Hari libur telah usai. Kini semua murid sedang di ajar oleh guru jam pelajaran kedua.
Semua siswa yang berada di kelas XII IPA 1 itu. Sedang memperhatikan bu Reni yang sedang menjelaskan materi.
Sudah hampir 20 menit bu Reni menjelaskan. Mereka diperintahkan untuk mencatat sekaligus mengisi soal yang sudah diberikan oleh bu Reni itu.
Hening. Itulah keadaan suara yang berada di kelas XII IPA 1. Mereka semua fokus untuk mengerjakan soal-soal tersebut.
Diberikan waktu 30 menit untuk mengisi soal. Akhirnya secara satu persatu. Murid sudah banyak yang mengumpulkan.
Begitupun dengan Azam. Ia murid pertama yang mengumpulkannya. Apalagi ini sudah kelas XII. Satu minggu lagi akan memasuki semester 2. Mau tidak mau mereka harus tetap fokus. Dan selalu giat dalam belajar. Agar mendapatkan nilai yang memuaskan.
"Baik anak-anak. Semua sudah mengumpulkan. 3 menit lagi bel istirahat. Ibu persilahkan kalian untuk istirahat sekarang. Kalo gitu ibu permisi dulu. Assalamualaikum." ucap bu Reni.
"Waalaikumsallam warahmatullahi wabarokatuh" jawab serentak semua murid.
Azam memperhatikan Aisyah dan Zahra ditempatnya. Mereka belum keluar dari kelas. Terlebihnya lagi, Aldi dan teman-temannya pun belum keluar.
"Ra, gue mau neraktir lo. Mau gak?" Aneh. Biarpun cowok ini mengajak Zahra ingin mentraktirnya. Tapi nadanya masih cuek saja. Kapan ia akan bernada manis dan sedikit sopan?.
Zahra mendongak. Lalu menggeleng.
"Ayo!" Aldi memegang lengan Zahra. Dan membuat Zahra terbangun dari tempatnya.
"Woy! Jangan pake pegangan segala! Gak muhrim." Suara yang bernada tinggi. Membuat mereka yang ada dikelas beralih menatapnya.
Emosi Syukron sudah menaik. Setiap kali ia melihat Aldi dan Zahra. Pasti Aldi akan memaksanya.
Ada apa dengan Syukron? Bukannya ia terlihat pendiam dan sopan? Tapi kenapa nada bicaranya seketika berubah?
Aldi melepaskan tangannya. "Siapa lo? Berani-beraninya ngatur gue!"
Syukron seketika menghampiri Aldi.
"Bukan masalah tentang siapa! Tapi lo harus punya etika gimana caranya memperlakukan cewek dengan baik. Mikir gak si lo. Bukan muhrim. Apa gak jelas? BUKAN MUHRIM!!" Syukron lagi-lagi tak tahan dengan emosinya.
Azam masih tak percaya Syukron bisa sampai segitunya. Zahra dan Aisyah pun baru melihat Syukron yang marah besar seperti ini.
"Al udah! Gak usah ribut deh. Kayak anak kecil tau gak!" Kini Jessica menarik lengan Aldi. Dan segera keluar kelas. Dan Amel, Ervan, Yoga mengikutinya.
Zahra tak menyangka. Ternyata dibalik sikap ramahnya Syukron ia bisa mengeluarkan amarahnya juga. Tapi, kenapa ia mengucapkan nada seperti itu. Ketika Aldi memegang lengannya?
"Kamu suka ya sama Zahra?" Pertanyaan dari Aisyah pun membuat mereka beralih untuk menatap Aisyah.
Apalagi ini? Syukron suka pada Zahra?
Azam memicingkan matanya. Apa Syukron benar-benar suka pada Zahra? Azam harap Syukron bisa menjawab pertanyaan yang dilontarkan Aisyah itu.
Syukron melirik Zahra. Dan ia pun keluar kelas. Sedikit kata pun tidak diucapkan untuk menjawab pertanyaan Aisyah? Sesulit apa pertanyaan Aisyah. Sehingga membuat Syukron pergi begitu saja.
Azam pergi untuk keluar kelas. Hal kecil begini saja sudah membuatnya pusing. Apalagi fakta-fakta nanti?
"Gak habis pikir aku ra. Syukron semarah itu sama Aldi? Bahkan, marahnya aja cuma Aldi megang tangan kamu. Apa dia berarti suka ya sama kamu? " kata Aisyah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fatimah Azzahra Ramadhani (END)
Teen FictionNamanya Fatimah Azzahra Ramadhani. Seorang wanita yang cukup berilmu dalam agama. yang memilik wajah cantik, tapi ia selalu berkata "Percuma wajah cantik tapi tak berakhlak baik" Kadang memang sekarang. Wanita hanya berlomba-lomba untuk menjadi can...