MDH 64

2K 173 29
                                    

Vote+komen!

💜 Happy Reading💜

***

Setelah mendapat telpon dari Nyonya Ratore tentang keadaan Tuan Ratore, wajah Reno seketika langsung terlihat panik dan cemas. Ia buru-buru mencari sosok Sonya yang masih asik bermain di kamar anaknya.

"Sonya," pangilnya sedikit berteriak. Sonya hanya menoleh sekilas dengan ekspresi datar.

"Jangan pake teriak deh, Raka baru tidur. Aku tuh udah susah nidurin dia dari tadi, jangan sampe teriakan kamu itu bangunin dia nanti," kesal Sonya ketus.

Reno mengatur nafasnya yang tersenggal. Ia melirik bayi mungilnya yang memang tengah terlelap di atas tempat tidur lalu kembali melirik Sonya.

"Kamu tuh kenapa sih Ren? Kok ngelihatin akunya kayak gitu banget? Emang ada yang salah ya sama aku?" Sonya memandang Reno sendiri bingung.

"E-enggak ada apa-apa kok, cu-cuma kelihatan sedikit aja, eh ... emm maksud aku ..." Ucapan Reno terpotong. Sonya mendelik kesal dan segera menutup bagian dadanya karna kancing baju Sonya memang masih terbuka setelah menyusui Raka tadi.

"Jadi ini maksud cuma kelihatan sedikitnya? Ish ngeselin banget sihh!" dengus Sonya kesal. Reno hanya tersenyum kecil menggaruk belakang kepalanya. ia bahkan sampai melupakan kecemasan dan kepanikannya tentang keadaan Tuan Ratore.

"Oh iya lupa! Aduh sayang, mending sekarang kamu tunggu aku di mobil deh, ada sesuatu yang penting banget. Ini tentang keadaan om Ratore. kamu ke mobil duluan ya? Biar Raka aku yang gendong." Tiba-tiba Reno mendorong tubuh Sonya agar keluar dari kamar. Ia buru-buru mendekati tempat tidur dan menggendong tubuh Raka yang masih terlelap itu.

"E-eeh Raka mau dibawa ke mana? Dia baru aja tidur Ren, kalo nanti kebangun gimana? kan kasian, mending Raka gak usah iku ..." Ucapan Sonya terpotong.

"Tunggu di mobil! Raka aku yang urus dan tanggung jawab kalau dia nangis," ujar Reno tegas. Sonya menghela nafas berat dan mengangguk pasrah mengikuti ucapan suaminya itu.

"Nah, itu lebih bagus. Tumben Mama kamu nurut." Reno tertawa kecil melihat Sonya yang sudah melangkah pergi meninggalkannya. Wajah tampan Raka pun ia kecup dan segera dibawanya menyusul Sonya.

"Mommm ... Mommm!" Suara lucu nan khas dari mulut kecil bayi tampan ini terdengar riang. Ia merangkak cepat lalu menarik kerah baju Alin. berdiri dan menatap wajah sang Mommy dari dekat.

"Mommm," panggilnya lagi. kini kedua tangan kecilnya ia kaitkan di leher Alin berharap kalau Mommy cantiknya itu mau menoleh dan melihat wajahnya.

"Mommy lagi gak mau main sayang. Kenzo main sendiri aja ya? jangan ganggu Mommy." Tiba-tiba Alin melepaskan kedua lengan Kenzo yang bergelayut di lehernya. Ia menjauhkan tubuh Kenzo agar tidak menggangunya untuk sejenak.

"Mommm." Kenzo memandang sedih melihat sikap dingin Mommynya itu. Ia sama sekali tidak bermaksud menggangu Alin, ia hanya ingin mengajaknya bermain bersama.

"SEKALI LAGI kamu membantah dan melanggar perintah aku, aku GAK AKAN segan-segan menggugat kamu dan AMBIL hak asuh Kenzo. NGERTI!!"

"Kondisi Papa kritis Al, tadi dia sempat sadar dan manggil nama Kenzo, Mama yakin Papa itu terlalu merindukan Kenzo. Tolong bawa Kenzo kemari Al, ini buat Papa, buat kesehatan Papa, Mama mohon."

My Devil Husband (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang