[ NEW VERSION ] [ FOLLOW DULU SEBELUM BACA]
Kisah seorang gadis yang sempurna, tak ada yang bisa mengalahkan kesempurnaannya ini. Mendapatkan kasih sayang lebih dari orang tua maupun keluarga besarnya, mendapatkan teman sejoli yang selalu membahagia...
Beberapa part akan diprivate FOLLOW DULU BARU BISA BACA😍🤙🏻
HAPPY READING.
34 - KERICUHAN.
"Kepercayaan ada karna pembuktian, persahabatan hadir karna kebutuhan." -Glorysh Ainsley.
"Gue gak hamil!" sentak glory pada seorang perempuan yang mendesak dirinya sedari tadi.
Perempuan itu terus memaksa glory agar membuka suara soal pernikahannya. Mulai dari memancing emosi, hingga memfitnah glory bahwa ia sedang hamil.
Sekolah Menengah Atas Dharmaga bukanlah sekolah asal masuk. Yang artinya, didalam sekolah itu bukanlah siswa sembarangan. Mereka masuk dalam keadaan suci, mereka keluar juga harus dalam keadaan suci. Suci yang diartikan didalamnya itu bersih. Bersih dari masalah. Siswa maupun siswi disana tidak boleh mengaitkan soal pendidikan dengan masalahnya.
Senakal apapun orangnya, tetap saja pendidikan nomor satu.
"Kok lo ngotot si!" sentak tasya berdiri didepan glory.
"Eh, lo gak usah ikut-ikut ya." perempuan itu menunjuk tasya sekilas lalu kembali menatap glory. "Gini ya glor, lo tau kan, ini SMA bukan sembarang SMA. Seharusnya lo bisa jaga diri lah kalo masuk SMA ini. Bukannya malah berbuat seenak jidat."
Perempuan tersebut kembali menatap tasya. "Buat lo. Jangan mentang-mentang emak lo guru BK disini, sepupu lo ini gak bakal kena hukuman. Satu lagi, gak usah sok berkuasa lo berempat disini."
"Kuman tetaplah kuman," bisiknya pada glory.
"Sehebat apapun lo menyembunyikan batang, pasti kecium juga."
"Bisa diem gak si lo?!" sentak tasya mendekatkan dirinya pada gadis tersebut.
Baru saja memasuki wilayah kantin, dua gadis yang terlihat mirip dan tak jauh beda itu sudah disuguhi dengan perkelahian hingga gerombolan dari para penghuni kantin.
"Aduh, aduh. Jangan ribut!" ucap bu tora yang merasa terganggu. Ia juga tidak tega dengan glory, mendapat fitnah yang tidak masuk akal.
Tasya mengangkat tinggi tangannya, siap menerjang kan satu bogeman pada perempuan dihadapannya.
Bugh!
Bogeman halus itu mendarat sangat tepat sasaran. Bagaimana tidak? Rahang tirus perempuan tersebut sangatlah menggemaskan bagi hangatnya tulang jari gadis bermarga chalandre tersebut.
"Sekali lagi lo ngomong, gue gorok tuh jakun lo!" ujar tasya mengangkat tinggi garpu yang baru saja ia tarik dari atas meja.
Jakun? Perempuan itu memiliki sedikit benjolan dilehernya, layak sebuah jakun.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.