Vote+komen!
💜Happy Reading💜
***
Alin masih terus fokus menempelkan jarinya di sudut bibir Gavin. Dia begitu serius membersihkan sudut bibir Gavin yang terlihat bekas makanan yang menempel di sana."Ish... Kamu tuh kaya anak kecil aja deh Vin, masa sampai belepotan gini makannya..." ujar Alin sambil terus membersihkan bagian sudut bibir Gavin.
Namun Gavin malah diam. Dia menatap wajah Alin yang sangat cantik itu, bibirnya pun tersenyum karena wajah Alin begitu dekat dengan wajahnya.
"Elo ternyata emang benar-benar cantik Al..." gumam Gavin sambil terus memandangi wajah mulus Alin yang begitu cantik walau tanpa polesan make up sedikit pun.
Gavin pun mulai mendekatkan wajahnya kewajah Alin. Entah apa yang ada dipikirannya saat itu. Dia benar-benar tergoda melihat wajah cantik Alin. Apalagi bibir mungilnya yang tipis dan menggoda.
Gavin terus mendekatkan wajahnya. Dia mencoba mengatur napasnya agar tetap rileks.
Semakin dekat...
Dekat...
Dekat...
Dan...
Dan...
"Ka...kamu mau ngapain Vin?" tanya Alin tiba-tiba yang kaget karena melihat wajah Gavin hampir saja menyentuh wajahnya.
Mendengar Alin berbicara seperti itu, Gavin pun tersenyum dan mulai memiringkan kepalanya.
"Gue sayang sama elo Al..." bisik Gavin begitu lembut tepat di telinga kiri Alin.
Alin menoleh kaget kearah Gavin.
Dan...
"Cuup..." Tiba-tiba Gavin malah menempelkan bibirnya tepat di bibir mungil Alin.
Alin semakin kaget saja dengan apa yang Gavin lakukan itu. Bahkan dia tidak berani menatap wajah Gavin yang sangat dekat dengan wajahnya.
Ya Tuhan, apa yang Gavin lakukan? Apa dia benar udah berubah? Apa dia benar-benar sayang sama aku? batin Alin masih tidak percaya dengan apa yang dirasakannya. Perlahan Alin pun membuka kelopak matanya yang sedari tadi dia tutup. Dia melihat wajah Gavin yang sedang asik menikmati bibir mungilnya. Bahkan Alin bisa merasakan lidah Gavin yang terus bermain di dalam rongga mulut Alin dan mengajak Alin agar merespon permainannya.
Ternyata ini bukan mimpi. Gavin memang benar-benar sudah berubah, bahkan baru kali ini aku merasakan sentuhan bibirnya yang sangat lembut ini. batin Alin meneteskan air matanya. Dia begitu terharu karena baru kali ini Gavin mau menyentuh bibirnya.
Gavin yang merasa ada keanehan pada Alin pun langsung membuka matanya, benar saja. Dia melihat Alin ternyata malah asik memandangi wajahnya yang sangat dekat itu. Gavin pun langsung mengusap wajah Alin agar menutup matanya dan menikmati setiap permainan yang dia lakukan. Bahkan Gavin mengangkat kedua tangan Alin dan mengalungkan di lehernya. (Anjim berdosa banget aku, jan dibayangin ya!🙈)
Alin sendiri sempat kaget karena takut Gavin marah karena dia malah asik sendiri tanpa sedikit pun membalas permainan Gavin.
Gavin menarik pinggang Alin agar lebih mendekat ketubuhnya. Alin hanya bisa terus diam sambil memejamkan kedua bola mata Indahnya. Namun kali ini dia mengerti apa maksud Gavin. Alin pun membalas setiap permainan yang Gavin lakukan, bahkan kini keduanya sama-sama menikmati setiap sentuhan yang begitu lembut mereka rasakan itu.
Permainan Gavin pun semakin ganas. Tangannya sudah berada di dada Alin. Bahkan satu kancing baju Alin sudah berhasil Gavin lepas, dan bibirnya pun tak kalah nakal. Dia menggigit-gigit kecil bibir bagian bawah Alin, hingga Alin pun mengeluarkan desahan kecil karena sedikit terasa sakit.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Devil Husband (On Going)
RomanceFollow sebelum membaca demi kepentingan kita bersama: ) Genre romance! Warning 17+ Ini tentang kehidupan seorang gadis dan pemuda. Seorang gadis yang terus-menerus menangis dan meratapi kehidupannya yang tidak sesuai dengan ekspektasinya. Dia yang...