71 - PENTAS KELULUSAN (2)

2.7K 227 26
                                        

Beberapa part akan diprivate FOLLOW DULU BARU BISA BACA😍🤙🏻

HAI GAIS, UPDATE NIH..

Sebenarnya disini terbagi dua part tapi aku sambung jadi satu. Jadi nikmatin ya kepanjangan milik PART INI <3

HAPPY READING😍

71 - PENTAS KELULUSAN (2)

'Kita adalah Bahagia untuk Bersama.' 

'Aku selalu mencintai kamu setiap detik dan selahnya.'

Semilir angin melingkup dingin malam ini. Tanda rintik hujan yang akan mengalir menjadi terhenti, sebab ulah laser penangkalnya. Ribuan bintang bertebaran menghiasi langit. Satu rembulan purnama timbul paling terang di angkasa. Iringan musik dan redup terangnya puluhan lampu semakin meriuk hingga malam. Satu persatu malam mengusir hawanya kian sunyi. Alunan gemercik air mancur memadai wujud indah malam ini. Malam ini adalah malam bersejarah untuk semua orang. Malam penuh bahagia nan sedih dicampur adukkan jadi satu.

Acara sudah dimulai sejak sejam yang lalu, pembukaan yang dibawakan oleh MC serta ucapan terima kasih dari salah satu guru atas sanjungan kehadiran para murid-muridnya diacara malam ini. Hingga kini dibagian yang akan memasuki pertengahan acara, semua orang sangat menikmati sorak meriah dari pentas seni. Mulai dari jajaran kelas BAHASA, IPA dan IPS yang meriukkan suasana. 

Tak disangka dan diduga, salah satu guru disini juga mengundang salah satu penyanyi ternama, yang terkenal dengan lagu Melawan Restu, nya. Artis cantik dengan perawakan tinggi serta merta keanggunan style miliknya menada kan dengan alunan lagu pertama yang ia nyanyikan yang berjudul Sisa Rasa. Coba tebak siapa?

Empat gadis yang serempak mengenakan gaun merah maroon sama seperti yang lain, dengan uraian rambut yang dibiarkan terjuntai bebas serta jepit rambut berwarna merah sebagai hiasan poni rambut mereka. Jepit pita yang sengaja mereka beli sama ditoko yang sama sejak tiga bulan yang lalu sebelum tragedi perpisahan dengan Gebi. Awalnya pita ini hanya digunakan saat pesta ulang tahun salah satu dari mereka, namun karena acara pentas seni lebih dulu, mereka memilih untuk menggunakan saat itu saja.

Mereka melambaikan kedua tangannya melayang keatas menikmati sorak nada sedih yang dinyanyikan oleh penyanyi cantik berpakaian serba merah dengan kolaborasi hitam. Tak lupa gerakan lampu flash dari ponsel para siswa yang sedang berdiri dibawah panggung menikmati lagunya. Lagu pertama dengan judul sisa rasa sudah selesai. Penyanyi itu melangkah maju ke ujung panggung.

"Gimana-gimana? Mau lanjut?" tanya penyanyi tersebut tersenyum tipis kala ia menyelesaikan satu lagu yang dia bawakan sebelum ini. Penyanyi solo perempuan yang cantik dengan penampilan elegant itu mulai mengarahkan satu petikan jari pada seorang gitaris disampingnya.

"Ekhem..." dehamnya bersamaan dengan alunan lagu yang tiba-tiba terhenti dan menghening seketika. "Disini ada gak yang korban ghosting?" tanya nya dengan tangan terulur mengulurkan MIC yang ia pegang kearah para penontonnya.

"BANYAK!!!!" jawab sorak menyorak dari siswa tersebut. Atau mungkin, kalian juga merasakan? bisa ikut sorak sekarang, walaupun sendirian gapapa.

"Glor, gue capek, haus juga, gue duduk dulu ya gais ya." kata Gebi yang mendapatkan anggukan serempak dari kedua temannya. Satu temannya yang memiliki kategori paling polos itu berdiri lebih jauh didepan panggung bersama dengan adik kelas yang sama polosnya namun tak terlewat selebih Melina, yaitu Chelsea. 

Siapa Chelsea?

"Korban virtual mungkin?" tanya penyanyi itu lagi kemudian kembali mengarahkan MIC yang sedang ia genggam kearah penontonnya.

• 𝗚𝗟𝗢𝗥𝗬𝗦𝗛 • [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang