Vote+komen!
💜Happy Reading💜
***
Hari ini Alin sudah diperbolehkan pulang oleh pihak Rumah Sakit dan Dokter yang merawatnya. Kondisi Alin memang tidak separah yang kita duga karena dia memang tidak kenapa-kenapa hanya saja kandungannya yang harus dia relakan karena kecelakaan mengerikan itu. Sedangkan Gavin sendiri tidak terlihat mendampingi Alin saat hendak meninggalkan Rumah Sakit tempatnya dirawat itu. Kenapa? Pasti kalian sudah tau sendiri jawabannya. Ya karena Tuan Ratore yang melarangnya. Bahkan Tuan Ratore menyuruh Gavin untuk pulang sendiri dan belakangan tanpa bersamanya juga Alin."Ayo sayang masuk!" suruh Tuan Ratore lembut mempersilahkan menantu kesayangannya itu masuk ke dalam sedan putihnya dibantu oleh Nyonya Ratore sang istri, sedangkan kedua orang tua Alin sendiri tidak ikut menjemput kepulangan Alin karena sedang ada urusan diluar kota.
"I...iya Pa..." balas Alin gugup diiringi senyuman manisnya kemudian segera masuk dan duduk di jok belakang bersama Nyonya Ratore. Tuan Ratore pun tersenyum lalu segera menyuruh Pak Juki supir pribadinya untuk segera menjalankan mobilnya.
Kenapa aku gak lihat Gavin? Apa dia udah lupa sama aku?
Apa dia udah gak peduli lagi sama aku?
Padahal apa yang dia inginkan sudah terwujud sekarang. Tuhan udah mengambil calon anak aku tanpa harus digugurkan seperti apa yang Gavin mau waktu kemarin. batin Alin lirih sambil memegangi perutnya. Hatinya bertanya-tanya tentang sosok suaminya yang sama sekali belum dia lihat itu. Bahkan Alin sendiri tidak tau keberadaan dan kondisi Gavin seperti apa.Alin terus menatap kearah kaca jendela mobil Tuan Ratore. Air matanya pun kembali menetes saat mengingat detik-detik sebelum kecelakaan itu terjadi.
Hiks... Aku gak tau kenapa semuanya jadi kaya gini Vin, bayi di dalam rahim aku sekarang udah gak ada, darah daging dari Devan sekarang udah gak tumbuh lagi di dalam rahim aku.
Aku benar-benar gak kuat nerima semua ini. Aku gak kuat Gavin. batin Alin terus meneteskan buliran bening dari pelupuk matanya, hatinya benar-benar sakit saat mengetahui kalau bayi yang tengah dia kandung tidak bisa diselamatkan lagi. Padahal bayi itu yang selama ini menguatkan Alin agar tidak pernah putus asa menjalani kehidupan yang sangat kejam itu. Apalagi saat mengingat sosok Gavin yang selalu bersikap kasar padanya, sungguh hanya karena bayi itulah Alin bisa kuat dan mencoba bisa menerima semuanya. Tapi sekarang? Entah apa yang akan terjadi.Papa benar-benar tidak menyangka kalau calon penerus satu-satunya keluarga Papa harus tiada begitu saja. Papa benar-benar marah sama Gavin karena tidak bisa menjaga kamu Alin. Papa kecewa sama dia. Bahkan Papa ingin sekali memberinya pelajaran yang setimpal agar anak kurang ajar itu tidak bersikap seenaknya lagi dan bisa menjaga kamu dengan baik.
Papa sungguh kecewa. batin Tuan Ratore lirih saat menatap wajah menantu kesayangannya itu dari kaca depan spion mobilnya, sampai tidak terasa air matanya tiba-tiba menetes begitu saja karena rasa kecewanya yang sangat teramat besar itu.Sementara itu, Gavin ternyata juga sudah tidak mengenakan baju pasiennya lagi. Dia baru saja hendak keluar dari dalam Rumah Sakitnya karena kondisinya juga memang sudah tidak apa-apa dari hari kemarin. Namun Gavin selalu berusaha untuk menerobos kamar rawat Alin sang istri karena ingin melihatnya dan meminta maaf sudah menyebabkan dia terluka seperti itu.
Gavin berjalan dengan langkah sangat gontai di dalam koridor Rumah Sakit yang sangat sepi itu. Pikirannya pun melayang entah kemana, hatinya sungguh sangat kecewa saat mengatahui kalau Alin sudah pulang terlebih dahulu darinya. Bahkan sampai tidak ada seorang pun yang memberitahu Gavin tentang kepulangan Alin.
Papa benar-benar kejam Pa, kenapa Papa harus ngelakuin ini sama Gavin? Alin istri Gavin Pa, gak seharusnya Papa ngelarang Gavin buat ketemu sama Alin, Gavin cuma mau minta maaf sama Alin Pa, Gavin mau minta maaf. batin Gavin lirih. Air matanya pun menetes membasahi wajahnya yang kusut bagaikan tidak memiliki semangat hidup itu. Bahkan langkahnya semakin gontai tanpa arah dan tujuan.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Devil Husband (On Going)
RomanceFollow sebelum membaca demi kepentingan kita bersama: ) Genre romance! Warning 17+ Ini tentang kehidupan seorang gadis dan pemuda. Seorang gadis yang terus-menerus menangis dan meratapi kehidupannya yang tidak sesuai dengan ekspektasinya. Dia yang...