Vote+komen!
💜Happy Reading💜
***
Malam kini telah berganti, sinar mentari pagi pun sudah mulai menunjukkan sinarnya menggantikan sang rembulan.
Perempuan cantik yang masih sangat muda ini mulai terusik dari tidur panjangnya. Dia membuka kelopak matanya perlahan, jemari halusnya dia angkat dan diusapkannya dengan lembut pada pipi sang putra yang masih terlelap itu."Kalau lagi tidur gini, kamu sangat sama persis dengan Daddy kamu sayang. Kenzo mirip kamu Vin. Tapi aku gak suka kalau kamu bentak dia, maafin Mommy ya Nak, maaf karna Mommy gak bisa belain Kenzo di depan Daddy," ujarnya menatap lirih wajah polos sang buah hati, bibirnya sedikit menyunggingkan senyum, satu kecupan pun dia daratkan di kening Kenzo jagoan kecilnya.
"Ngh ... kamu mau kemana Al? Ini kan masih pagi, masih gelap malah. Tidur dulu aja, sini temenin aku." Tiba-tiba perempuan cantik yang ternyata Alin itu menghentikan langkahnya saat hendak beranjak. Dia menoleh dan memandang kearah Gavin yang sudah terbangun.
"Aku mau siapin mandi dulu, habis itu aku juga mau siapin air hangat buat mandi Kenzo. Nanti sekalian aku siapin sarapan buat kamu. Lagi pula ini udah pagi, udah hampir jam tujuh Vin," ujar Alin pelan. Gavin tersenyum mendengar penuturan Alin. Dia beranjak dan mengubah posisinya menjadi duduk mendekati Alin.
"Yaudah kamu mandi dulu, aku mau cari sarapan buat kita. Tunggu sebentar ya? Aku masih ada sedikit uang kok hasil kerja aku kemarin, aku rasa masih cukup buat beli sarapan pagi ini," tutur Gavin lembut.
"A ... aku ada sedikit simpanan kok, kalau kamu mau kamu bisa pakai uang aku dulu Vin," tawar Alin dengan kalimat yang sangat hati-hati dia lontarkan.
"Gak usah sayang, uangnya disimpan aja buat kamu. Aku pergi sebentar ya? Jaga Kenzo, aku pergi dulu. muachh, Daddy cari makanan dulu ya?" pamit Kenzo mengecup kening Kenzo sekilas dan beranjak pergi.
"Yaudah hati-hati ya," balas Alin dijawab anggukan dan senyuman kecil oleh Gavin.
Tak lama Gavin pun berlalu keluar dari rumah kecilnya itu untuk mencari makanan pengisi perut kosongnya pagi ini. Entah apa yang akan dia beli, mungkin uang yang dipegangnya tidak seberapa dan hanya cukup untuk membeli nasi bungkus atau bubur ayam.
"Mommy sama sekali gak ngerti sama Daddy kamu. Tadi malam dia udah buat kamu nangis, bahkan dia bentak kamu sayang.
Tapi sekarang? Dia begitu baik dan lembut, dia selalu berusaha memberikan yang terbaik buat kamu dan Mommy. Sikapnya itu sangat aneh, bisa berubah kapanpun dan terkadang membuat Mommy takut. Mommy benar-benar gak ngerti sayang. Semoga kita tetap bisa bertahan disini, kita harus bisa menghargai setiap keputusan Daddy kamu, Mommy sayang kamu Nak. Mommy sayang Kenzo." Alin mengecup kening jagoan kecilnya itu lirih. Air matanya tiba-tiba saja menetes haru, kejadian ini sama sekali tidak dia duga sebelumnya kalau keluarga kecilnya bisa menjadi seperti ini. Apalagi sangat jauh dari kata mewah tidak seperti saat tinggal di rumah Tuan Ratore dulu.Di kediaman Tuan Ratore dan keluarganya kini tengah berbincang menikmati sarapan paginya. Reno beserta sang istri dan putra semata wayangnya pun ikut serta karna semalam mereka memang menginap di rumah Tuan Ratore.
"Uhh lucu banget sih kamu sayang. Wajahnya sangat sama persis dengan Reno. Anaknya Papa Reno ya? Uuhh Raka, lucunya kamu Nak." Nyonya Ratore sedari tadi tak henti-hentinya memuji bayi mungil yang tengah digendongnya itu. Wajah Raka pun berkali-kali dia kecup karna gemas dan sangat sayang terhadap Raka.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Devil Husband (On Going)
RomanceFollow sebelum membaca demi kepentingan kita bersama: ) Genre romance! Warning 17+ Ini tentang kehidupan seorang gadis dan pemuda. Seorang gadis yang terus-menerus menangis dan meratapi kehidupannya yang tidak sesuai dengan ekspektasinya. Dia yang...