50 - SUNAT GEPENG.

3.4K 283 11
                                    

Beberapa part akan diprivate FOLLOW DULU BARU BISA BACA😍🤙🏻

Happy 200k readers🦋
Tengkyuu udah nemenin aing nulis, mulai dari awal hingga saat ini. Semoga aing makin semangat dan gak Mageran lagi buat update wkwk❤

Happy reading. 🦋

50 - SUNAT GEPENG.

Sebuah jendela kamar pemisah antara dalam kamar dengan balkon itu tergoyah sedikit hebat. Suara petir terdengar begitu jelas dengan imbuhan kilat yang terlihat dari dalam kamar hingga menembus beningnya kaca jendela. Bentuk kilatan itu sangatlah menerangi gelapnya ruangan kamar yang sedang padam. Bahkan getaran pintu kaca tersebut mampu membangunkan siapapun orang yang terlelap tidur disana.

Dua manusia yang berstatus sebagai sepasang suami istri itu masih saling memeluk erat satu sama lain sejak tiga puluh menit yang lalu. Mereka masih sama-sama membuka matanya lebar-lebar menatap layar telivisi yang gelap menghitam dan sama sekali tak berkata apapun. Perlahan pandangan mereka bertemu, tak lama salah satu sedikit buang muka. Selalu saja begitu sejak setengah jam yang lalu.

"Alga,"

"Glor,"

Panggil keduanya dengan bersamaan. Terlihat dari cara peluk sepasang suami istri ini tampak sama-sama sangat takut dengan petir. Apalagi mereka benar-benar mendengar dengan jelas getaran dari pintu kaca di balkon kamarnya. Dengan pejaman mata sesekali mereka tutup bersamaan serta pelukan yang semakin erat saat melihat kilatan petir dari kaca bening yang tertutupi gorden berwarna cerah.

"Lo dulu," kata alga membuat glory menggelengkan kepalanya.

"Lo aja dulu," balas glory membuat alga turut bergeleng.

"Lo aja,"

"Lo dulu,"

"Kan lo dulu yang manggil gue," kata alga tanpa memalingkan pandangannya untuk menatap glory.

"Tapi—"

"Yaudah gue dulu," potong alga.

"Lo takut gak glor?" tanya alga membuat glory mendongak menatapnya.

"Enggak." ketus glory.

Alga yang mendengar suara ketus dari istrinya itu mengangkat ujung bibir kanannya. "Terus kenapa lo meluk gue?"

"Lo juga meluk gue," jawab glory memutar balikan keadaan.

"Karna lo dulu."

Glory melerai pelukannya. "Gue udah enggak tuh."

Laki-laki itu ikut melerai dan menatap keatap kamarnya. Tak bersilang lama, tiba-tiba terdapat kilatan dengan suara petir yang amat kencang.

"WOAH!!!!" seru keduanya kembali memeluk satu sama lain.

"Takut kan lo," kata alga tersenyum smirk.

"Lo juga!"

"Tapi lo dulu yang meluk gue."

"Trus ngapain lo ikut meluk? Takut juga kan," sarkas glory tak mau kalah.

"Aaaa gue mau ke bunda." ujar alga akan berdiri.

"Jangan!!!!" sentak glory menarik lengan alga.

"Kenapa? Takut lo ya?" sinis alga melirik lengannya sendiri.

"Alga, gue sama siapa?" lirih glory dengan wajah puppy eyes yang ia tampakkan.

"Sama petir." sambung alga mendudukkan dirinya saat jemari glory mulai lepas dari lengannya.

• 𝗚𝗟𝗢𝗥𝗬𝗦𝗛 • [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang