• 𝗚𝗟𝗢𝗥𝗬𝗦𝗛 • [End]

47 - DADIDUNG n TOGETHERNESS.

Beberapa part akan diprivate FOLLOW DULU BARU BISA BACA😍🤙🏻

HAI! KANGEN GAK? BILANG IYA. AKU MAKSA.

SPAM SIKILMU DISINI🦶🏻

BERSATU KITA NIKAH, BERCERAI KITA PISAH RANJANG🐽

HAPPY READING. 🥰

47 - DADIDUNG n TOGETHERNESS.

Siang ini, teras rumah besar milik salah satu keluarga kavindra sudah dipenuhi dengan beberapa jajaran motor trail. Tampak aneh rasanya. Jika biasanya teras parkiran kosong dan bersih, tak mendapati pemandangan yang merusak mata, kini sudah terdeteksi sebagai pemandangan yang tak layak dipandang.

Bagaimana tidak? Jajaran motor trail beraneka macam warna gelap itu sudah terparkir dengan tidak rapi dan sangat tidak baik. Ini termasuk dalam kategori manusia tak beradab. Padahal disebuah tembok tempat parkir sudah tercantum selembar kertas HVS berwarna putih yang mendapati coretan spidol hitam bertulisan, PARKIR YANG RAPI ATAU BAYAR 200JETI. Tapi ala kadarnya, memang kodrat manusia itu tidak suka mengikuti aturan. Semakin diatur terkadang seseorang semakin melawan.

Satpam rumah yang akan mengambil motor supra butut kesayangannya itu hanya menggelengkan kepala dengan tangan berkacak pinggang. Bayangkan saja, satu motor supra dilingkupi oleh jajaran kisaran delapan motor trail diluarnya. Pria itu sudah berkali-kali menghela nafas beratnya, lelah.

"Kita harus semangat! Kalau gak semangat gak usah minta sukses," ujar satpam tersebut seraya memindahkan serta merapikan jajaran delapan motor trail menjadi lurus dan rapi.

"Suamiku tergila-gila janda muda beranak dua. Minta izin berpoligami aku tak sudi." senandungnya bernyanyi dengan gerakan masih memindahkan motor-motor tersebut.

"Pak dadang!" panggil seseorang membuatnya menoleh.

"Ada apa neng?" tanya pak dadang.

"Pak dudung kemana?" ujar glory berjalan kearah pak dadang.

"Si dudung teh lagi nganterin nyonya elina ke kantornya tuan edgar. Kenapa neng? Ada yang bisa bapak bantu?" tanya pak dadang lagi.

"Saya mau belanja camilan sama tasya buat makanan temen-temen didalem, pak." jawab glory. "Kalau pak diding?"

"Kalau si diding lagi di toilet, lagi boker neng. Katanya tadi habis makan seblaknya mak ruwet kata neng waktu itu." jawab pak dadang.

Glory terdiam sejenak. "Atau bapak antar aja neng?" tanya pak dadang tak tega melihat wajah glory yang tiba-tiba lesu.

"Oh gak usah pak, kalau bapak ikut saya nanti siapa yang jaga rumah. Saya bisa sendiri, saya sama tasya aja berdua. Saya permisi ya pak, makasih."

"Iya neng. Sama-sama."

Dadang— Diding— Dudung. Pria dewasa yang sudah berusia hampir lima puluh tahun itu selalu kompak dalam melakukan penjagaan dirumah ini. Ketiga pria yang bisa menjadi satpam sekaligus supir itu memiliki nama identik dengan sebutan triple D atau trio dadidung. Sebenarnya nama mereka adalah Agus, Martin, dan Pujo. Akan tetapi salah satu dari nyonya muda nya ada yang tidak terima dengan nama tampan dari seorang mertin, sudah tua kok namanya martin.