"Assalamualaikum" Aisyah mengetuk pintu rumah seseorang.
"Siapa pak? Jam segini sudah ada yang bertamu?" Tanya bu Runi kepada suaminya.
"Bapak gatau, coba ibu tengok dulu." Ujar pak Ali.
Bu Runi berinjak dari tempat duduknya. Dan membukakan pintu rumahnya, kemudian melihat siapa yang pagi begini sudah bertamu?
"Assalamualaikum bu" ujar Aisyah sembari mencium punggung tangan bu Runi.
"Waalaikumsallam siapa?" Tanya bu Runi keheranan.
"Aisyah bu, teman Azam waktu SD dulu." Aisyah mengatakannya sembari menyunggingkan senyumnya.
"MasyaAllah nak Aisyah, udah lama gak ketemu ya nak." Ujar bu Runi dengan mengusap punggung Aisyah dengan lembut.
"Iya bu"
"Ayo masuk." Ujar bu Runi.
Aisyah pun memasuki rumah Azam. Dan bersalaman juga kepada pak Ali, bapak Azam.
"Ini siapa?" Tanya pak Ali kepada bu Runi.
"Ini Aisyah pak, temen Azam dulu. Inget gak pak?" Ujar bu Runi.
Pak Ali berpikir sejenak. Setelah itu ia mengingat tentang Aisyah teman putranya sewaktu dulu.
"Oh Aisyah toh? Iya bapak ingat bu. MasyaAllah cantik ya? Sekarang berhijab lagi." Ujar pak Ali dengan kekehan kecil.
"Hehe iya bu pak. Bu Runi sama pak Ali pindah kesini? Tetanggaan lagi sama Aisyah. Cuma terhalang sama empat rumah doang." Ujar Aisyah.
"Iya.. kami pindah waktu dua hari lalu. Terus Azam pindah sekolahnya disini. Apa Azam satu sekolah sama kamu nak?" Ujar pak Ali.
Aisyah terseyum "iya pak, satu sekolahan sama Aisyah. Satu kelas juga."
"Beneran? Waahh berarti nanti kalo Azam belum hapal sama sekolahannya ada kamu juga yang bisa bantu." Ujar bu Runi.
"Tapi jangan cuma berdua yaa, belum muhrim lhoo.." ujar pak Ali.
"Iya toh pak. Aisyah juga sudah berhijab, gak mungkin gak tahu aturan islam." Ujar bu Runi dengan membawa nampan berisi teh hangat kepada Aisyah.
"Gak usah repot-repot bu." Ujar Aisyah.
"Ndak papa. Ini diminum dulu, tidak puasa kan? Ini hari minggu."
Aisyah hanya mengangguk "iya bu."
Kemudian Aisyah meminum teh hangat pemberian bu Runi.
"Maaf toh bu, sudah merepotkan." Aisyah berucap dengan tak enak.
"Kayak ke siapa saja toh"
"Yaudah, Aisyah pamit dulu." Pamit Aisyah kepada pak Ali dan bu Runi.
"Kok sebentar? Sini dulu. Belum ketemu Azam juga kan?" Ujar bu Runi.
Aisyah tersenyum kikuk "Aisyah kesini cuma mau silaturahmi aja sama bapak ibu, soalnya udah lama gak ketemu."
"Yowes toh bu. Jangan dipaksa." Ujar pak Ali dengan menyeruput kopi hitamnya.
"Iya pak. Yasudah ayo ibu antar ke depan."
Bu Runi mengantar Aisyah sampai depan rumahnya. Dan Aisyah berpamit kembali sembari mengucapkan salam.
Sementara Zahra ia baru saja pulang berbelanja ke pasar. Ia sekarang dalam perjalanan pulang. Sepi, karena ini masih pagi sekali. Belum ada orang yang berlalu lalang disekitar area komplek perumahannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fatimah Azzahra Ramadhani (END)
Fiksi RemajaNamanya Fatimah Azzahra Ramadhani. Seorang wanita yang cukup berilmu dalam agama. yang memilik wajah cantik, tapi ia selalu berkata "Percuma wajah cantik tapi tak berakhlak baik" Kadang memang sekarang. Wanita hanya berlomba-lomba untuk menjadi can...