75 - PAUCI SIALAN!

2.1K 227 40
                                    

Beberapa part akan diprivate FOLLOW DULU BARU BISA BACA😍🤙🏻

Vote juga dong, masa baca doang😍

75 - PAUCI SIALAN!

"INI KENAPA WOI?!" tanya Adam menggebrak pintu TAGAR yang sudah terpenuhi oleh anggota inti DRAMOUR maupun TAGAR didalam gudang kumuh tersebut.

Tasya berdiri dari duduknya lalu berjalan kearah Adam. "DRAMOUR sekarang jadi incaran polisi. Terutama Rey, karena dia ketua dramour angkatan sekarang. Polisi mengira kalau kalian ini sedang mempermainkan polisi, karena pelapor awal pada mereka adalah penculik dari Melina. Bahkan bokap gue juga kena pasal karena membela seseorang yang bersalah."

"Maksudnya si maling itu lebih dulu dateng ke polisi dan melaporkan yang dinyata? Kita difitnah?" tanya Adam.

"Yaps." kata Tasya mengangguk. "Bokap bilang kalo kasus ini semakin diperjelas, bokap bakal kena pasal pencemaran nama baik."

"Emang udah tau siapa yang akan dicemari namanya?" tanya Johan.

Tasya menggelengkan kepalanya, "Orangnya sengaja minta polisi buat tutup mulut. Bokap juga menebak dengan asumsinya sendiri, kayaknya polisi disana udah dapet bayaran lebih dulu dari mereka."

"Mereka itu, penculik Melina?" tanya Adam. "Seharusnya polisi gak bisa gitu, mereka itu pihak berwajib, keadilan dibutuhkan."

"Itu dia bang, di Indonesia kurang sekali orang jujur." lirih Tasya. "Pasti sogokan lebih utama daripada keadilan rakyatnya."

"Kenapa gak kita tuntut balik aja pasal fitnah nya, pasal berapa si itu?" tanya Ardi.

"No! bokap gue melarang. Gue sama Gebi diminta buat bubarin kalian." ujar Tasya dengan perasaan campur aduk ketakutan.

"Gak ada! DRAMOUR GAK AKAN PERNAH BUBAR! Love differences, strengthen togetherness." Kata Alga dengan langkah cepat masuk kedalam gudang kumuh itu yang dibelakangnya diikuti Glory.

Tasya menghela nafasnya, "Gue gak minta kalian bubar selamanya, gue minta sementara aja. Lo semua masa gak ada yang percaya sama gue? Lo semua percaya kalo gue mau memecah bela kan kalian? Lo semua ngira gue seperti itu?"

"Enggak Aca, mereka cuman gak mau DRAMOUR bubar, tenang dulu ca." lirih Gebi menarik Tasya agar duduk kembali.

"Gue tau, tapi bokap gue adalah tersangka pertama karna ngebela kalian. Kalo kalian masih berkeliaran, bokap gue akan jadi tumbal pertama yang mendekap di penjara sebelum kalian." ujar Tasya.

"Kita bisa nuntut ini adalah fitnah," kata Alga.

"Gak bisa, kita gak ada bukti,"

"Bukti?" lirih Glory bertanya. "Kita pasti punya bukti,"

"Bukti apa? Apa buktinya? Mau sejuta orang pun yang jadi saksi di kepolisian, kalo tanpa bukti, mereka gak akan peduli. Bukti itu penting banget." ujar Tasya.

"Enggak, kita pasti punya bukti. " ujar Glory meyakinkan. "Penculikan ini terjadi disekolah, mana mungkin gak ada satupun jejak yang tertangkap. Gue yakin polisi gak nyelidikin kasus ini."

"Disekolah ada cctv kan?" tanya Glory membuat semua terlonjak kaget.

"Kok gue gak kepikiran ya," ujar Ardi.

"Bener banget, kita sekarang aja ke sekolah. Kita liat CCTV disana, pasti ada satu bukti termuka." ujar Faro gegabah.

Glory menggeleng, "gak bisa sekarang, kalian mau masuk lewat mana? Ini hari minggu sekolah tutup."

"Kita kabarin satpam sekolah aja, kita minta bukain gerbang dulu." ujar Faro.

Lagi-lagi Glory menggeleng, "Gak bisa ro, lo semua mau imbasnya semakin banyak? Kalian harus inget, kalian ini jadi incaran polisi."

• 𝗚𝗟𝗢𝗥𝗬𝗦𝗛 • [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang