43 - MAKAN MALAM.

2.8K 239 11
                                    

Beberapa part akan diprivate FOLLOW DULU BARU BISA BACA😍🤙🏻

Mana nih pasukan yang masih setia nungguin aing update? CUNG!🦋

HAPPY READING.

43 - MAKAN MALAM.

Tidak mengantarkan pulang, tasya memutuskan untuk mengajak glory ke taman kota dekat RUMAH SAKIT tempatnya berobat barusan. Diarea taman kota sangat ramai dan terdapat banyak sekali penjual emperan. Apalagi diwaktu sore menjelang malam dengan hadirnya senja ini menghadirkan banyaknya orang disana.

Beberapa orang sekitar akan memutuskan untuk mengunjungi area taman kota ini demi menghibur dirinya sendiri atau mungkin berkencan dengan pasangannya untuk kalangan anak muda jaman sekarang. Namun jangan salah sangka, disini juga banyak orang tua yang mengajak anak-anaknya juga bermain. Begitu pula dengan tasya dan glory, seharusnya mereka mengajak alga dan rey kesini sekarang. Tapi apa boleh buat, mereka berdua sedang bertengkar satu sama lain yang membuat kedua gadisnya merajuk.

Sebenarnya saat di RUMAH SAKIT tadi glory sudah tidak marah lagi. Apalagi ketika ia melihat reaksi alga yang terlihat benar-benar khawatir dengan keadaannya. Beda dengan tasya, gadis itu masih saja merajuk pada rey akibat ulah pacarnya sendiri. Bagi tasya, ini adalah pembelajaran untuk rey yang selalu mengutuk dirinya agar berhenti menjadi playgirl, baik disekolah maupun luar.

Wajah cantik milik tasya tidak begitu jelas tampaknya karena perban yang menutupi batang hidungnya sekilas. Hal itu sama dengan dahi glory yang mendapati sebuah hansaplast kecil.

"Masih pusing gak ca? Kalo lo masih pusing. Gue aja yang bawa motornya habis ini." ujar glory.

"Gak usah lah glor, lebay banget lo. Gue masih baik-baik aja. Cuman pandangan gue rada' gak jelas karna di perban yang hampir nutupin mata." jawab tasya.

"Gini aja deh, gue aja yang boncengin lo sampai rumah lo. Gak mungkin kan motornya rey gue yang bawa pulang? Bisa dimarahin gue sama alga bawa motor cowok lain." seloroh glory membuat tasya terkekeh singkat.

"Biarin aja lo diusir jadi babu glandangan." lirihnya.

Dua gadis itu berjalan mengelilingi taman kota dengan langkah kecil. Mereka tidak ingin melewatkan momen ini. Momen yang jarang sekali ada. Dua gadis yang terikat sepupuan ini sangat jarang atau mungkin bisa dibilang tidak pernah berjalan berdua seolah dengan ngedate versi sesama perempuan. Bukan GL.

"Terakhir kita kayak gini kapan ya ca?" tanya glory berpikir sejenak.

"Mungkin waktu bayik." jawab tasya.

"Kita bayiknya udah langsung bisa jalan ya? Atau kita udah bisa gandengan kayak gini?" tanya glory menyatukan jemarinya dengan jemari tasya.

"Kayaknya kita dulu lahirnya loncat deh glor. Apalagi lo, mungkin lo lahirnya sekali dorongan. Tapi kalau menurut penelitian doktor tasya, lo lahirnya ditarik pakai tampar di leher." ujar tasya cengengesan.

"Ya kali, kepala gue diiket dulu terus ditarik keluar gitu?" tanya glory mendapatkan anggukan dari tasya.

"Lo kan manusia sakti. Gak punya rasa lelah sama sekali." ujar tasya. "Gue sampai kadang capek sendiri lihat lo glor. Pecicilan mulu. Apalagi disekolah tuh hobby banget godain faro, kalo gak faro pasti pak dewo."

• 𝗚𝗟𝗢𝗥𝗬𝗦𝗛 • [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang