Vote+komen!
Note: Di part ini ada adegan vulgarnya ya gaes, jadi kalau kalian gak suka gak usah di baca😁
💜Happy Reading💜
***
Gavin melangkahkan kakinya perlahan, dia mengendap layaknya seperti seorang pencuri. Bibirnya tersenyum menahan tawa. Sungguh sangat jahil Daddy satu anak itu."Haapp. Akhirnya Daddy dapet ..." ucapnya yang langsung memeluk tubuh Alin dari belakang.
"Vin. Jangan dong, aku lagi sibuk.
Kamu gak usah macem-macem deh. Nanti kalau ..." Ucapan Alin terpotong."Ssttt ... gak usah nolak sayang. Aku cuma mau peluk aja kok, aku kangen kamu Al. Jarang-jarang kan kita bisa berduaan kaya gini? Aku kangen kamu." Gavin semakin erat memeluk tubuh Alin, dia menenggelamkan wajahnya di leher jenjang milik Alin, Gavin bahkan mengecup leher Alin menikmati aroma yang begitu wangi dan sangat disukainya.
"Ngh ... Vin geli, udah dong. Aku 'nya sibuk. Ngertiin ya?" desah Alin mencoba melepaskan pelukan Gavin.
"Kenapa sih? Emangnya kamu gak kangen sama aku?
Mumpung gak ada Papa sama Mama Al, kapan lagi coba kita bisa dapat situasi kayak gi ..." Tiba-tiba Alin langsung mengecup bibir Gavin."Muaach, aku juga kangen kok Vin sama kamu, tapi jangan keterlaluan dan kelewatan ya? Aku takut." Alin tersenyum mengecup bibir Gavin malu-malu, Gavin yang merasa Alin setuju pun langsung menarik pinggang Alin.
"Aku sayang kamu Al, aku sangat sayang kamu," ujar Gavin lembut. Alin hanya mengangguk kecil dan tersenyum.
Tak lama sentuhan yang begitu lembut pun dapat Alin rasakan menyentuh bibir tipisnya. Kedua mata Alin segera dia pejamkan, tangannya pun dia kalungkan di leher Gavin agar Gavin lebih leluasa melampiaskan rasa rindunya.
Aku kangen sentuhan lembut kamu ini Vin.
Semoga aku gak pernah kehilangannya, aku gak sanggup kalau harus kehilangan kamu. batin Alin menikmati permainan Gavin.Tuhan. Terimakasih atas karunia-Mu yang sempat kusia-siakan ini. Aku janji akan terus menjaga dan melindunginya, aku sangat mencintainya Tuhan. batin Gavin bersyukur bisa memiliki istri secantik dan sebaik Alin. Penyesalannya akan sikapnya dulu pun sangat dia sesali, dan dia berjanji tidak akan mengulang kesalahan besar itu lagi.
Sudah cukup lama Gavin bermain-main dengan bibir mungil Alin. Dia pun tidak mau menghilangkan kesempatan untuk menikmati leher jenjang Alin yang begitu putih dan mulus. Beberapa bekas kepemilikannya pun berhasil dia buat di sana.
"Ngh ... Vin udah dong. Geli ngh ..." desah Alin mencoba melepaskan wajah Gavin dari lehernya.
Namun Gavin sama sekali tidak mempedulikan ucapan Alin, baginya desahan yang keluar dari mulut Alin justru membuatnya semakin bersemangat.
"Mamm ... Daaddd!! Mommm aaaaaa!" Tiba-tiba Alin merasa ada yang menarik-narik kakinya, karna kaget Alin pun langsung mendorong tubuh Gavin kasar.
"Kok dilepasin sih sayang? Aku belum puas Al," protes Gavin tidak terima.
"Dadddd!! Mommm ..." Teriakan kecil nan mungil itu kembali terdengar, kali ini kaki Gavin yang ditarik oleh bayi mungil itu.
"KENZO?" pekik Gavin dan Alin kaget.
"Kok Kenzo bisa ada di sini? Sayang ... Kenzo gak papa 'kan nak? Kamu kok bisa di sini? Bukannya tadi Kenzo lagi bobo di lantai atas? Kenzo turun ke bawah sama siapa? Kenzo ... Kenzo sayang?" Alin meraih tubuh Kenzo dan membolak-balikkan badan anaknya itu, wajahnya panik seketika karna takut tubuh Kenzo memar atau sakit karna jatuh dari lantai atas.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Devil Husband (On Going)
RomanceFollow sebelum membaca demi kepentingan kita bersama: ) Genre romance! Warning 17+ Ini tentang kehidupan seorang gadis dan pemuda. Seorang gadis yang terus-menerus menangis dan meratapi kehidupannya yang tidak sesuai dengan ekspektasinya. Dia yang...