64 - PECAHAN GELAS

1.9K 200 76
                                    

Beberapa part akan diprivate FOLLOW DULU BARU BISA BACA😍🧡

NUNGGUIN YA? Sorry, aku lagi ujian gais..

Buat kalian yang lagi ujian juga, Semangat <3

HAPPY READING

64 - PECAHAN GELAS.

Tengah malam telah tiba. Suara bel mobil terdengar riuh diluar rumah, membuat gerakan seorang satpam yang amat gesit membuka pagar. Remaja laki-laki yang sudah seharian penuh menghabiskan waktunya diluar bersama istrinya baru saja tiba dirumah tepat pada pukul 23.45. Setelah pagar terbuka lebar, ia mulai mengemudikan kembali mobilnya agar masuk kedalam kawasan rumah. Ia menatap pintu utama rumahnya yang menggelap. Jika rumah sudah gelap, tandanya semua orang sudah tidur.

Alga menolehkan kepalanya kearah tempat duduk disamping supir yang mendapati seorang gadis sudah terlelap tidur. Ia menepuk sekali, dua kali, tiga kali pipi gadis tersebut. Namun sayangnya, gadis itu masih betah memejamkan matanya. Tanpa berfikir panjang, alga keluar dari mobilnya dan membuka pintu mobil sebelah kirinya. Ia menepuk lagi pipi glory dan mengelusnya dengan sangat lembut.

"Yang, bangun. Udah sampe." ujarnya lalu membenahi poni rambut glory yang terurai menutup setengah wajahnya. "Bangun ih, tadi katanya ngantuk, tidur di kamar ya?"

Pertanyaan itu masih tetap terabaikan. "Kalo gak bangun, aku tinggal disini ya? Satu-- dua-- hffttt."

Laki-laki itu menggerakkan kedua tangannya dengan cepat mengangkat tubuh glory yang terduduk tidak baik dikursi. Posisi duduknya seperti ular keket melungker diatas pager. Ia menutup pintu mobilnya dengan bantuan kaki kirinya. Lalu ia cepat-cepat membawa gadis itu dengan berlarian masuk kedalam rumah. Pintu utama terbuka tiba-tiba, alga membelalakkan matanya terkejut saat melihat pria paruh baya menatapnya datar.

"Darimana aja kamu?!" tanya edgar sedikit membentak. "Kamu gak tau ini udah malem? Besok kita ada acara loh dek, kamu ini kenapa pulang larut bangett."

"Aduh pa, adek gak bisa lama-lama. Duh-- berat." ujar alga berlari masuk meninggalkan edgar sendirian yang masih berdiri diambang pintu.

Setelah ia meletakkan glory pada tempat tidurnya, alga kembali menuruni anak tangga menuju lantai satu menghampiri pria paruh baya yang sudah agak tua tadi, sedang sibuk sendiri dipinggiran kolam renang.

"Pa." panggil alga membuat edgar yang baru saja menutup laptopnya itu menoleh.

"Darimana kamu ini? Sampe ketiduran gitu glory nya. Gak kasian kamu?" tanya edgar seraya mengemasi perlengkapan laptopnya dan berkas-berkas yang baru selesai ia kerjakan.

"Ada acara pesta kecil-kecilan dimarkas pa." sahut alga menatap edgar yang terlihat sibuk sendiri. "Seharusnya papa udah gak usah begadang kayak gini lagi pa, kenapa gak tugas kantornya diserahin ke bang adam atau bang nando aja."

"Ini bukan tugas kantor." jawab edgar.

"Terus?"

"Besan papa lagi buat bentukan rumah, dia minta pendapat dari papa sekaligus minta tolong buat ngerubah kalau papa mau nambahin." jawab edgar.

"Besan?" tanya alga berpikir sejenak.

"Mertua kamu! Siapa lagi besan papa? Orang tua istrinya bang adam sama bang nando, udah gak ada kaitannya sekarang. Kalaupun ada paling silahturahmi gak mungkin ngurus rumah lagi."

Laki-laki itu hanya membulatkan bibirnya dengan anggukan kepala, "Oh,"

"A-oh a-oh, kamu ntar kalo udah tinggal dirumah sendiri jangan suka pulang malem kayak gini. Apalagi sampe ninggalin istri, jangan sampe dek, kasihan. Kamu tau sendiri glory penakut."

• 𝗚𝗟𝗢𝗥𝗬𝗦𝗛 • [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang