part 1

6.3K 256 35
                                    

(begal dan marsmellow)

~♥~

Minggu, 25-juli

Pukul 12:16 deru motor kawasaki hijau melesat dengan kecepatan sedang di tengah keramaian jalanan ibu kota, sang pengendara mengenakan pakaian formal tak lupa dengan helm full face-nya sebagai alat pelindung diri.

Cuaca di siang itu cukup terik, mampu mengalahkan hembusan angin yang menerpa. Merasa tak tahan dengan teriknya sang mentari, Arya yang merupakan pemilik motor tersebut memilih untuk mampir terlebih dahulu di sebuah minimarket dengan tujuan ngadem dan membeli minum.

Motornya ia parkirkan tepat di depan toko, sejenak matanya menatap was-was kearah sekitar, menunggu seseorang menghampiri dan menawarkan bantuan, yaps tukang parkir siapa lagi? Namun setelah 1 menit mengamati tak ada satu pun orang yang terlihat seperti tukang parkir.

"sipp, aman lah kalau gini." laki-laki itu segera melepas helm lalu kemudian mematikan mesin motor.

Melangkah santai menuju pintu masuk toko sembari merapikan tatanan rambutnya, atau lebih tepat di sebut menambah kekacauan di sana, pasalnya Arya malah mengacak rambut bagian depannya sehingga terlihat makin berantakan dari pada sebelumnya.

Kata 'dorong' tertera di depan pintu masuk toko, namun yang di lakukan Arya malah sebaliknya, ia menarik pintu tersebut keluar, lalu masuk tanpa dosa langsung melenggang ke area minuman dingin.

Mata nya jeli membaca hampir semua merk minuman yang tertera, lalu kemudian menjatuhkan pilihan pada air mineral biasa, berlanjut dari sana ia mampir ke area permen dan mengambil marsmellow, jangan tanya untuk siapa, laki-laki blasteran itu tentu membeli ini untuk dirinya sendiri.

Setelah di rasa selesai, Arya segera menuju kasir berniat membayar, tanpa repot-repot mengantri karena memang pembeli hanya ada dia dan seorang nenek atau bisa juga di sebut ibu-ibu yang itu pun masih terlihat sibuk berbelanja.

Arya meletakan botol air dan bungkus marsmellow itu ke atas meja kasir, memainkam handphone sembari menunggu.

"hanya ini saja kak?" tanya si mbak kasir sopan.

"iya itu aja." Arya sudah siap melayangkan jawaban untuk pertanyaan selanjutnya, namun ternyata ekspektasi tak sesuai realita, si wanita penjaga kasir hanya mengangguk dan melanjutkan pekerjaannya tanpa niat bertanya lagi. Dalam hati Arya membatin "woah baru tau gue kalau ada mbak kasir yang kaya gini, salut lah."

"semuanya 12.700 kak."

Arya mengangguk, hendak meraih dompetnya dari dalam saku namun harus terhenti ketika tiba-tiba pintu toko di buka secara kasar hingga berbunyi, mengundang atensi segala mata yang ada di sana tak terkecuali Arya yang seketika terdiam.

"angkat tangan kalian dan jangan coba-coba melawan, gua bawa golok dan tidak segan menikam siapa pun yang berani macam-macam!" teriak laki-laki berpakaian serba hitam tersebut dengan wajah yang tertutup kain, sebagai penyamaran.

Arya dengan spontan mundur ketika golok itu di arahkan kearahnya, kedua tangannya terangkat keatas seolah memberi tau bahwa ia tidak akan berbuat nekat.

Dalam sekejap toko ini sunyi, ibu-ibu yang tadi memojokan diri di sisi samping paling kanan meja kasir, dekat dengan rak sabun sembari menundukan kepalanya, ketakutan.

ARENATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang