65 - ENGAGEMENT

2.1K 202 28
                                    

Beberapa part akan diprivate FOLLOW DULU BARU BISA BACA😍🤙🏻

Hai gais! Lebaran sebentar lagi YUHU🤩

Jangan bosan-bosan sama cerita ini ya<3 walaupun alurnya sedikit menggak menggok kayak belokan, semoga kalian betah dan seneng sama halu sesaat yang ku buat😍

Ibu Sonya minum kelapa
Bintangnya jangan lupa...

Selamat membaca😙

65 - ENGAGEMENT.

Hotel Kavindra.

Beberapa sound sudah diputar sebelum acara dimulai, terdengar nampak sekali meramaikan keadaan sekitar. Pukul masih mengarah pada sembilan pagi dan acara baru akan dimulai tepat jam sepuluh, artinya para tamu yang sudah hadir memiliki waktu senggang mereka selama sejam. Orang yang sudah hadir bukanlah para tamu, mereka masih termasuk dalam kategori keluarga, baik keluarga dekat maupun jauh.

Seorang wanita paruh baya sedang sibuk membantu merias wajah keponakkan perempuannya yang sebentar lagi akan dipinang menjadi calon tunangan orang lain. Diruang kamar dengan cat warna ungu itu menghiasi tangis tadi pagi. Laura masih saja menatap Kiara dengan mata berkaca-kaca. Walaupun ini hanyalah sebatas tunangan belum menikah, akan tetapi Kiara terlihat sangat merasa kehilangan atas diri Laura.

Wanita itu mendekatkan ujung pensil alis kearah rambut alis Laura. Namun pergerakan itu tertunda. Laura memegangi pergelangan tangan Kiara yang akan melanjutkan menghiasi wajahnya. Sudah hampir lima belas menit Laura menahan air matanya mati-matian agar tidak jatuh membasahi pipinya yang sudah di make up.

"Tante, lak Laura nduwe salah, sepurane yo." kata Laura berkaca-kaca.

(tante, kalau Laura ada salah, minta maaf ya)

"Wes toh yo, opo wae, gak oleh ngunu kuwi," kata Kiara melepaskan pegangan Laura.

(udah ya, gak boleh begitu)

Kiara meneruskan aktivitasnya menghiasi wajah Laura dengan membiarkan tangannya menggambar bentuk alis pada rambut alis tipis itu. Laura memang sengaja meminta Kiara untuk menghiasi wajahnya. Ia tidak mau wajahnya dicoret orang lain untuk saat ini. Lebih baik Kiara saja.

"Tante, iki aku te dirabi anak e uwong loh, gak usah nangis." ujar Laura semakin berkaca-kaca.

(tante, ini aku mau dinikahin anaknya orang loh, jangan nangis)

Kiara tersenyum mendengarnya. "Bah kate dirabi lowo, codot, perkutut. Jarno wes, pokok ponakanku iki seneng lahir batin." ucapnya menepuk sekali pipi Laura yang halus.

(mau dinikasih kelelawar, kelelawar pemakan buah-buahan, burung. Terserah. Yang penting keponakanku ini bahagia)

"Selagi koe iki seneng, tante melu seneng. Ojok koyok tante ya, nelongso, salah pilih. Tante pengen nemen, awakmu iki oleh lanangan seng waras, akal pikir lan akhlak e."

(Selagi kamu bahagia, tante juga bahagia. Jangan seperti tante ya, sengsara, salah pilih. Tante ingin sekali, kamu mendapatkan laki-laki yang benar, akal pikir dan akhlaknya)

"Tante ora usah khawatir yo, bani arek lanang seng waras kok." jawab Laura terkekeh dengan air mata yang masih terbendung di kelopak matanya.

• 𝗚𝗟𝗢𝗥𝗬𝗦𝗛 • [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang