74 - ANGER AND FEAR.

3.8K 299 31
                                        

Beberapa part akan diprivate FOLLOW DULU BARU BISA BACA😍🤙🏻

PERASAAN CAMPUR ADUK, DEG-DEGAN GAK KARUAN NULIS DUA PART INI. Aku gak tau ini sesuai ekspetasi kalian atau enggak😌

HAPPY READING....

74 - ANGER AND FEAR.

Glory mengusap matanya yang tertutupi cairan kental hingga perlahan membuka matanya. "HUWA!!!" soraknya heboh kala melihat kepala yang melongok padanya.

mbekkkkk.....

"TOLONG, KAMBENG!!!!!" teriaknya membuka matanya lebar saat wajah hewan kurban itu tampil didepan mukanya. Ia mengusap wajahnya yang basah lalu melihat kembali kambing yang masih menatap wajahnya dengan lidah berputar membasahi mulut kambing itu sendiri.

"Maaf mbak, emang kambing ini nakal, suka keluar kandang seenak nya. Maaf ya." ujar wanita pemilik kambing serta warung yang ia gunakan duduk saat ini, kemudian wanita paruh baya itu pergi begitu saja seraya menarik kambingnya.

Glory menolehkan kepalanya, untung saja ini cuman mimpi. Makanya jangan tidur maghrib-maghrib, glor. Gadis itu kembali meraba wajahnya yang basah lalu mencium telapak tangannya. "HUWAAA!!!! LIUR KAMBING."

Ku kira tragedi bunuh diri, ternyata tragedi liur kambing.😭🙏🏻

Tiga puluh menit sebelumnya....

Hari menjelang maghrib, mereka menghentikan motornya disalah satu warung yang searah dengan perjalanan mereka. Di sebelah warung, tepat sekali mendapati bangunan mushola kecil yang akan mereka gunakan untuk shalat. Tidak dengan Glory. Gadis itu sedang berhalangan. Jadi mau tidak mau, hanya menyisakan dirinya seorang diwarung itu. Menunggu bukanlah hal yang menyenangkan.

"Kamu disini dulu ya, jangan kemana-mana." pesan Alga sebelum berjalan mengikuti temannya yang lain masuk ke dalam mushola.

"Gak mau," Glory menolak, ia tidak mau sendirian tapi di sisi lain—

"Yaudah aku gantian sholatnya sama yang lain." ujar Alga lalu duduk disamping Glory.

"Yaudah, sana dah sana. Aku mau makan dulu. Laper." katanya mengelus perut kosongnya dengan kepala menoleh pada sekelilingnya. Bukannya berniat menghampiri warung, gadis itu malah bermain ponsel hingga ketiduran ditempat. Awalnya ia hanya ingin menonton, namun matanya berkata lain.

skip...

Glory keluar dari toilet dengan bibir berceloteh sebal. Lima menit yang lalu, gadis yang baru saja terbangunkan dari tidurnya akibat liur kambing itu memilih untuk pergi ke toilet mushola, mencuci mukanya dari liur basin milik kambing bertelinga hitam tadi.

"Loh, glor," kata Gebi terkejut keluar dari dalam musholla bersamaan dengan Tasya yang baru saja meletakkan mukenah pada lemari musholla. 

"Kenapa lo?" tanya Tasya bingung melihat sepupunya yang terlihat sangat kesal. "Muka lo merah banget, habis ngapain hayo?"

"Gue di jilatin kambing." ketus Glory sembari mengusap wajahnya dengan tissu yang ia minta dari warung tadi.

"HAH?!" cengo Gebi dan Tasya bersamaan lalu menimbulkan tawa heboh.

"Tawa kan lo pada, seneng kan seneng?" ketus Glory keluar musholla menuju warung tadi mendahului kedua teman-temannya. 

Dari jangkauan saat ini, warung itu sudah dipenuhi oleh anggota inti Dramour angkatan pertama dan empat. Kedua angkatan itu ternyata tidak sengaja berkumpul di lokasi yang sama, tepat pada warung wanita paruh baya pemilik kambing hitam yang menjilat wajah salah satu istri dari anggota inti.

• 𝗚𝗟𝗢𝗥𝗬𝗦𝗛 • [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang