part 26

732 75 1
                                    


Haii semua...
Ada cerita apa hari ini?
Sudah kah kalian move on dari dia?

Udah sampe part 26 nih, gk kerasa bentar lagi ending. Gk sih masih agak lama hehe.

But, makasih banget buat kalian yang udah baca dan suport cerita ini dari awal sampai sekarang.

Tanpa perlu berlama-lama yok kita gass

Happy reading.

~♥~

Siang itu mereka tak lagi kembali ke kelas, duduk pada kursi dengan pemandangan lahan luas nan hijau yang di sajikan halaman belakang sekolah, berupa tanah kosong tanpa pemilik dengan rerumputan hijau serta di sambung oleh area persawahan.

Rena berdiri dekat dengan tiang balkon, membiarkan anak rambutnya di terbangkan oleh angin, sementara Arya memanjati pembatas dan duduk pada beton, membiarkan kakinya menggantung ke bawah.

"lo udah lama tau tempat ini?" tanya Rena setelah mereka lama diam tanpa mengobrol.

"sejak kelas 10."

"udah lama berarti, gk pernah ketahuan guru emang?"

Arya menggeleng, "tempat ini susah di jangkau, lebih tepatnya guru-guru terlalu malas kalau harus jalan sejauh ini untuk sampai di ujung gedung, lagi pula sejak dua tahun lalu, kepala sekolah taunya ruangan ini udah di kunci mati."

"terus lo buka?"

Arya mengangguk singkat, "dengan satu tendangan."

Rena berdecak, "lo ngerusak fasilitas sekolah."

"gue rasa sepadan dengan suasana tenang yang gue dapat setiap ke tempat ini."

Dalam keterdiamannya Rena membenarkan perkataan itu, yah di sini senyap juga sejuk, ada kursi dan meja bekas bahkan lemari yang semuanya tertutupi dengan kain, di pojokan ada sofa namun beberapa busa nya terlihat mencuat keluar, kata Arya sofa itu masih bisa di gunakan.

"lo seharusnya dapat hukuman karena udah ngajak anak baik bolos."

Terdengar kekehan dari mulut Arya, "gue rasa itu gk adil karena nyatanya gue hanya melakukan apa yang seharusnya dilakukan."

Senyum pun Rena berikan, kepalanya menunduk menatap kedua tangannya yang menggenggam terali besi pembatas balkon.

"makasih banget buat hari ini."

"hanya hari ini doang nih?" goda Arya sembari memberikan senyuman nakal.

"iyaa hari ini doang, soalnya kemarin lo cuman kasian."

Arya meringis pelan kemudian meraih puncak kepala gadis di sebelahnya dan mengacak rambut tersebut, membuat Rena mendengus meskipun akhirnya tetap tertawa.

"bisaan banget lo bikin gue ngerasa jahat."

"emang jahat dih, udah dibilangin jangan kasian juga."

"iya iyaa maaf soal itu, di maafin gk nih?"

Sejenak Rena tampak berpikir, jari telunjuknya mengetuk dagu, membuat Arya gemas.

ARENATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang