebih bahagia lagi, Mama yakin Gavin. Kamu anak Mama, kamu anak kandung Mama." Perlahan air mata Nyonya Ratore pun menetes membasahi pipi putihnya. Rasanya hati Nyonya Ratore begitu sakit kalau mengingat Gavin bukan anak kandungnya. Dia sampai meyakinkan hatinya sendiri kalau Gavin itu adalah anaknya, anak kandungnya.

**
"Aduuhh Pa, masa Gavin cuma mau cium Kenzo aja gak boleh? Papa jangan keterlaluan dong Pa. Kenzo 'kan anaknya Gavin, masa Gavin gak boleh nyium anak Gavin sendiri? Papa jangan egois dong, Gavin kangen sama Kenzo nih Pa, Gavin pengen peluk Kenzo, Gavin juga pengen gendong Kenzo Pa. Please izinin Gavin." Gavin terus berusaha membujuk Tuan Ratore agar mau memberikan Kenzo pada pangkuannya, sudah hampir enam bulan Gavin dan Tuan Ratore terus-menerus mempeributkan Kenzo, entah pagi, siang, sore, bahkan malam sekalipun. Papa sama anak itu pasti selalu ribut untuk menjaga dan merawat Kenzo.

My Devil Husband (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang