Beberapa part akan diprivate FOLLOW DULU BARU BISA BACA😍🤙🏻
HAPPY READING...
60 - UNDANGAN.
Setelah sekian lama persahabatan mereka terpisah, kini kedua gadis yang baru saja berkoar kabar bahagia bahwa persahabatan mereka kembali bersatu itu sedang sibuk berebut saling menyuapi satu sama lain ditempat makan milik bu terong, rujak kesayangan. Tempat suka-duka mereka mulai dari awal pertama kenal hingga saat ini. Tempat ini juga menjadi saksi awal kebahagiaan mereka dalam persatuan ini.
"Gak mau!" teriak glory menghindarkan dirinya dari suapan gebi yang sedang duduk tidak tentram disampingnya. Kini mereka tengah duduk berdua dibangku kayu yang disebrang mejanya mendapati satu teman lainnya sedang sibuk sendiri.
Glory sangatlah benci dengan makanan milik gebi. Tingkat kepedasan yang dipilih gebi saat ini benar-benar mampu membunuh lidah siapapun. Gebi memang terkenal orang yang paling suka dengan cabai diantara ketiga sahabat lainnya. Walaupun glory suka pedas, tapi ia sangat enggan untuk mencoba makanan milik gebi yang terkenal iblisnya itu. Sebelum alga ngamuk, lebih baik glory menghindarinya. Suaminya itu memang suka sekali merecoki dirinya untuk menyuruh glory agar berhenti memakan hal yang berbau pedas. Selain ia takut dimarahin alga, ia juga takut sakit perut, apalagi ini disekolah.
"Makan glor, sekali aja. Ini enak banget sumpah. Sumpah lo habis ini bakal minta nambah," ujar gebi pantang menyerah menyodorkan sesendok suapan rujak kearah mulut glory beserta satu kulit cabe gerus diatasnya.
"Enggak! Gue gak mau boker disekolah! Gue gak mau geb, jangan maksa dong!" teriak glory seraya terduduk tidak tenang akibat pergerakan gadis disampingnya yang memaksa dirinya agar memakan suapan darinya.
Karena merayu glory sangat melelahkan, gebi menyuapkan sesendok rujak miliknya pada mulutnya sendiri. Ia mengunyah berkali-kali lalu menarik satu sendok lagi untuk suapan yang kedua. Gadis itu melirik glory yang sibuk menyuruput es jeruknya. Mungkin glory sedang menikmati hasratnya, setelah diombak-ambik oleh gebi beberapa detik yang lalu.
"Kurang ajar, sampe habis es jeruk gue. Lo minggat aja sana geb, kita musuhan lagi! Males banget gue sama lo." ujar glory sinis.
"Uhhh, marah ya? Ih cini-cini, satu suapan cabe." kata gebi menyodorkan sambal halus berserta mangkok kecilnya kearah glory. "Mangap sini mangap."
"Diem! Astaga geb, gue gibeng lo lama-lama. Diem dulu, gue mau makan." ucap glory melemas. "Tenang sebentar aja ya," pinta glory dengan sangat amat baik.
Gebi tersenyum tipis kala melihat wajah glory yang nampak memerah kesal padanya. Gadis itu menaruh kembali mangkuk kecil yang berisikan sambal halus pada tengah meja makan, letak sambal tersebut sebelum ini. Ia melirik satu gadis lain yang duduk disebrang mejanya. Gadis itu nampak sibuk sendiri dengan ponselnya. Hal tersebut membuat gebi menatapnya heran lalu melirik glory yang ternyata juga merasakan yang sama dengannya.
"Napa?" tanya gebi pelan pada glory.
"Gak tau." jawab glory berbisik.
"Aca!" panggil gebi membuat gerak-gerik tasya menaruh ponselnya dengan cepat. "Kenapa?"
"Gapapa." singkat tasya lalu melanjutkan aksi makannya, sesekali ekor mata gadis itu melirik layar ponselnya yang menggelap.
"Aneh banget." bisik gebi pada telinga glory.
"Keknya dia lagi berantem sama kapten jenderal rey sudirman." balas glory turut berbisik.
Bisikan dari kedua gadis itu tidaklah pelan. Mereka seolah sedang menggerutu satu sama lain. Jadi jika dilihat dari ekspresi tasya yang sedang memandang bingung kearah mereka, ia pasti juga mendengar perkataan dari kedua gadis itu. Volume suara yang mereka keluarkan masih dapat dijangkau oleh telinga tasya, bahkan sangat jelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
• 𝗚𝗟𝗢𝗥𝗬𝗦𝗛 • [End]
Teenfikce[ NEW VERSION ] [ FOLLOW DULU SEBELUM BACA] Kisah seorang gadis yang sempurna, tak ada yang bisa mengalahkan kesempurnaannya ini. Mendapatkan kasih sayang lebih dari orang tua maupun keluarga besarnya, mendapatkan teman sejoli yang selalu membahagia...