45 - REMEMBER PARK.

4K 361 40
                                    

Beberapa part akan diprivate FOLLOW DULU BARU BISA BACA😍🤙🏻

Hai. Hai. Hai!

Siapa yang nungguin aing update? CAP!🦋

Vote dulu yuk bisa yuk. Komen yang bwanyak yang gezz😍

HAPPY READING.

45 - REMEMBER PARK.

'Jangan terlalu bahagia. Bahagia berlebihan akan menimbulkan kekecewaan yang begitu dalam.' —Ralgazza Adhitama.

'Kebahagiaan ini adalah awal dari tumbuhnya rasa nyaman yang akan berubah jadi cinta.' —Glorysh Ainsley.

Gadis yang memiliki janji pada sang suami untuk menyaupinya dengan sangat telaten mencampurkan hingga mengaduk bumbu pop mie yang baru saja selesai dimasak, setelah menanti kurang lebih lima menit. Pergerakan gadis itu sangat diamati oleh beberapa anggota keluarga lainnya yang duduk tak jauh dari kedua orang ini.

Setelah mengantri dan mendapatkan tiket masuk. Glory sempat meminta izin kepada elina untuk membawa suaminya ke salah satu stand makanan yang berjualan pop mie seperti perkataannya tadi. Elina yang mendengar itu jadi tertarik, ia memutuskan untuk ikut saja menemani kedua anaknya makan. Begitu pun dengan yang lain, mereka asal ikut saja kepada sang ibunda.

"Ini teh hangatnya diminum loh." peringat elina pada alga.

Laki-laki itu mencebik kesal. "Bunda! Adek gak suka teh hangatt, adek mau es ajaa." lirihnya

Elina yang terduduk disebrang bangkunya, setelah menyerahkan teh hangatnya itu memincingkan pandangan permusuhan pada alga. Membuat laki-laki itu cengengesan dan ngeri sendiri ketika melihat nyonya edgar kavindra melotot kepadanya.

"Iya bunda." sahutnya menciut membuat elina tersenyum paksa.

Alga mengamati kembali pergerakan istrinya yang katanya ini sudah penuh keikhlasan. Benar-benar diamati. Mulai dari membuka plastik garpu, mencampurkan bumbu, hingga meniupnya.

"Aaaa..." perintah glory mengarahkan segulung mie di garpu kecil plastik pada alga dengan tumpuhan tangan dibawanya agar tidak jatuh.

Laki-laki itu mendekat dan membuka lebar mulutnya. Bisa dibilang, ini adalah pertama kalinya alga merasakan ketenangan saat bersama glory. Apalagi melihat ketelatenan glory membuatnya senyum-senyum sendiri hingga salah tingkah dibuatnya.

Tak berbicara sedikitpun. Gadis itu masih terpanah lekat dengan garpu dan mie yang sedang ia aduk-aduk agar merata dengan tiupan seribu cinta agar cepat dingin.

"Taruh dulu napa ponselnya ga. Makan dulu yang bener." lirih glory tanpa mengalihkan pandangannya.

"Bentar."

"Lo tu coba benerin makannya!" ketus glory membuat alga mendelik kearahnya. Begitupun sebaliknya.

"TARUH HP NYA! JANGAN MAIN HP!"

Alga melempar kasar ponselnya diatas meja dan mencibir kesal. "Djskdbjskwhdjsidh," gumamnya yang entah tidak jelas itu.

"Ngedumel aja hidup lo." ketus glory. "Sesekali tenang gitu jangan rame mulu, kalo gak rame pasti ribut kalo gak gitu pasti berisik."

"Gini-gini suami lo!" ketus alga balik.

"Emang gue ngakuin?" tanya glory dengan pandangan tak teralihkan dari garpu dan pop mienya. "PEDE BANGET!"

• 𝗚𝗟𝗢𝗥𝗬𝗦𝗛 • [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang