68 - UJIAN SEKOLAH

2.7K 224 30
                                    

Beberapa part akan diprivate FOLLOW DULU BARU BISA BACA😍🤙🏻

68 - UJIAN SEKOLAH.

Setelah dikabarkan bahwa gadisnya terbaring pingsan di toilet. Laki-laki yang berstatus sebagai suaminya mulai sempoyongan berlari dari dalam kelas hingga memasuki area toilet. Benar saja, disana ia melihat Glory terbaring tak berdaya dengan tumpuhan kepala diatas paha Melina.

Kali ini, delapan anggota inti yang berlarian mengikuti gerak langkah besar milik wakilnya itu tiba dilokasi. Mereka hanya melihat dua gadis didalamnya. Satu gadis yang pingsan, dan satu gadis yang bertingkah lugu. Melina tak henti-hentinya meniup mata glory, menekan hidungnya, serta menutup mulut Glory yang melebar tak sengaja.

"Tutup iyis, nanti ada nyamuk." katanya tadi.

Alga membopong Glory menuju UKS dengan berlarian. Seiringan ia meneriaki petugas UKS yang tak kunjung datang ke ruangan. Suara menggelegar milik laki-laki itu meramaikan kondisi sekitar ruang UKS.

"Ada apa ini?!" tanya pak Hartono mendekati delapan muridnya sedang berdiri didepan pintu UKS yang terbuka lebar-lebar.

Pertanyaan dari guru bahasa inggris itu bersamaan dengan datangnya petugas kesehatan sekolah. Sesegera Alga masuk mengikuti gerak mereka. Saat Melina akan berjalan masuk kedalam UKS, langkah itu dicegah oleh Johan. Dengan alasan untuk diam saja di depan bersamanya dan teman-temannya.

"Glory pingsan pak." jawab Faro yang berdiri tepat disamping Pak Hartono. Guru laki-laki itu melirik kearah pintu UKS yang terbuka, kemudian melanjutkan kembali langkahnya yang tertunda.

"Tasya mana Mel?" tanya Rey. Dari pagi laki-laki itu tak melihat sedikit saja batang hidung pacarnya.

"Lari." singkat Melina menjawab dengan polos. "Tadi teriak trus lari, trus diikutin Gebi, trus gatau, trus aku ditinggal sendirian sama Glory."

Rey mengacak rambutnya frustasi. Ia berlari menghampiri lokasi toilet tadi. Kemudian disusul oleh Elvan dan Daniel yang berniat membantu ketuanya untuk mencari kekasihnya yang hilang tiba-tiba. Entah kemana itu, bersama satu teman lainnya.

"Baru juga hari pertama ujian. Ada aja orang jahat." kata Ardi pada Johan. "Lo pada mending bantuin Rey aja, gue disini sama Johan."

Bani dan Faro menatap satu sama lain. Mereka menganggukkan kepalanya dan berlari mengejar tiga temannya yang lebih dulu berlari dan pergi dari lokasi.

"Lo bisa ceritain gak, ini kenapa?" tanya Johan pada Melina yang terduduk di kursi tunggu UKS.

"Aku gak tau itu kenapa, yang aku tau tadi Tasya sama Meli lagi nyusulin Gebi sama Glory ditoilet. Mereka pamit ke toilet buat cuci muka, tapi gak balik-balik." jawab Melina mengingat kembali. "Trus waktu didepan toilet, di pintunya, kita liat cewek habis ngelayat sama pacarnya paling. Pacarnya itu cowok, lah cowok itu mau gendong Glory kayak Alga gitu. Nah waktu aku sama Tasya nongol, tiba-tiba gerakannya tertunda dan mereka lari kabur. Tepat didetik itu juga Tasya sama Gebi ngejar mereka."

"Pantesan Rey langsung ngegas larinya." lirih Ardi. Sangat dipastikan bahwa ketuanya sedang bucin.

Keadaan sekolah saat ini menjadi mengerikan tiba-tiba. Walaupun ini hanyalah perundungan. Hanyalah perundungan. Hanyalah. Namun rasanya sangat berbeda. Jika biasanya orang dibully dengan terang-terangan atau bersama-sama, tidak dengan saat ini, mereka membully atau merundungnya di toilet. Sudah berapa kali kejadian Glory terjadi ditoilet. Hal itu membuat takut melanda siswi DHARMAGA.

Beberapa guru lainnya mulai menyebar masuk ke kelas murid-muridnya dan berusaha menenangkan keadaan yang memanas dan penuh tanda tanya ini. Mereka berusaha memaksimalkan ketenangan pada diri para siswanya.

• 𝗚𝗟𝗢𝗥𝗬𝗦𝗛 • [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang