Usai dua bulan pernikahan Azam dan Zahra. Kini mereka sedang berada dirumah untuk bersantai. Azam hari ini libur bekerja dikantor milik bapaknya. Karena ini hari minggu.
Zahra sehabis membuatkan teh hangat untuk mereka dan pisang goreng untuk dimakan pagi hari.
Azam menyeruput secangkir teh hangat. Begitu juga dengan Zahra. Azam menyantap pisang goreng yang dibuat Zahra. Ia sangat menikmatinya sekali.
Zahra ingin memakan pisang gorengnya itu. Tetapi kepalanya terasa pusing. Perutnya juga cukup tak enak.
Zahra mual. Ia cepat-cepat pergi ke kamar mandi. Azam menyusulinya dengan cepat. Mendengar suara Zahra yang sedang mual-mual itu.
Azam mengetuk pintu kamar mandi.
Tok tok
"Sayang kamu kenapa?" Tanya Azam khawatir.
Zahra pun membuka pintu kamar mandi. Ia memegang perutnya yang merasa tak enak itu. Ia juga memegang kepalanya yang terasa pusing.
Melihat kondisi istrinya itu. Azam langsung membawanya ke kamar mereka. Membaringkannya dan menarik selimutnya sampai dada.
"Kenapa?" Tanya Azam.
"Kepala aku pusing. Perut aku gak enak, mangkanya mual-mual." Ucap Zahra.
"Mmm.. apa aku..?" menjeda sebentar omongannya. Membuat Azam menautkan halisnya.
"Apa aku hamil?" Tanya Zahra membuat sang suami langsung duduk di sampingnya.
"Beneran?" Tanya Azam.
"Kita cek aja ke dokter." Usul Azam membuat Zahra langsung menyetujuinya.
Akhirnya mereka masuk ke dalam mobil dan menuju rumah sakit terdekat.
Hanya membutuhkan waktu 15 menit untuk menuju rumah sakit. Akhirnya pasutri itu sudah sampai.
Setelah berbicara pada suster. Suster menyarankan untuk menunggu dahulu. Karena masih ada pasien di dalam yang sedang cek kandungannya.
"Tunggu dulu ya bu, pak. Nanti akan saya panggil." Ucap suster dengan ramah.
"Baik sus." Jawab Zahra.
Setelah menunggu. Kini giliran Zahra yang sudah di panggil oleh suster.
Mereka memasukinya.
Zahra sedang diperiksa oleh dokter. Setelah itu mereka duduk dan akan mendengarkan sebenarnya apa penyebab Zahra yang mual-mual itu.
"Apa ini pertama kali ibu mual?" Tanya dokter kandungan yang bernama dokter Vina.
"Kemarin sempat mual dok. Tapi gak sampe pusing kayak sekarang." Ucap Zahra.
"Sebenarnya istri saya kenapa dok?" Tanya Azam penasaran.
"Tidak ada yang di khawatirkan pak. Ini sering dialami oleh ibu hamil." Ucap dokter membuat Azam dan Zahra saling menatap.
"Jadi istri saya hamil dok?" Tanya Azam terlihat antusias.
"Iya pak. Selamat ya. Usia kehamilan ibu masih sangat muda. Usianya sudah lima minggu. Jadi ibu tidak boleh kecapean, harus istirahat yang cukup."
"Alhamdulillah.. terima kasih ya dok."
Lalu dokter mengangguk. Dan memberikan vitamin kandungan untuk Zahra.
Azam dan Zahra langsung memasuki mobil lagi untuk menuju pulang.
"Aku gak mau pulang. Pulangnya ke rumah bapak sama ibu aja. Main dulu sebentar, udah satu minggu kita enggak ke sana." Ucap Zahra.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fatimah Azzahra Ramadhani (END)
Teen FictionNamanya Fatimah Azzahra Ramadhani. Seorang wanita yang cukup berilmu dalam agama. yang memilik wajah cantik, tapi ia selalu berkata "Percuma wajah cantik tapi tak berakhlak baik" Kadang memang sekarang. Wanita hanya berlomba-lomba untuk menjadi can...