56 - LIMA BOCIL EDAN

2.4K 214 5
                                    

*PART UNPUBLISH.
Sayang banget kalo di buang🥺

Hai kalian semua...

Yang kemarin bilang suruh bikin cerita khusus bocil tu begimanee😭 Udah tau bocil itu akhlaknya habis dicopet semua malah disuruh bikin cerita tentang merekaa😭 Bisa-bisa ikut copot akhlakku gara-gara sering nistain merekaa😭 Kasihan mana masih bocah...

Tapi lucu juga yaa. Gak kebayang satu cerita isinya mereka semua😭 Mungkin terlalu rindu sama bocil sampai suruh bikin cerita khusus bocil. Nih aing kasih sedikit part bocil lagi😭

Selamat membaca😙😭🦶🏻

56 - LIMA BOCIL EDAN.

Setelah alga membawa glory keruangan bu astrid, ia langsung mengabari peristiwa ini pada seluruh teman-temannya. Ketujuh inti dramour saat ini sibuk mengamati lokasi kejadian. Mereka ditemani oleh laura, tasya dan melina. Satu persatu orang disana mulai berpencar mencari-cari sela, siapa tahu mereka menemukan bukti atau kilasan info atas kejadian perundungan glory hari ini di taman belakang.

Melina, tasya dan laura membantu mencari-cari bukti seperti bentuknya jejak kaki atau jejak tangan dari sang pelaku pada bagian tembok hingga dasaran tanah yang mereka pinjaki saat ini. Rey, johan dan ardi mereka sibuk mencari bekas-bekas sesuatu yang aneh misalnya, di area dalam toilet belakang. Daniel, elvan dan faro, mereka memilih untuk melihat kondisi luar menemani tiga perempuan itu. Bani, ia sendirian meneliti apakah ada bukti fisik di sekitar area luar kamar mandi.

Seusai mereka melakukan tugasnya, mereka kembali berkumpul ditempat duduk taman belakang. Semua orang menatap satu sama lain tanpa berucap satu kata pun. Kali ini keseriusan tampak sekali dari wajah masing-masing, mereka tidak menemukan bukti apapun. Satu pun mereka tidak dapat menemui. Namun,

"Disana tadi ada tali." ujar melina membuka pembicaraan. Seluruh orang disana langsung mengarah pada melina yang tengah menuding suatu tempat. Tanpa menunggu lama, rey mendahului langkah semua orang mengikuti arah jalan melina yang lebih dulu berjalan guna menunjukkan bukti fisik yang ia temukan.

"Itu," tudingnya pada dasaran rumput kecil yang menggeletakkan putusan tali rafia lumayan pendek. Mungkin 35cm saja ukurannya. Untuk ukuran segitu seperti nya aneh jika dibuat untuk memanjat tembok besar di taman belakang sekolah.

"Ini tembok." tuding ardi bergumam pelan membuat mereka mengalihkan atensinya pada ardi yang sibuk memejamkan mata seperti sedang mengingat-ingat suatu kejadian.

"Oh iya, gue sempet liat glory manjat disana." kata ardi menunjuk tembok belakang. "Dia dibantu anak roschar, waktu gue kagetin dia, dia minta tolong buat gue gak ngomong apa-apa kesiapapun. Gue bilang, gue gak bakal bilang yang penting dia ikut sama gue. Waktu itu dia bilang iya, nah gue duluan kan yang jalan, baru lima langkah doang gue jalan, tiba-tiba dia ilang kaga tau kemana." jelasnya.

"Anak roschar." gumam elvan yang masih didengar keseluruhan. "Gue juga sempet liat dia lari ke gang pinggir sekolah waktu gue mau buang sampah di jum'at bakti lalu."

"Itu kejadian kapan?" tanya rey.

"Itu bukannya hari jumat minggu lalu ya? Waktu glory datang telat trus dia gak kerja bakti itu kan?" serobot tasya turut membantu mereka mengingat kejadian sebelum ini.

• 𝗚𝗟𝗢𝗥𝗬𝗦𝗛 • [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang