MDH 42

1.4K 74 7
                                    

Vote+komen!

💜Happy Reading💜

***
Setelah keadaannya pulih, Alin dan bayinya pun langsung dibawa pulang karna tidak mau terlalu lama tinggal di Rumah Sakit.

Gavin menuntun Alin turun dari mobil Lamborghini hitamnya, sedangkan Tuan Ratore menggendong Kenzo diikuti Nyonya Ratore yang berjalan di samping Tuan Ratore.

"Awas Mom pelan-pelan jalannya, gak usah cepat-cepat ya? Perut Mommy 'kan masih sakit, jadi harus pelan." Gavin membantu Alin berjalan memasuki rumah mewahnya, perhatiannya sangatlah besar terhadap perempuan yang baru saja memberinya jagoan kecil itu.

"Iya Dad, ini Mommy juga pelan kok jalannya," balas Alin hati-hati melangkahkan kakinya karna masih sakit, sebenarnya Dokter melarang Alin untuk pulang hari ini karna kondisinya masih sangat lemah, tapi Alin memaksa ingin tetap pulang dan memilih untuk beristirahat di rumah.

Gavin pun langsung merebahkan tubuh Alin diatas tempat tidurnya, dia meluruskan kaki perempuan cantik itu dan menutupinya dengan selimut. Perhatiannya sungguh luar biasa dan patut diacungi jempol lelaki yang baru saja menjadi seorang Ayah itu.

"Sini Pa, Kenzo biar ditidurin disamping Mommynya, dia gak boleh jauh-jauh dari Alin dulu, jadi Papa gak boleh lama-lama gendong Kenzo," ujar Gavin beralih menggendong Kenzo yang tengah digendong Tuan Ratore itu, dia pun menidurkan Kenzo di samping Alin karna memang dari tadi Kenzo digendong oleh Tuan Ratore terus.

"Kayaknya kamu gak senang banget kalau Papa sama Kenzo?
Kamu gak suka kalau Papa dekat sama cucu Papa sendiri?" tanya Tuan Ratore tiba-tiba yang membuat Gavin melotot kaget kearahnya.

"Papa ngomong apa sih Pa?
Gavin senang kok kalau Kenzo dekat sama Papa, Gavin juga gak ngelarang Papa, tapi sekarang Gavin mau Kenzo istirahat dulu sama Mommynya, Gavin juga kasian lihat Papa karna gendong Kenzo terus dari tadi, sekarang mending Papa istirahat, besok 'kan masih bisa lagi Papa main-main dan gendong Kenzo, Gavin gak akan larang kok Pah," balas Gavin menjelaskan.

"Iya Papa ini kenapa sih? Orang cucunya mau istirahat malah bilang kaya gitu sama Gavin.
Udah Vin gak usah didengerin, Papa kamu itu cuma gak mau jauh dari Kenzo, ya udah kamu temenin Alin sama Kenzo dulu ya? Biar Papa sama Mama keluar dari kamar kalian." Nyonya Ratore menarik paksa tangan suaminya itu agar keluar dari kamar Gavin dan Alin. Sedangkan Tuan Ratore hanya menatap lirih wajah Kenzo karna harus berpisah dengan cucu satu-satunya itu.

"Opa keluar dulu ya? Besok pagi Opa janji akan ajak Kenzo main-main lagi," ujar Tuan Ratore melirik kearah cucunya itu.

"Iya besok Opa boleh main lagi sama Kenzo, Daddynya Kenzo pasti ngizinin kok, tenang aja," sahut Gavin membalas ucapan Tuan Ratore. Nyonya Ratore dan Alin yang mendengarnya pun hanya terkekeh geli melihat Ayah dan anak yang sepertinya belum bisa akur itu.

"Awas kalau kamu bohong. Ya sudah Papa keluar, Papa juga mau istirahat." Tuan Ratore melirik ketus kearah Gavin seraya melangkahkan kakinya keluar, Nyonya Ratore pun ikut membuntutinya keluar dari dalam kamar Gavin dan Alin itu.

"Hahaha ... mertua kamu lucu ya Mom? Masa gitu aja mukanya langsung cemberut? Gak Daddy izinin tau rasa deh, lagian Kenzo 'kan anak Daddy, masa mau sama Opanya terus, emang siapa yang bikin coba? Kan Daddy yang bikinnya juga, jadi Daddy lebih berhak dong, iya kan sayang? Muach-muachh," ujar Gavin terkeh geli melihat sikap Papanya, dia pun mendaratkan kecupan-kecupan yang begitu lembut di wajah bayi mungil yang sangat tampan itu, sedangkan Alin hanya menggelengkan kepalanya melihat sikap aneh Gavin dan mertuanya yang sebelas-duabelas itu.

My Devil Husband (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang