EXTRA PART I - 2 YEARS LATER.

4.1K 310 13
                                    

Hai semuaa!!!

Gimana kabarnya?

Semoga sehat selalu yaaaa...

Kangen banget nulis di wattpad. Udah lama banget aku hiatusnya hehe sebagai balasan rindunya aku nulis ini semalaman yang menghasilkan 3000 kata langsung.

Terharuu, ternyata aku masih punya bakat nulis dan semangat mikir alur😭💐

Jangan lupa vote dulu sebelum baca, semoga sukaaaa...
Jangan lupa juga tinggalkan jejak kalian di setiap bagian yang disuka😻

Happy Satnight😻💐

Happy reading juga🫶

••👣••

“Kamu udah denger belum kalo malam tahun baru Bunda ngajak bakar-bakar?” Tanya Glory yang baru saja meletakkan anak pertamanya di atas kasur.

“Udah,”

Glory berjalan pelan mendekati Alga yang tengah bercermin guna memakai dasinya. Sebagai seorang istri, Glory selalu membantu suaminya ketika pria itu mengalami kesusahan. Glory membenahi kusutan kemeja biru muda milik Alga.

“Makasih sayang,” ujar Alga menerima jass navy dari Glory.

“Nanti malam rencananya aku mau beli sosis sama sayuran di supermarket, kamu bisa antar aku?” Tanya Glory memiringkan kepalanya.

Bukannya menjawab, Alga malah mengecup bibir istrinya. Ia hanya membalasnya dengan senyuman, membuat wanita itu berdeham menunggu jawaban dari dirinya.

“Aku berangkat send–”

“Nanti aku izinin ke Rey biar Tasya yang antar kamu ke supermarket.” Potong Alga menaiki ranjangnya dengan hati-hati, mendekat ke arah kasur kecil milik putranya yang diletakkan ditengah tempat tidur.

Cup!

Seusai mencium Raffael, Alga kembali berjalan ke arah nakas untuk mengenakan jam tangan, sedangkan Glory yang ada di seberang ranjang itu hanya diam saja menatap aksi suaminya.

“Kalau nggak kemaleman biar aku jemput kamu di rumah Tasya.” Lanjut Alga memecahkan keheningan.

“Semisal aku minta antar kamu, kamu ada waktu enggak?”

“Nggak bisa sayang, besok ‘kan aku udah cuti tahun baru. Jadi hari ini semua kerjaan harus udah selesai.”

“Aku nunggu kamu pulang deh.”

“Nanti aku minta supir jemput aja biar kamu nggak nyetir sendiri.” Jawab Alga berbicara tanpa menatap istrinya.

Seketika raut wajah Glory berubah kusut, senyuman yang melekat pada suaminya itu menyakiti hatinya. Pria yang selalu bersamanya setiap hari tanpa henti itu sudah beberapa kali berbicara tanpa melihat dirinya kembali. Glory kecewa kepada Alga lagi. Selain tersinggung karena merasa tidak dihargai dalam berbicara, Glory merasa Alga juga sudah berubah. Alga terlalu sibuk dengan pekerjaannya sampai-sampai tidak melihatnya yang berperan sebagai seorang istri. Wanita yang butuh didampingi dan waktu kala libur tiba. Namun, yang Alga lakukan selama beberapa bulan belakangan ini hanyalah bekerja.

“Sayang,” panggil Alga lalu menoleh pada istrinya yang hanya diam menatapnya. Ia berjalan ke arah Glory lalu mengulurkan tangan. Setelah bersalaman, ia juga mencium kening istrinya.

“Aku berangkat dulu ya,”

Setelah Alga keluar melewati pintu kamar, Glory buru-buru ke arah balkon kamarnya. Wanita itu menunggu suaminya keluar dari rumah, disambut oleh supir kantor yang setiap hari menjemputnya.

• 𝗚𝗟𝗢𝗥𝗬𝗦𝗛 • [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang