MDH 54

937 55 4
                                    

Vote+komen!

💜Happy Reading💜

***

Mobil Lamborghini berwarna hitam pekat ini akhirnya tiba dan berhenti tepat di depan rumah mewah milik Tuan Ratore. Gavin dan Alin yang berada di dalam mobil tersebut pun segera keluar dan berjalan masuk ke dalam rumah mewah tersebut, sedangkan Tuan Ratore dan Nyonya Ratore sendiri berada di mobil sedan hitam yang berada di belakang mobil Lamborghini hitam Gavin.

"Daddd ... Paaaa Daddd Paaa," teriak Kenzo antusias saat melihat sosok Tuan Ratore berjalan di belakangnya.

"Iya Opa, Kenzo mau sama Opa ya?" Alin menatap wajah jagoan kecilnya itu.

"Paaa Mommm, Kennn Paaa ..." Kenzo mengangguk-anggukkan kepalanya menunjuk Tuan Ratore.

"Sini Al, Papa pingin gendong Kenzo, boleh 'kan?" Tuan Ratore mengulurkan tangannya ragu.

Alin justru malah diam menatap Gavin yang menatapnya cukup tajam.

"Kenzo harus segera istirahat, jadi jangan main-main dulu," tolak Gavin meraih tubuh Kenzo dari gendongan Alin lalu berjalan masuk mendahului Alin dan Tuan Ratore.

"Vin?" panggil Alin mencoba menghentikan langkah Gavin.

"Kenzo harus istirahat Al, kamu ngerti dong, tau sendiri 'kan Dokter tadi bilang apa? Udah deh gak usah egois! Kenzo harus tetap istirahat, paham?" jelas Gavin menekan kata-katanya.

Alin hanya menghela napas dan menunduk pasrah.

"Daddd ... Paaa Dadddd Paaa ... Kenn Paaa Daddd ... uhhh Paaa," rengek Kenzo menunjuk Tuan Ratore yang masih berdiri di belakangnya.

"Bobo dulu nanti baru Daddy izinin sama Opa!" tegas Gavin berlalu membawa Kenzo masuk.

"Hiks ... Dadddd Paaa uuhh Paaa!" teriak Kenzo meronta dan terus menunjuk Tuan Ratore, namun Gavin sama sekali tidak menghiraukannya, dia tetap membawa Kenzo masuk meskipun Kenzo menangis dan berteriak sekalipun.

"Maaf ya Pa? Gavin mungkin lagi ada masalah, makanya dia jadi bersikap kayak gini, nanti Alin coba bujuk kok, Alin permisi Pa," ujar Alin lembut berpamitan menyusul Gavin dan Kenzo.

"Iya tidak apa-apa Al, Papa ngerti," balas Tuan Ratore mengiyakan.

Alin tersenyum kemudian melangkah masuk menyusul Gavin.

Gavin keterlaluan, kenapa sikapnya menjadi seperti itu? Kenapa juga dari semalam dia terus melarang Kenzo dekat dengan Opanya? Padahal biasanya Gavin tidak pernah seperti itu. batin Nyonya Ratore tidak habis pikir melihat sikap Gavin sekarang.

Tak lama Tuan Ratore dan Nyonya Ratore pun ikut masuk ke dalam rumahnya meski pikiran mereka masih diliputi banyak tanda tanya.


***
"Vin, sebenernya kamu kenapa sih? Kok sikap kamu jadi kayak gitu sama Papa? Apa kalian lagi ada masalah?" Alin berjalan pelan mendekati Gavin dan duduk di pinggiran tempat tidurnya.

"Ternyata selain PEMBOHONG BESAR, kamu itu pandai berakting juga ya Al? HEBAT!" sindir Gavin menekan kata-katanya.

"Ma ... maksud kamu apa?Pe ... pembohong? A ... aku gak ngerti Vin, kamu ngomong apa sih?" kaget Alin bingung plus gugup.

"Gak usah berlagak polos, AKU UDAH TAU SEMUANYA!" tegas Gavin menatap wajah Alin tajam.

"Tau? Tau tentang apa? Vin kamu jangan buat aku bingung, kamu kenapa jadi kayak gini? Aku ... aku beneran gak ngerti," kaget Alin semakin dibuat bingung.

My Devil Husband (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang