Beberapa part akan diprivate FOLLOW DULU BARU BISA BACA😍🤙🏻
HAPPY READING🤰🏻
15 - SOSIS BAKAR.
Hari senin ini sangatlah membosankan, apalagi di jam-jam disiang hari seperti jam kelima dan keenam yang akan menuju ke jam dua belas siang.
"Lo tau dia sejak kapan?" tanya gebi pada glory yang sedang sibuk menulis tugas yang ada dipapan. Gebi membalikkan tubuhnya kebelakang ke bangku glory dan tasya sembari membuka kotak pensil glory, seperti sedang mengecek isinya atau mungkin siap rampok.
Walaupun glory anak yang bisa dibilang bandel, tetap saja, kotak pensil dialah yang paling lengkap diantara ketiga temannya. Eh salah, nomor dua terlengkap setelah melina.
"Waktu gue ke markas temen-temennya alga," jawab glory tanpa memalingkan pandangannya dari tulisan bulat ala dirinya.
"Lo gak tau, dia penyebab alga sama sepupunya berantem?" ujar gebi.
"Sepupu?!" glory mendongakan kepalanya menatap gebi sekilas lalu melirik tulisan di papan tulis dan kembali mengukir abjad perabjad dibukunya.
"Iyaa, gue juga pernah denger kalo alga lagi ngincer angel, ketua osis ituu." ucap gebi berhasil membuat glory berfikir sejenak mencerna ucapannya barusan.
"Glor, lo sadar gak si kalo lo mau jadi istrinya wakil dramour, sedangkan gue? Pacarnya wakil roschar. Lo tau kan, kalo dramour dan roschar gak akan bersatu." jelas gebi menatap glory yang sedang terpaku diam.
"Yahh. Kita ntar berantem dong," ujar gebi tersenyum paksa menutupi rasa sakit hatinya tiba-tiba yang menjalar diseluruh tubuhnya.
"Sepatu gue mana ya anjir," kata tasya dari samping yang berjalan celingukan. "Bandot, lo tau sepatu gue gak?!" tanya tasya pada dandy yang sedang sibuk mencatat nama siswa siswi yang keluar kelas atau mungkin ramai dikelas.
Tasya melihat pergerakan dandy yang sedang menulis dikertas kecil, aneh sekali, nulis kok dikertas, kan dia punya buku. Ia mendekatkan wajahnya pada kertas dandy dan melihat banyak nama disana, sesegera tasya menyahutnya kasar.
"Prima, andi, wati, sugeng, jumarti, arip, bambang, yanto, yuda, devan, mahdi, robi, jono, tasy--" ucapannya terhenti ketika membacakan namanya, ia melirik kertas bagian atas yang tertulis 'nama orang yang keluar kelas'.
Tasya menggelengkan kepalanya, "WAH! PARAH INI. He pren! Nama klean yang barusan aca sebutin ternyata dibuat ngadu ke bu aisyah,"
Bu aisyah, guru matematika yang santai namun menakutkan secara diam-diam. Setiap pelajaran bu aisyah jarang sekali ada murid yang berbicara ataupun mengentengkan materinya, karna bu aisyah ketika marah seperti ingin menerkam orang.
"Parah nih, dandy kawan. Ketua kelas sesat! Bunuh dandy! BUNUH!" pancing tasya mencari keributan, membuat semuanya menghampiri bangku dandy dan melihat apa benar namanya tadi tertulis disana.
Semua orang menyentak dandy dan memarahinya, DASAR KANG NGADU! merobek kertas yang dandy tulis tadi.
"Sombong banget si lo, gue cuman mau ketoilet doang,"
"Jangan mentang mentang lo ketua, semuanya bisa lo anggep babu."
"Lo tadi juga keluar dan, kemana lo? Kita disuruh izin ke lo tapi lo nya kagaa,"
"Ganti ketua kelas aja kitaa!"
"Jangan, nanggung kita udah kelas 12, sabar sabarin aja." kata tia.
Tasya, sang pembuat keributan itu sudah menyingkir sejak lama. Ia kembali mengelilingi kelasnya, mencari keberadaan sepatunya itu. Kebiasaan, makanya jangan suka lepas sepatu dikelas, udah tau warga kelasnya berotak syaiton semuaa.
KAMU SEDANG MEMBACA
• 𝗚𝗟𝗢𝗥𝗬𝗦𝗛 • [End]
Fiksi Remaja[ NEW VERSION ] [ FOLLOW DULU SEBELUM BACA] Kisah seorang gadis yang sempurna, tak ada yang bisa mengalahkan kesempurnaannya ini. Mendapatkan kasih sayang lebih dari orang tua maupun keluarga besarnya, mendapatkan teman sejoli yang selalu membahagia...
![• 𝗚𝗟𝗢𝗥𝗬𝗦𝗛 • [End]](https://img.wattpad.com/cover/255099365-64-k726621.jpg)